Konsep Diri TINJAUAN TEORITIS
Banyak faktor atau pihak-pihak yang dapat mempengaruhi konsep diri seseorang, diantaranya:
1. Orang lain
Harry Stack Sullivan dalam buku Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat mengatakan bahwa seseorang dapat mengenal dirinya
sendiri dengan mengenal orang lain terlebih dahulu. Maksudnya ialah kita akan lebih menghargai ataupun merasa diremehkan apabila orang lain
tersebut yang merasakan dan mepresepsikannya hingga diri kita tahu.
9
Intinya apabila cita diri kita positif pada penilaian orang lain dan sudah terbentuk citra diri yag sedemikian rupa pada diri kita, maka secara
langsung ataupun tidak kita akan berusaha lebih baik ataupun mempertahankan citra diri tersebut untuk diri kita demi mendapatkan
penghargaan yang sama dari orang lain. Namun tidak semua orang dapat berpengaruh terhadap diri kita.
Seperti yang dikemukakan oleh Mead, orang-orang yang paling berpengaruh ialah yang memiliki hubungan paling dekat dengan diri kita
atau dapat disebut dengan significant others. Orang-orang tersebut diantaranya, keluarga, sahabat, orang yang tinggal satu rumah denga kita
atau bertemu setiap hari, saudara, guru dan sebagainya. Orang-orang yang termasuk dalam significant other dapat mempengaruhu pikiran, perilaku
dan perasaan kita. Dapat juga termasuk seseorang yang diidolakan, seperti bintang film, pahlawan, tokoh dan seseorang yang disukai.
10
2. Kelompok Rujukan atau kelompok acuan reference group
9
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h.101.
10
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 101-103.
Semakin bertambah dewasa dan bertambah usia, significant others yang tadinya berperan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep
diri, kini tidak lagi menjadi satu-satunya pihak yang dapat mepengaruhi konsep diri. Diri akan mulai bergaul secara luas di masyarakat, kita dapat
menjadi anggota sebuah kelompok hobi atau minat, maupun organisasi di universitas maupun di masyarakat.
Pada kelompok atau organisasi tersebut ada yang mengikat anggotanya berdasarkan pada peraturan serta norma yang menjadi acuan
dan pedoman kelompok atau organisasi tersebut, mengarajkan perilaku dan menyesuaikan diri dengan ciri-ciri kelompoknya, sehingga dapat
mempengaruhi konsep diri anggotanya. Kelompok atau organisasi inilah yang disebut dengan kelompok rujukan atau kelompok acuan.
11
3. Diri Sendiri
Bagaimanapun persepsi dari orang lain dan kelompok rujukan, konsep diri tetap dipengaruhi oleh persepsi individu sendiri. mereka akan
melakukan hal yang sejalan dengan harapan mereka, entah itu akan berakhir dengan penilaian positif ataupun negatif. Individu Islami akan
berperilaku secara Islami dan menjaga dirinya agar selalu dan sesuai dengan kepribadian Islam.
12
Terdapat dua kualitas dalam menilai konsep diri seseorang, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.tentu saja konsep diri yang
positif akan mendukung komunikasi dengan orang lain menjadi positif pula. Terdapat beberapa indikator konsep diri menurut Islam, diantaranya:
11
Alex Sobur, Psikologi Umum, h. 521.
12
Armawati Arbi. Psikologi Komunikasi dan Tabligh, h.161
a. Sebagai makhluk basyariah atau sehat jasmani. Maksudnya ialah
dengan mengkonsumsi segala hal yang baik dan halal dan hidup di lingkungan yang baik pula.
b. Sebagai makhluk isyaniah atau sehat rohani, dengan menerapkan
rukun islam. Profesional dalam menjalankan kepemimpinan ataupun pekerjaannya dan selalu ingat akan jati diri sebagai otang
Islam. c.
Mengetahui potensi akal atau dapat dikatakan menjadi pemikir, inovator, menjadi ulil albab.
d. Menjadi orang yang mensucikan diri qalb yang selalu
menghadirkan Allah dalam segala hal yang dilakukannya. e.
