Cara Anggota Islamic Otaku Community IOC Episode UIN Jakarta

boleh kalo tiba-tiba couple aja. Terus misal cross dress, cowok engga boleh kayak cewek, kalo cewek mau jadi cowok, aturannya auratnya harus tetep ketutup. ” Sesungguhnya dalam hadits sahih telah terdapat larangan mengenai perempuan yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai perempuan Diriwayat kan dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki. 46 HR. Bukhari Namun, sejauh penelitian ini berjalan. Anggota hijab cosplay IOC belum ada yang melakukan cross dress atau bisa disebut sebagai membalikan karakter. Lalu sebagai seorang muslimah yang bercosplay Tina, Dwi, Maya, Nada, Rifka dan Oci tidak merasa berlebihan dalam berpakaian atau berhias.seperti kutipan Mayya berikut: “berlebihan sih engga ya. Soalnya apa yang kita pakai udah sesuai aturan dalam islam. Kita bukan memakai pakaian yang terbuka, kita malah pakai yang menutup aurat. Jadi say a rasa itu engga berlebihan sih” 47 Tidak berlebihan dalam berpakaian bagi wanita ialah tidak menarik peratian bagi lawan jenis dan tidak juga membangkitkan syahwat lawan jenis tabarruj. 48 Karena pada dasarnya kostum yang dipakai oleh cosplayer tidak juga menampilkan lekuk tubuh yang dapat membangkitkan syahwat dan juga tidak menerawang. Hijaab cosplayer sebisa mungkin memodifikasi kostum mereka dengan berbagai cara, bisa dengan baju manset, celana panjang, atau rok yang dipanjangkan dan baju yang dibuat lebih besar dari ukuran tubuh. 46 Abdul Halim Abu Syuqqoh, Kebebasan Wanita, Jakarta: Gema Insani Press, 1997, h. 373. 47 Hasil FGD pada tanggal 6 September 2016 di UIN Jakarta. 48 Abdul Halim Abu Syuqqoh, Kebebasan Wanita, h. 342. Tahap kedua, setelah membuat baju ke cosmaker dengan memperhatikan batasan-batasan dan saran yang sudah diterima dari anggota dan pengurus lainnya. Maka, cosplayer siap untuk tampil di depan umum dengan kostum yang sudah dimodifikasi agar pantas dipadukan dengan hijab sebagai pengganti wig. Pada tahap ini cosplayer akan berdandan sesuai dengan karakter asli. Disinilah kepekaan terhadap lingkungan dan teman sesama cosplayer di uji. Hijab cosplay IOC episode UIN memiliki cara untuk menjaga lingkungan selama bercosplay diantaranya mengumpulkan dan membuang sampah tisu sisa berdandan, bekas makan minum ke plastik yang biasanya selalu mereka sediakan selama bercosplay. Selain itu, bada memberikan tambahan mengenai cinta lingkungan saat dirinya sedang bercosplay “sejauh ini yang aku tahu temen-temen cosplayer cinta lingkungan kok, tiap kita abis kumpul kumpu kita beresin lagi tempatnya, kita juga kalau kumpul tetep menjaga ketertiban berusaha enggak mengganggu sekitar. Terus kita juga kadangan manfaatin limbah kertas untuk bikin weapon gitu ” 49 “kita kan hijab cosplayer dan kita muslim, kita tau kalau :annadhofathu minal iman” kalau kebersihan itu sebagian dari iman, ada sampah ya kita kumpulin dan kalau kita pindah dibuang dulu. Karena kita datang tempat itu bersih, jadi pas kita tinggaalin juga tempat itu harus bersih. ” 50 Timpal Mayya Selektif dalam memilih makanan yang halal dalam event yang mereka hadiri pun menjadi salah satu tindakan yang mereka pilih untuk menjaga identitas mereka sebagai muslimah yang taat bahkan pada makanan yang akan masuk kedalam tubuh mereka. Seperti yang terdapat dalam peraturan IOC besar, bahwa selama bercosplay, hijab cosplay IOC dianjurkan untuk menjaga jarak saat ada lawan jenis yang ingin meminta 49 Hasil FGD pada tanggal 6 September 2016 di UIN Jakarta. 