Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

yang dapat mengakibatkan perubahan pada identitas, gaya berpakaian, perilaku, maupun gaya hidup hijab cosplay. Hal ini menjadi tantangan untuk nilai-nilai dasar norma dan agama. 3 Menurut William D.Brooks konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya yang terdiri dari dua komponen yaitu kognitif dan afektif yang dipengaruhi oleh persepesi orang lain dan dirinya sendiri. komponen kognitif berupa citra diri dan komponen afektif yaitu harga diri. Seseorang yang dinilai bodoh maka akan ada dua kemungkinan harga diri yang dimilikinya,. Pertama, ia malu menjadi orang bodoh dan yang kedua dia tidak peduli dengan dirinya yang bodoh. 4 William H. Fitts berpendapat bahwa konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Perilaku, penampilan dan gaya hidup yang dibawa dalam budaya Jepang berpengaruh terhadap pelaku-pelaku atau generasi muda yang terpikat dan mengadopsi budaya dalam hal ini cosplay Jepang dalam kehidupan mereka terutama dalam membangun konsep diri mereka. 5 Selain itu, konsep diri akan melahirkan identitas diri yang bermakna kesamaan atau identifikasi dengan seseorang atau sesuatu. 6 Dalam hal ini banyak cosplayer yang mengubah identitas diri mereka di kehidupan nyata demi melebur dengan karakter yang sedang diperankannya. Tetapi tidak sedikit pula yang menjadikan identitas dalam karakter yang diperankannya 3 Islamicotaku.co.idprofile diakses pada tanggal 31 Juli 2016 pukul 19.20 WIB 4 Armawati Arbi. Psikologi Komunikasi dan Tabligh. Jakarta: Penerbit Amzah.2012. h. 160 5 Antar Venus dan Lucky Helmi, Budaya Populer Jepang di Indonesia: Catatan Studi Fenomenologis Tentang Konsep Diri Anggota Cosplay Party Bandung. Jurnal Aspikom: Universitas Padjajaran, 2010, h. 76. 6 Jenkins, Richards, Identitas Sosial, Medan: Bina Media Perintis, 2004, h. 47 menjadi identitas mereka yang terbawa hingga ke dunia nyata. Tapi nyatannya menurut Lestari dalam Ganendra Widigdya menyatakan bahwa terjadi skizofrenia sosial atau kepanikan yang menyebabkan seseorang semakin menjauhi nilai identitas asal mereka. Sehingga tidak ada persamaan antara karakter fisik maupun sifat orang yang melakukan cosplay dengan diri mereka sehari-hari. 7 Fenomena cosplay yang terus berkembang didukung dengan budaya populer dari luar negeri yang juga masuk ke Indonesia tanpa hambatan membuat akulturasi budaya yang saling mengkombinasi satu sama lainnya. Di kutip dari Republika.co.id bahawa dalam catatan The Pew Forum on Religion Public Life 2010 menyatakan Indonesia berada di Peringkat pertama sebagai negara dengan populasi orang Islam tertinggi di dunia dengan persentase sekitar 88.1 persen penduduk memeluk agama Islam atau hampir 12.7 persen dari populasi dunia. 8 Sehingga tidak dipungkiri banyak bermunculan orang Islam yang juga ikut menggemari dan menjadi pelaku- pelaku cosplay. Tentu saja, hal ini memunculkan pertanyaan mengenai konsep diri yang dibangun oleh pemuda-pemudi Islam yang juga ikut terjun dalam seni berkostum ini. Mengapa demikian? Dan bagaimana identitas keislaman terutama bagi muslimah yang menjadi hijab cosplay. Karena tentunya ada perbedaan antara cosplay secara umum dengan cosplay 7 Lestari Indah, Cosplay: Postmodernisme and Japanese popular Culture in Indonesia, terms paper: reading in literary Theory Criticism, Jawaharlal Nehru University, New Delhi, India, 2011. 