22
IV. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam penelitian ini terdiri dari penjelasan mengenai waktu dan lokasi penelitian, jenis dan sumber data penelitian, metode penarikan
sampel, indentifikasi jenis kerugian fisik akibat banjir pasang, perbandingan nilai kerugian fisik akibat banjir pasang, indentifikasi jenis kerugian nonfisik akibat
banjir pasang, dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian fisik akibat banjir pasang. Selain itu, dijelaskan juga defenisi operasional dari variabel-
variabel yang digunakan dalam model.
4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
` Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara.
Pemilihan tempat penelitian dilakukan dengan sengaja purposive karena Kamal Muara merupakan salah satu lokasi yang berbatasan langsung dengan laut Jawa
yang mengalami kejadian banjir pasang setiap bulan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2010.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan dan wawancara menggunakan
kuesioner kepada masyarakat RW 01 dan RW 04 Kelurahan Kamal Muara yang mengalami banjir pasang. Data primer meliputi: karakteristik rumahtangga
sampel, kerusakan fisik komponen rumah dan peralatan rumahtangga, biaya perbaikan, biaya kehilangan, biaya pencegahan, dampak banjir pasang terhadap
kesehatan anggota rumahtangga, biaya berobat, dampak banjir pasang terhadap aktifitas anggota rumahtangga, dampak banjir pasang terhadap transportasi dan
dampak lain yang timbul akibat banjir pasang.
23 Data sekunder adalah data mengenai kondisi wilayah Kamal Muara dan
data penurunan tanah di Kamal Muara. Data sekunder diperoleh dari Pemerintah Kelurahan Kamal Muara dan Badan Pusat Geologi dan Tata Lingkungan. Selain
itu, data sekunder juga diperoleh dari studi-studi literatur serta hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh suatu instansi, perorangan atau lembaga
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
4.3. Metode Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode nonprobability sampling. Sampel adalah rumahtangga pesisir yang tinggal di RW 01 dan RW 04 Kelurahan
Kamal Muara. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 66 rumahtangga dengan perbandingan 30 sampel mewakili RW 01 dan 36 sampel
mewakili RW 04. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari warga RW 01 dan RW 04, wilayah yang sering terkena banjir pasang di RW 01 adalah RT 4, 5,
6, 10 dan 11 sedangkan wilayah yang sering terkena banjir pasang di RW 04 adalah RT 1, 2, 5, 6 dan 7.
Jumlah sampel yang diambil kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis rumah dan luas rumah sampel. Jenis rumah dan luas rumah digunakan dalam
penentuan jumlah sampel karena jenis rumah dan luas rumah diduga mempengaruhi nilai kerugian fisik. Jenis rumah dibedakan dalam dua jenis yaitu
jenis rumah permanen dan rumah nonpermanen. Perbedaan jenis rumah ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan banjir pasang. Luas
rumah dibedakan dalam dua jenis yaitu rumah dengan luas kurang dari sama dengan 60 m
2
dan rumah dengan luas rumah lebih dari 60 m
2
. Luas rumah dengan
24 ukuran 60 m
2
diperoleh dari rata-rata luas rumah sampel. Pengelompokkan dan penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini tercantum dalam Lampiran 1.
4.4. Identifikasi Jenis Kerugian Fisik Akibat Banjir Pasang