50 Hasil FGD pada tanggal 6 September 2016 di UIN Jakarta. foto bersama mereka. Tahap ketiga setelah bercosplay ialah evaluasi. Apabila melanggar peraturan yang sudah dibuat oleh komunitas maka cosplayer bersangkutaan akan mendapatkan teguran dari pengurus dengan tiga tahap peneguran. Kartu kuning, kartu merah dan danger. Perilaku hijab cosplayer menghasilkan prraktik di lapangan dan pengaplikasian yang dilakukan oleh anggota hijab cosplay IOC episode UIN Jakarta. Berikut cara yang dilakukan oleh 6 anggota hijab cosplay IOC episode UIN dalam mempertahankan identitas mereka sebagai Muslimah. Dwi, Tina, Nada, Rifka, Oci dan Mayya berupaya memodifikasi kostum agar tetap berada pada koridor etika berpakaian dalam Islam yaitu busana yang menutup aurat dan tidak membentuk lekuk tubuh, Dwi menyatakan bahwa hijab jangan dibuat terlalu mirip dengan wig, hal itu tidak dianjurkan oleh komunitasnya karena menyamakan dengan rambut asli. Maka, hijab cosplay yang diperankannya memakai jilbab seperti biasa dan hanya menambahkan aksesoris seperti di karakter aslinya. Rosi mengungkapkan bahwa memakai pakaian yang besar dan tidak menampakan lekuk tubuh sudah menjadi keseharian, dirinya akan merasa tidak nyaman apabila memakai busana yang terlalu ketat di badan. Berikut merupakan perbandingan antara karakter asli yang dicosplaykan dengan modifikasi kostum yang dilakukan anggota hijab cosplay IOC episode UIN Jakarta: Gambar 4.13: kiri Dwi berhijab cosplay sebagai Shinoa Gambar 4.14: kanan Karakter shinoa Owari no Seraph Gambar 4.15: kiri Tina berhijab cosplay sebagai Mitsuba Gambar 4.16: kanan google.com Mitsuba Owari No Seraph Gambar 4.17: kiri Nada berhijab cosplay sebagai Mito Gambar 4.18: kanan Karakter Mito Owari No Seraph Gambar 4.19: kiri Mayya berhijab cosplay sebagai Sayuri Gambar 4.20: kanan Karakter sayuri Owari No Seraph Gambar 4.21: kiri Rosi berhijab cosplay sebagai Yukimi Gambar 4.22: kanan karakter Yukimi Owari No Seraph Gambar 4.23: kanan Rifka berhijab cosplay sebagai Kotori Gambar 4.24: kiri Karakter Kotori anime Love Live Selain itu, peraturan yang dibuat oleh IOC pusat dianggapnya melindungi anggota-anggota IOC terutama untuk anggota wanitanya. Peraturan IOC menurut Tina membantunya mempertahankan identitasnya sebagai seorang Muslimah dengan adanya kriteria bagi Muslimah yang akan bercosplay dan aturan lainnya seperti tidak diperbolehkannya berpacaran antar sesama anggota IOC, tidak diperbolehkan meledek maupun bercanda yang bisa menyakiti hati orang lain. Upaya lainnya yang dilakukan anggota untuk mempertahankan identitas sebagai seorang Muslimah ialah menjaga jarak dengan lawan jenis saat bercosplay maupun saat tidak bercosplay. Hal terpenting yang dilakukan oleh anggota hijab cosplay IOC episode UIN Jakarta dalam mempertahankan identitas mereka sebagai Muslimah yaitu menjaga wudhu dan melaksanakan sholat kapanpun mereka bercosplay. Hijab cosplayer mengambil wudhu terlebih dahulu sebelum menggunakan make-up dan terus menjaga wudhu mereka. Maya pun mengungkapkan dengan tegas mengenai dirinya yang selalu melaksanakan sholat walaupun dirinya sedang bercosplay. “Alhamdulillah selama bercosplay saya tidak meninggalkan sholat. Kalau make up yang luntur bisa diperbaiki, tapi kalau sholat ditinggalkan kan tidak bisa diperbaiki.” Sholat menciptakan pengalaman batiniah sekaligus fisik yang akan memberikan makna. Selain itu, solat juga memberikan pengalaman yang mendorong ke arah positif karena segala hal yang dilakukan berulang-ulang dan rutin akan mennciptakan kebiasaan dan pembentukan nilai. 51 Shalat adalah salah satu cara untuk menampung dorongan energi positif yang akan menghasilkan daya, semangat, energi, stamina dan kegigihan. Karena saat 51 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spiritual Quotient, h. 283. seseorang shalat itu berarti ia menyeimbangkan dan menyelaraskan hati, pikiran dan perasaanya dalam satu waktu yang akan menambah energi baru untuk mendorong dirinya agar berkarya dan mengaplikasikan pemikirannya ke dalam kehidupan nyata. 