27
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Diri
Konsep Diri menurut Rudolph V. Verderber dalam buku Psikologi
Umum milik Alex Sobur didefinisikan sebagai:
“A collection of perception of every aspect of your being: your appearance, physical and mental capabilities, vocational potencial, size,
strength and so forth”
1
Dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimaksud ialah kumpulan dari persepsi dari berbagai aspek yang ada dalam diri kita, baik dari segi
penampilan, kemampuan fisik dan mental yang dimiliiki, potensi keterampilan yang berhubungan dengan ukuran kekuatan dan sebagainya.
Menurut Deaux, Dane dan Wrightsman, konsep diri merupakan sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai dirinya sendiri,
berkaitan dengan minat, bakat, kemampuan, penampilan dan psikologis.
2
William D. Brooks dalam bukunya Speech Communication yang dikutip dalam buku Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat
memberikan pengertian yang tidak jauh berbeda seperti Rudolph V. Verderber, ia menyatakan bahwa:
“Those physical, social, and physicological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with
others”
3
1
Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka Setia, 2003, h. 506.
2
Sarlito W. Sarwono, et,al, Psikologi Sosial, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009, h. 53.
3
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 99.
Maksudnya ialah Brooks setuju konsep diri yang merupakan persepsi, baik berupa pandangan dan perasaan seseorang yang bersifat
fisik, psikologis, maupun sosial. Persepsi diri yang berupa fisik dapat berupa penampilan dan bentuk tubuh, sedangkan persepsi psikologis
berupa mental, emosi dan karakter. Dan sosial berupa hubungan dengan indiviu lainnya atau dapat dibilang interaksi.
4
Goss dan O’Hair berpendapat bahwa konsep diri mengacu pada penilaian seseorang mengenai dirinya yaitu berdasarkan seberapa berharga
dirinya tersebut, penghargaan diri inilah yang dikatakan oleh Myers dan Myers dalam buku Psikologi Umum karya Alex Sobur sebagai perasaan
yang diperoleh seseorang pada saat tindakan yang dilakukannya sesuai dengan versi ideal orang tersebut mengharapkannya.
5
Dengan kata lain, seseorang akan merasa berharga apabila suatu hal yang dilakukannya
mendapatkan penghargaan yang sama dengan apa yang diharapkannya dari orang lain dan berdampak pada perasaan berharga pada dirinya
sendiri. Persepsi yang membangun konsep diri seseorang berdasarkan
penilaian terhadap dirinya sendiri dan berdasarkan pada penilaian orang lain mengenai dirinya menjadikan manusia sebagai objek sekaligus subjek
persepsi tersebut atau dalam istilah lainnya menurut Charles H. Cooley adalah looking glass self. Yaitu dimana ia membayangkan dirinya sebagai
orang lain dan mulai melakukan penilaian bagaimana nantinya jika orang lain melihat dirinya dan dirinya melihat dirinya yang lain tersebut dari
4
Nina Mutmainah, et,al. Psikologi Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 1997, h. 100
5
Alex Sobur, Psikologi Umum, h. 507