Model Biaya Kehilangan Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Kerugian Fisik Akibat Banjir Pasang

28 JRMH = Jenis rumah bernilai 1 untuk “rumah permanen”; bernilai 0 untuk “rumah nonpermanen” SRMH = Status kepemilikan rumah bernilai 1 untuk “milik sendiri”; bernilai 0 untuk “milik sewa” i = Sampel ke-i ε 1 = Error term Nilai dugaan yang diharapkan hipotesis: a 1 0; a 2, a 3, a 4, a 5, a 6, a 7, a 8

4.7.2. Model Biaya Kehilangan

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi biaya kehilangan adalah lama tinggal, lama banjir, jenis rumah dan status rumah. Lama tinggal diduga berpengaruh positif terhadap biaya kehilangan yang ditanggung rumahtangga akibat banjir. Hal ini disebabkan semakin lama rumahtangga tinggal di Kamal Muara maka kondisi rumah akan semakin rapuh karena sering tergenang banjir pasang. Hal ini menimbulkan kerusakan pada rumah dan peralatannya yang juga semakin besar. Akibatnya, biaya kehilangan atas rumah dan peralatan yang rusak juga semakin besar. Lama banjir diduga berpengaruh positif terhadap biaya kehilangan. Banjir dengan durasi lebih lama akan merusak komponen rumah dan peralatannya sehingga manfaat dari komponen rumah dan peralatannya juga hilang. Hal ini menimbulkan biaya kehilangan atas rumah dan peralatannya yang rusak juga semakin besar. Selain itu, jenis rumah dan status rumah diduga berpengaruh positif terhadap biaya kehilangan. 29 Jenis rumah diduga berpengaruh positif terhadap biaya kehilangan. Rumahtangga yang memiliki rumah permanen, nilai rumah dan peralatan rumahtangganya lebih tinggi dibandingkan dengan rumahtangga yang memiliki rumah nonpermanen. Hal ini menimbulkan biaya kehilangan atas rumah dan peralatan yang rusak akibat banjir akan semakin besar untuk rumah permanen dibandingkan dengan rumah nonpermanen. Status kepemilikan rumah diduga berpengaruh positif terhadap biaya kehilangan. Keinginan rumahtangga dengan status rumah milik sendiri untuk tinggal lebih lama, lebih besar dibandingkan dengan keinginan rumahtangga dengan status rumah sewa. Akibatnya, rumahtangga dengan status rumah milik sendiri lebih sering mengalami banjir pasang sehingga biaya kehilangan atas rumah dan peralatan yang rusak akibat banjir juga lebih besar untuk rumahtangga dengan status rumah milik sendiri dibandingkan dengan rumahtangga dengan status rumah sewa. Model biaya kehilangan yang digunakan adalah: Y2 i = b + b 1 LTGL i + b 2 LBJR i + b 3 JRMH i + b 4 SRMH i + ε 2i ………. 2 dimana : Y2 = Biaya kehilangan Rp b = Intersep b 1 ,…b 4 = Parameter regresi LTGL = Lama tinggal tahun LBJR = Lama banjir jam JRMH = Jenis rumah bernilai 1 untuk “rumah permanen”; bernilai 0 untuk “rumah nonpermanen” 30 SRMH = Status kepemilikan rumah bernilai 1 untuk “milik sendiri”; bernilai 0 untuk “milik sewa” i = Sampel ke-i ε 2 = Error term Nilai dugaan yang diharapkan hipotesis: b 1 , b 2, b 3, b 4 Model biaya perbaikan dan biaya kehilangan yang telah diestimasi selanjutnya direspesifikasi berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap biaya perbaikan dan biaya kehilangan. Faktor-faktor yang digunakan dalam respesifikasi model biaya perbaikan dan model biaya kehilangan berdasarkan teori ekonomi dan pengalaman studi-studi terdahulu. Biaya perbaikan dan biaya kehilangan yang dikeluarkan oleh rumahtangga merupakan bentuk kerugian fisik yang dianalisis dalam penelitian ini. Nilai kerugian fisik diperoleh dari penjumlahan biaya perbaikan dan biaya kehilangan yang dikeluarkan rumahtangga dalam kurun waktu 2007-2009 sehingga persamaan nilai kerugian fisik adalah sebagai berikut: FSK i = Y1 i + Y2 i dimana: FSK = Nilai kerugian fisik Y1 = Biaya Perbaikan Y2 = Biaya Kehilangan i = Sampel ke-i 31

4.7.3. Metode Estimasi

Dokumen yang terkait

Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Anak (Studi Kasus Di Lingkungan Rt. 004 Rw. 01 Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara).

0 5 139

Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Anak (Studi Kasus di Lingkungan RT. 004 RW. 01 Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara).

3 21 139

Zakat hasil tangkapan laut di kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara

1 31 0

Karakteristik Komunitas Fauna di Derah Intertidal Pantai Kamal Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara

0 6 108

Studi Perbandingan Hasil Tangkapan Ikan yang Didaratkan dan Dilelang di PPJ Muara Angke dan PPI Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.

0 11 123

Model Adaptasi Banjir Rob Kawasan Pesisir Wilayah Perkotaan (Studi Kasus Di Kecamatan Penjaringan Pantai Utara Jakarta)

2 24 135

Analisis Dinamika Hubungan Sosial-Ekologi di Hutan Mangrove (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara)

3 32 241

Analisis Spasial Kerentanan Pesisir Jakarta Utara Terhadap Banjir Pasang (Rob) Akibat Kenaikan Muka Air Laut

0 9 67

Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Banjir Sungai Pesanggrahan Pada Sektor Komersil (Studi Kasus: Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan)

0 3 88

Resiliensi Sosial Terkait Akses Masyarakat Nelayan Terhadap Sumber Daya Pesisir : Perspektif Political Ecology (Studi Kasus: Masyarakat Nelayan Di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara).

0 0 1