8 Angga Indrawan, Inilah 10 negara dengan Populasi Muslim Terbesar di Dunia. dipublikasikan pada 27 Mei 2015, pukul 06.16 WIB m.republika.co.idberitadunia-islamislam- nusantara150527noywh5-inilah-10negara-dengan-populasi-muslim-terbesar-di-dunia diakses pada 1 Agustus 2016 Pukul 1.03 WIB. Muslimah, juga konsep diri serta identitas diri seperti apa yang mereka tonjolkan dalam kehidupan. Perbedaan yang mendasar dari cosplay umum dengan cosplay Muslimah diantaranya ialah cara berpakaian sesuai karakter yang mereka perankan serta cara berhubungan dalam mendalami karakter yang sedang mereka perankan di area bercosplay. Banyak di antara cosplay umum memamerkan lekukan tubuh atau dengan pakaian yang minim yang sama persis dengan karakter idola mereka. Sedangkan, pada cosplay Muslimah, penampilan sexy dan membentuk lekuk tubuh sangat dihindari begitu juga dengan penggunaan wig yang disiasati dengan memodifikasi hijab sehingga menyerupai rambut pada karakter yang mereka perankan. Karakter-karakter dalam cosplay sedikit banyak memamerkan lekuk tubuh juga mempertontonkan aurat yang menurut ajaran dan konsep berpakaian dalam Islam seharusnya ditutupi untuk menghindari dari berbagai macam hal buruk. Adab berpakaian dalam Islam yang mengharuskan agar setiap Muslimah agar tidak menampakan lekuk tubuh, juga tidak memakai pakaian yang tipis sehingga tidak nampak kulit pemakainya agar terhindar dari adanya fitnah. 9 Komunitas-komunitas cosplay yang berbasis Islam memang belum banyak bermunculan di Indonesia, namun eksistensi mereka saat ini juga tidak dapat diabaikan. Komunitas yang mengatasnamakan komunitas Islam dengan ciri khas cosplaynya yang memakai hijab diantaranya ialah Islamic Otaku Community dan Hijab Cosplay Indonesia. Tentunya kemunculan 9 M.Quraish Shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah, Jakarta: Lentera Hati, 2010, h.124-127. cosplayer-cosplayer Muslimah ini menimbulkan berbagai macam tanggapan di masyarakat, baik dari sesama pelaku cosplay yang mendukung ataupun cosplayer lain yang menganggap bahwa hijab cosplay dapat merusak karakter asli OOC atau out of Character. Stigma positif dan negatif yang diterima oleh cosplayer Muslimah dengan upaya memodifikasi penampilan karakter yang diperankan dengan hal yang dapat mempertahankan identitas keislaman mereka dan tetap menjaga syariat agama, terutama dalam beebusana, beriskap dan berperilaku. Berdasarkan pada alasan-alasan di atas, maka penelitian ini diberi judul “KONSEP DIRI ANGGOTA HIJAB COSPLAY ISLAMIC OTAKU COMMUNITY EPISODE UIN JAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS KEISLAMAN”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan pada masalah di atas maka penelitian ini akan membatasi masalah hanya pada member atau anggota dan pengurus Islamic Otaku Community IOC sebagai individu. Sebaliknya, penelitian ini tidak memfokuskan pada pesan berupa teks dan makna mengenai Islamic Otaku Community IOC, tidak juga pada organisasi yang menaunginya dan dampak dari kegiatan bercosplay.

