Kerugian-Kerugian yang Timbul Akibat Banjir Pasang

12 Menurut Sandora 2008, dampak banjir pasang adalah timbulnya biaya kerusakan yang ditanggung oleh masyarakat khususnya di wilayah pesisir Jakarta. Biaya kerusakan dibagi dalam dua jenis yaitu biaya kerusakan langsung dan biaya kerusakan tidak langsung. Biaya kerusakan langsung terdiri dari biaya kerusakan properti dan biaya kesehatan, sedangkan biaya kerusakan tidak langsung terdiri dari pendapatan masyarakat yang hilang akibat banjir, biaya pencegahan terhadap banjir, biaya transportasi dan biaya untuk mendapatkan air bersih. Naiknya muka air laut pasang yang terjadi secara simultan berpengaruh terhadap bentuk-bentuk bangunan maupun kawasan, kondisi lingkungan sosial dan strata masyarakat. Dampak kenaikan muka air laut pasang dapat pula berupa perilaku penyesuaian serta antisipasi maupun penanganan fisik terhadap bangunan Astuti, 2002.

2.4. Kerugian-Kerugian yang Timbul Akibat Banjir Pasang

Mengukur kerugian yang diakibatkan oleh suatu bencana menjadi hal penting karena dapat meminimalisasi kerusakan lingkungan, hilangnya penghidupan dan kerugian ekonomi sosial. Terdapat perbedaan dalam pengukuran kerugian bencana banjir yang disebabkan oleh air hujan dan pengukuran kerugian bencana banjir yang disebabkan kenaikan muka air laut pasang. Bencana banjir yang disebabkan oleh air hujan, terjadi dalam jangka waktu pendek, sedangkan bencana banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka air laut pasang terjadi dalam jangka waktu panjang. Kerugian yang ditimbulkan oleh kedua banjir tersebut pun berbeda. Prinsip dasar yang dapat digunakan dalam menilai kerugian kedua bencana banjir tersebut terletak pada intensitas genangan air Wuryanti, 2002. 13 Arbriyakto dan Kardyanto 2002 menyebutkan bahwa masyarakat pesisir khususnya di Semarang mengalami kerugian fisik dan sosial akibat banjir pasang. Kerugian fisik yang ditanggung masyarakat pesisir di Semarang meliputi pengurugan tanah secara rutin dengan tinggi rata-rata 15 cm per tahun, kehilangan bangunan rumah setelah jangka waktu 12 sampai 30 tahun dari masa awal pembangunan, dan pengediaan perabot rumahtangga setiap tiga tahun sekali. Kerugian sosial yang dialami masyarakat pesisir di Semarang berupa terbuangnya waktu atau peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk suatu kegiatan yang produktif atau bernilai ekonomis. Selain itu, terdapat biaya tambahan sosial yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki rumah atau perabotan rumahtangga dalam waktu yang tidak terduga. Salah satu kerugian yang dialami oleh masyarakat pesisir yaitu kerugian bangunan akibat genangan banjir pasang. Klasifikasi serta perhitungan kerugian bangunan yang disebabkan oleh banjir pasang, dibagi dalam tiga tipe yaitu kerugian kehilangan rumah, kerugian rumah yang rusak berat, serta kerugian rumah yang rusak ringan. Biaya masing-masing rumah tersebut termasuk dengan perlengkapannya berturut-turut yaitu sebesar Rp 10 Milyar, Rp 20 Milyar dan Rp 5 Milyar. Selain kerusakan rumah, terdapat juga kerusakan infrastruktur yang ada di sekitar rumah. Nilai kerusakan infrastruktur tersebut diasumsikan sebagai representasi 15 persen dari jumlah total kerusakan sektor perumahan yaitu sebesar USD 141.3 million Bappenas, 2007 dalam Sandora, 2008. Kobayashi 2004 menyebutkan bahwa banjir pasang menimbulkan kerusakan fisik rumah dan kerugian sosial masyarakat. Kerusakan fisik rumah meliputi kerusakan struktural, kerusakan astetikal, kerusakan peralatan 14 rumahtangga dan penyingkatan umur rumah. Kerugian sosial berupa terganggunya pekerjaan dan sekolah karena banjir.

2.5. Tindakan Adaptasi Terhadap Banjir Pasang

Dokumen yang terkait

Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Anak (Studi Kasus Di Lingkungan Rt. 004 Rw. 01 Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara).

0 5 139

Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Anak (Studi Kasus di Lingkungan RT. 004 RW. 01 Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara).

3 21 139

Zakat hasil tangkapan laut di kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara

1 31 0

Karakteristik Komunitas Fauna di Derah Intertidal Pantai Kamal Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara

0 6 108

Studi Perbandingan Hasil Tangkapan Ikan yang Didaratkan dan Dilelang di PPJ Muara Angke dan PPI Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.

0 11 123

Model Adaptasi Banjir Rob Kawasan Pesisir Wilayah Perkotaan (Studi Kasus Di Kecamatan Penjaringan Pantai Utara Jakarta)

2 24 135

Analisis Dinamika Hubungan Sosial-Ekologi di Hutan Mangrove (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara)

3 32 241

Analisis Spasial Kerentanan Pesisir Jakarta Utara Terhadap Banjir Pasang (Rob) Akibat Kenaikan Muka Air Laut

0 9 67

Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Sungai Pesanggrahan Pada Sektor Komersil (Studi Kasus: Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan)

0 3 88

Resiliensi Sosial Terkait Akses Masyarakat Nelayan Terhadap Sumber Daya Pesisir : Perspektif Political Ecology (Studi Kasus: Masyarakat Nelayan Di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara).

0 0 1