Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas
53
Hasil analisis fungsi produksi Cobb-Duglas atas produksi usaha ternak itik pedaging yang diolah dengan software Excel 2010, EViews 6, IBM SPSS Statistic
20 dan Minitab 15 dapat dilihat sebagai berikut Tabel 11. Tabel 11.
Analisis fungsi produksi Cobb-Douglas usaha ternak itik pedaging
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. VIF
C -0.002
0.561 -0.003
0.997 LNPU
0.238 0.046
5.225 0.000
5.135 LNPC
0.748 0.051
14.564 0.000
4.935 LNKK
-0.044 0.060
-0.736 0.469
1.109 LNTK
-0.219 0.181
-1.206 0.240
1.486 DPC
0.200 0.105
1.911 0.069
1.891 DJK
0.052 0.079
0.658 0.517
2.320 R-squared
0.988 Mean dependent var 5.324
Adjusted R-squared 0.984 S.D. dependent var
1.135 S.E. of regression
0.142 Akaike info criterion -0.865
Sum squared resid 0.464 Schwarz criterion
-0.538 Log likelihood
19.968 Hannan-Quinn criter. -0.760
F-statistic 304.730 Durbin-Watson stat
2.417 ProbF-statistic
0.000
Ket : : nyata pada α = 1
: nyata pada α = 10 Sumber : Data Primer diolah
Pengujian multikolinier dalam model dapat dilihat berdasarkan nilai VIF yang dihasilkan dari pengolahan data. Menurut hasil pengolahan data nilai VIF
setiap variabel tidak ada yang lebih dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model tebebas dari pelanggaran multikolinier. Pengujian pelanggaran heteroskedastisitas
dilakukan dengan melihat scatterplot antara SRESID dan ZPRED yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Terlihat pada scatterplot tidak terdapat pola yang jelas
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terdapat pelanggaran heteroskedatisitas.
Berdasarkan hasil regresi didapatkan nilai koefisien determinasi Adjusted R-squared sebesar 0.984 menjelaskan bahwa variasi naik turunnya variabel
dependent atau yang dipengaruhi sebanyak 98.40 dijelaskan oleh kombinasi dari variabel-variabel independent atau penjelas seperti PU, PC, KK, TK, serta dua
variabel dummy yaitu DPC dan DJK, sedangkan sisanya sebesar 1.60 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang dijelaskan dalam variabel gangguan acak. Nilai F-
hitung yang dimiliki oleh fungsi produksi sebesar 304.730 dengan nilai prob. sebesar 0.000, dapat dijelaskan bahwa model fungsi produksi translog usaha
54
ternak itik pedaging sangat signifikan pada nilai α sama dengan 1 atau 0.01.
Dapat dijelasakn pula bahwa faktor-faktor produksi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap model.
Pengujian model secara parsial dengan melihat nilai probabilitas atau p- value pada hasil dari pengolahan data oleh software statistik maka dapat dilihat
bahwa variabel LnPU, LnPC berpengaruh nyata p ada taraf nyata α = 1 atau
0.010, hal ini sesuai dengan pernyataan Ketaren 2010 yang menyatakan bahwa pakan merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam usaha peternakan.
Variabel dummy DPC berpengaruh nyata pada taraf nyata α = 10 atau 0.100.
Hal ini menjelaskan bahwa variabel berpengaruh nyata pada model. Variabel LnKK, LnTK dan DJK tidak berpengaruh nyata pada taraf nyata 10. Hasil
penelitian Iskandar et al 2009 menjelaskan bahwa kepadatan kandang secara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot hidup,
pertambahan bobot hidup, konsumsi atau efisiensi penggunaan ransum. Hal ini dikarenakan variabel kepadatan kandang tersebut belum tentu secara langsung
berpengaruh pada hasil daging itik yang dihasilkan dalam produksi. Curahan waktu oleh tenaga kerja sendiri tidak berpengaruh karena berdasarkan keadaan
dilapang sehari-harinya tenaga kerja hanya melakukan kegiatan seperti pemberian pakan yang tidak membutuhkan begitu banyak waktu dan mempengaruhi
pertumbuhan bobot itik bila curahan waktu tersebut ditambahkan atau dikurangi saat pemberian pakan. Variabel DJK tidak berpengaruh nyata pada produksi
karena meskipun jenis kandang dibedakan dengan penanganan dan periode panen yang tepat maka itik dapat mencapai bobot maksimum yang diharapkan pada
waktu panen. Berdasarkan hasil olahan data dengan software komputer dapat dilihat
bahwa ada dua faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot itik pedaging. Berdasarkan hasil olahan software didapatkan nilai kefisien
setiap faktor. Soekartawi 1990 menjelaskan bahwa nilai koefisien yang dihasilkan pada fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan nilai elastisitas yang
dari faktor-faktor produksi dalam usaha ternak itik pedaging. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dijelaskan
1
Faktor produksi pakan konsentrat atau pakan pur memiliki nilai elastisitas sebesar 0.238. Menurut elastisitas
55
tersebut dapat diartikan bahwa penggunaan pakan konsentrat atau pakan pur dalam produksi itik pedaging sudah berada pada tahap decreasing return to scale.
Pada tahap ini penambahan 1.00 pakan konsentrat atau pakan pur hanya akan menambah 0.24 dari produksi berat daging itik yang dihasilkan;
2
Faktor produksi pakan campuran memiliki nilai elastisitas sebesar 0.748. Menurut
elastisitas tersebut dapat diartikan bahwa penggunaan pakan campuran dalam produksi itik pedaging juga sudah berada pada tahap decreasing return to scale.
Pada tahap ini penambahan 1.00 pakan konsentrat atau pakan pur hanya akan menambah 0.748 dari produksi berat daging itik yang dihasilkan.
Variabel dummy pakan campuran memiliki nilai koefisien sebesar 0.200. Nilai koefisien tersebut menjelaskan bahwa komponen pakan campuran yang
lengkap akan kandungan nutrisi dan kelengkapan lainnya seperti tambahan hijauan yang baik untuk pencernaan itik dapat menambah hasil produksi daging
itik sebesar 0.20. Variabel dummy jenis kandang yang digunakan memiliki nilai koefisien sebesar 0.013. Pengkategorian jenis kandang antara kandang basah ada
kolam dengan kandang kering yang digunakan dengan variabel dummy ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tidak berpengaruh nyata terhadap model.