2. Rumusan Masalah

Adapun pokok masalah yang menjadi kajian berdasarkan pada masalah penelitian di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti, meliputi: 1. Bagaimana konsep diri yang dibangun oleh anggota hijab cosplay Islamic Otaku Community IOC Episode UIN Jakarta berdasarkan pada penilaian diri sendiri, orang lain, kelompok rujukan terkait konsep diri milik William D.Brooks ? 2. Bagaimana cara Hijab cosplayer mempertahankan identitas keislaman sebagai seorang Muslimah berdasarkan pada konsep identitas agamis Penney Upton?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk memberikan gambaran mengenai konsep diri yang dibangun oleh anggota hijab cosplay yang tergabung dalam Islamic Otaku Community IOC Episode UIN Jakarta berdasarkan pada penilaian diri sendiri, orang lain dan kelompok rujukan. b. Untuk memberikan gambaran mengenai cara mempertahankan identitas keislaman sebagai seorang hijab cosplayer berdasarkan pada konsep identitas agamis Penney Upton.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini, dibagi menjadi dua aspek yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis a. Manfaat Akademis Diharapkan dengan adanya skripsi mengenai konsep diri dalam mempertahankan identitas keislaman dengan subjek Hijab Cosplay Episode UIN Jakarta, penelitian ini akan menyumbangkan dan menambah referensi pada penelitian yang sejenis dan referensi Ilmu Komunikasi, terutama dalam bidang Psikologi Komunikasi, yaitu komunikasi antar personal mengenai konsep diri William D. Brooks dan identitas agamis Penney Upton dalam hal ini identitas keislaman yang dibangun dan ditimbulkan dengan adanya budaya pop Jepang yang mencampurkan antara budaya Jepang yang bebas dengan etika Islam. b. Manfaat Praktis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi anggota Islamic Otaku Community IOC baik yang berada di dalam dan di luar UIN Jakarta, maupun bagi cosplayer di luar Islamic Otaku Community untuk memberikan gambaran terkait perihal konsep diri anggota komunitas Islamic Otaku Community . 2. Menggambarkan upaya komunitas dan anggota dalam mempertahankan identitas Islami dalam hal berbusana, bersikap dan berperilaku bagi para pembaca dan peminat Hijab Cosplay.

D. Tinjauan Pustaka

Uraian berikut akan memaparkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan, sehingga menjadi jelas bagaimana penelitian ini relevan dan penting dilakukan. 1. Genendra Widigdya membuat makalah individu singkat dengan dosen pengampu Drs. Sudiyono S.U Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul Komunitas Cosplay: Tantangan Bagi Identitas Sosial Indonesia. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwasanya cosplay menjadi tantangan bagi setiap bangsa terutama bagi bangsa di kawasan Asia dikarenakan kegiatan bercosplay yang dianggap menjauhi identitas diri di dunia nyata dengan identitas saat seseorang sedang melakukan aktivitas cosplay. Cosplayer cenderung terfokus pada bagaimana menjadi karakter ideal dan menjadi semirip mungkin dengan idola yang mereka dengan melakukan transformasi dari segi fisik maupun karakter yang berlawanan dengan identitas asli mereka yang bahkan tidak ada dalam identitas asal cosplayer. Pada penelitian yang dibuat oleh Genendra Widigdya diperoleh persamaan dalam segi subjek yang diteliti yaitu mengnai identitas cosplayer. Namun, pada penelitian ini cosplayer yang diteliti ialah cosplayer secara umum atau konvensional dan subjek penelitiannya hanya identitas bangsa, sedangkan pada penelitian ini akan menitikkan pada konsep diri dan identitas cosplayer pada komunitas cosplay Islami. 2. Rizma Afian Azhiim dalam karya ilmiah yang dibuatnya mengenai pengantar Antropologi dari Universitas Al-Azhar Indonesia tahun 2013,

Dokumen yang terkait

Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

3 88 99

KONSEP DIRI DAN IDENTITAS PELAKU COSPLAY (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay di Komunitas Visual Shock Community Konsep Diri Dan Identitas Pelaku Cosplay (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay Di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

0 1 15

PENDAHULUAN Konsep Diri Dan Identitas Pelaku Cosplay (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay Di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

1 6 48

KONSEP DIRI DAN IDENTITAS PELAKU COSPLAY (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay di Komunitas Visual Shock Community Konsep Diri Dan Identitas Pelaku Cosplay (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay Di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

1 2 15

Konsep diri Anggota Hijabers Community Bandung.

0 0 2

Hobi Costume Play(Cosplay) dan Konsep diri (Studi Korelasional Hobi Cosplay dan Konsep diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 2

Hobi Costume Play(Cosplay) dan Konsep diri (Studi Korelasional Hobi Cosplay dan Konsep diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 14

Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 11

BAB II URAIAN TEORITIS - Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN - Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 7