31
4.7.3. Metode Estimasi
Model
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian fisik biaya perbaikan dan biaya kehilangan menggunakan model persamaan tunggal. Oleh
karena itu, metode estimasi untuk menduga parameter model adalah metode jumlah kuadrat terkecil Ordinary Least Squares yang memenuhi asumsi-asumsi
untuk estimasi model Koutsoyiannis, 1977.
4.7.4 Evaluasi Model
Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi model, adalah: 1 kriteria teori ekonomi, 2 kriteria uji statistik, dan 3 kriteria uji ekonometrika. Kriteria
ekonomi menyangkut tanda dan besaran parameter estimasi. Kriteria uji statistik, melihat nilai R
2
, nilai F-hitung model yang digunakan dan nilai t-hitung masing- masing parameter estimasi. Kriteria terakhir, yaitu kriteria uji ekonometrika
digunakan untuk melihat pelanggaran asumsi model yang terjadi Koutsoyiannis, 1977.
4.7.4.1. Kriteria Uji Statistik
Menurut Koutsoyiannis 1977, koefisien determinasi R
2
menunjukkan proporsi keragaman variabel tidak bebas yang diterangkan oleh variabel-variabel
bebasnya. Selang nilai R
2
adalah 0 R
2
1. Jika nilai R
2
semakin tinggi semakin mendekati 1, maka semakin baik model karena semakin besar keragaman
variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas. Uji F-hitung digunakan untuk melihat apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama dapat menjelaskan variabel tidak bebasnya. Pengujian yang dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai kritis F
32 F-tabel dengan nilai F-hitung yang terdapat pada hasil analisis. Adapun tahapan
uji statistik F-hitung adalah sebagai berikut: 1. Perumusan hipotesis
H :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= b
7
= b
8
= 0 H
1
: tidak semua parameter regresi b
i
yang bernilai nol. 2. Penentuan nilai kritis
Nilai kritis ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikansi
α dan banyaknya sampel yang digunakan. 3. Perhitungan nilai F-hitung
F
hitung
=
J J
dimana: dbr = derajat bebas regresi k-1
dbe = derajat bebas error n-k k = jumlah parameter regresi b
0,
… b
k
n = jumlah pengamatan n = 1, 2, 3,…,n 4. Penentuan penerimaan atau penolakan H
jika menggunakan taraf nyata α
F
hitung
F
tabel
……. terima H F
hitung
F
tabel
……. tolak H 5. Apabila keputusan yang diperoleh adalah tolak H
maka dapat disimpulkan bahwa variasi perubahan nilai variabel tidak bebas dapat dijelaskan oleh variasi
perubahan nilai semua variabel bebas. Artinya, semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.
33 Uji t-hitung digunakan untuk menguji secara statistik pengaruh nyata atau
tidaknya masing-masing variabel bebas yang dipakai secara terpisah terhadap variabel tidak bebas.
1. Pengujian hipotesis H
: b
i
= 0 H
1
: b
i
0 atau b
i
2. Penentuan nilai kritis Nilai kritis dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal
dengan memperhatikan tingkat signifikansi α dan banyaknya sampel yang
digunakan. 3. Nilai t-hitung masing-masing parameter regresi dapat diketahui dari hasil
perhitungan komputer. Statistik uji yang digunakan dalam uji-t adalah:
t
hitung
=
b
i
s b
i
dimana: b
i
= estimasi nilai koefisien regresi atau parameter b
i
sb
i
= estimasi standar kesalahan dugaan parameter b
i
Kriteria uji: t
hitung
t
tabel
……. terima H t
hitung
t
tabel
……. tolak H 4. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan letak nilai t-hitung masing-
masing parameter regresi pada kurva normal yang digunakan dalam penentuan nilai kritis. Jika letak t-hitung suatu parameter regresi berada pada daerah
penerimaaan H , maka keputusannya adalah menerima H
, artinya parameter
34 regresi tersebut tidak berbeda dengan nol. Dengan kata lain, variabel bebas
tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap nilai variabel tidak bebas. Sebaliknya jika t-hitung menyatakan tolak H
maka parameter regresi berbeda dengan nol dan variable bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak
bebas.
4.7.4.2. Kriteria Uji Ekonometrika