Potensi nafs. Berusaha ikhlas dalam menjadi juru damai dan hamba Allah. Dalam setiap yang dilakukannya menanamkan keihlasan
karena Allah, sebagai muslim pasrah dengan segala kehendak Allah.
f. Sebagai manusia yang sempurna dan utuh. Percaya akan dirinya
dengan segala potensi yang diberikan Allah kepadanya.
13
Terdapat beberapa ciri yang menunjukan konsep diri yang dibangun oleh seseorang termasuk konsep diri postif atau negatif. William
D. Brooks dan Philip Emmert mengemukakan ciri konsep diri positif sebagai berikut :
a. Yakin dengan kemampuannya. Apabila ia menghadpi masalah atau
kegagalan ia yakin bisa mengatasi itu
13
Armawati Arbi. Psikologi Komunikasi dan Tabligh, h.162
b. Merasa sama dan setara dengan orang lain atau percaya diri
c. Menerima pujian tanpa rasa malu dan menerima penghargaan tanpa
rasa bersalah d.
Berusaha memperbaiki dirinya dan menyadari kesalahan yang diperbuat
e. Menyadari bahwa setiap orang memiliki hal yang berbeda karena
mereka memiliki perasaan, keinginan dan juga perilaku yang tidak sepeuhnya diterima dan disenangi oleh masyarakat.
14
Sedangkan konsep diri yang negatif, juga mempengaruhi dan mengganggu keberhasilan komunikasi dengan orang lain. Ciri dari
seseoranng yang memiliki konsep diri negatif, antara lain: a.
Peka terhadap kritik yang diterimanya. Mudah emosi akan kritik tersebut dan sulit menerimanya
b. Antusias terhadap pujian yang diberikan kepada dirinya. Mudah
menjatuhkan dan menjelek-jelekan orang lain c.
Hiperkritis, ialah mereka akan sulit memberikan pujian kepada orangg lain dan selalu saja mencari kekurangan. Penghargaan dan
pengakuan akan kelebihan orang lain menjadi hal yang sulit untuk diberikan
d. banyak tidak disenangi orang lain karena sifatnya dan sulitnya
mereka akrab dengan orang lain, dan menganggap dirinya sebagai korban dalam hubungan sosial masyarakat
14
Nina Mutmainah, et al. Psikologi Komunikasi, h.101.
e. enggan untuk bersaing, karena memiliki sifat pesimis. Dan tidak
mau melakukan hal yang merugikan bagi dirinya.
15
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan persepsi individu mengenai dirinya sendiri baik yang bersifat fisik, psikologis
maupun sosial, yang juga dipengaruhi oleh penilaian yang diberikan oleh orang lain dan kelompoknya yang nantinya berpengaruh terhadap konsep
diri mereka akan bersifat positif atau negatif. Menurut Ikhwan Lutfi dalam bukunya yang berjudul Psikologi
Sosial menyatakan bahwa konsep diri memberikan sumbangan terhadap identitas seseorang sepanjang kehidupan yang dilaluinya. Konsep diri juga
mengandung impilkasi motivasi yang mempengaruhi diri seseorang mengenai serangkaian konsep yang dikonstruksikan berdasarkan pada
pengalaman mereka yang dapat mempengaruhi pengalaman di masa depan, yang berkorelasi antara rekasi dan akibat yang akan ditimbulkan
dari pengalaman yang dilaluinya.
16
Penggunaan teori konsep diri William D.Brooks dianggap peneliti dapat mencakup berbagai aspek dari konsep diri seseorang yang dinilai
dari aspek fisik, psikologi dan sosial. Selain itu, Brooks juga menguatkan teorinya dengan tiga faktor pembentukan dan perunbahan konsep diri yang
dipengaruhi oleh faktor diri sendiri, orang lain dan kelompok rujukan.
15
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h.105.
16
Ikhwan Lutfi, et al. Psikologi Sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 29-32.