52 Tujuan IOC mempublikasikan hijab cosplay di dalam UIN maupun di luar UIN yaitu sebagai saran berdakwah kreatif melalui hobi. Selain menekuni hobi menjadi cosplayer, IOC hijab cosplayer juga ikut berkontribusi dalam menyiarkan dakwah Islam untuk menutup aurat dan mengenakan hijab bagi perempuan Muslimah. Bahwa berjilbab bukan jadi penghalang untuk menekuni hobi, begitupun sebaliknya. IOC juga berusaha mengenalkaan Islam melalui hijab cosplay dan membuat cosplayer Islam lainnya tertarik juga terinspirasi untuk berubah dari cosplayer konvensional menjadi cosplayer yang tetap mempertahankan identitas mereka sebagai seorang Muslimah dengan cara tetap memakai hijab saat bercosplay. Sejauh ini, pengurus dan anggota merasakan bahwa hijab cosplay diterima baik di kalangan cosplayer lain dan masyarakat yang menyukai “jejepangan”. Dilihat dari apresiasi penikmat dengan meminta berfoto bersama, media yang meliput dan jurnal ilmiah yang membahasnya. Walaupun masih ada juga orang-orang yang memberikan sindiran maupun guyonan saat mereka sedang berhijab cosplay. Tetapi hanya ditanggapi dengan baik dan senyum saja oleh hijab cosplayer IOC UIN. Manusia yang dapat menyadari bahwa dirinya diciptakan oleh Allah dengan membawa sifat-sifat Allah untuk memberi kemajuan dan 52 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spiritual Quotien, h. 285. kesejahteraan dan selalu memupuk sifat-sifat tersebut agar tidak menjadi seorang yang kalah lagi gagal dalam hidupnya, maka akan menghasilkan motivasi yang besar untuk dirinya sendiri. Seseorang dengan motivasi yang tinggi dan sadar akan potensi diri tidak akan menyia-nyiakan peluang yang datang pada dirinya. Karena tantangan yang datang kepadanya menjadi ajang pembuktian atas kualitas dirinya. Bagi para anggota hijab cosplay didapati bahwa keaktifan mereka dilihat dan dihitung dari seberapa sering mereka datang dan ikut meramaikan menjadi hijab cosplay dalam event-event yang ada. Aspek kreatif yang mereka dapati yaitu kemampuan mereka dalam membuat senjata palsu dan aksesoris untuk bercosplay, meningkatkan kempuan modifikasi hijab dari tutorial di internet dan mendesain baju sendiri yang pantas dipadukan denga hijab. Sedangkan menurut mereka hijab cosplay sendiri sudah termasuk inovasi dalam hal bercosplay. Bagi pengurus, keaktifan anggota dilihat dari intensitas pertemuan dan kehadiran dalam berbagai event yang melibatkan IOC. Baik dalam project besar yang masuk dalam program IOC maupun kegiatan luar yang mengundang hijab cosplay IOC untuk ikut memeriahkan acara mereka. Kreatifitas anggota hijab cosplay IOC dapat dilihat dari kreatifitas anggotanya dalam membuat weapon senjata, aksesoris cosplay sendiri dengan memanfaatkan barang-barang yang lebih terjangkau harganya dan ada di sekeliling mereka. Selain itu, anggota dan pengurus belajar memodifikasi dan mengkrasikan hijab untuk mendukung penampilan mereka saat bercosplay. Inovasi dalam berhijab cosplay dilihat secara nyata dari kostum yang sebenarnya tidak layak untuk di cosplaykan dengan memakai hijab diubah agar layak dipadukan dengan jilbab bahkan dibuat tutorial hijabnya yang dibagikan untuk hijab cosplayer yang membutuhkan. Dari keenam hijab cosplay yang menjadi subjek penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa cara mereka mempertahankan identitas keislaman mereka dengan berbagai cara, seperti, menjaga jarak dengan lawan jenis, tidak menggunakan kaa-kata kasar, bergaya hidup sehat dengan makan- makanan yang halal, menjaga lingkungan sekitar dan yang terpenting ialah tetap berbusana sesuai dengan etika berbusana dalam Islam dengan tidak memamerkan aurat dan lekuk tubuh, tidak berlebihan dalam berbusana yang akan mengundang nafsu orang yang melihat, tidak berbusana menyerupai wanita bagi lelaki dan sebaliknya. Selain itu, hal wajib yang tidak mereka tinggalkan ialah menjalankan sholat 5 waktu dimanapun dan kapanpun. 107

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan BAB I sampai dengan BAB IV mengenai konsep diri dan cara memepertahankan identitas keislaman anggota hijab cosplay IOC episode UIN Jakarta, penulis menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Konsep diri anggota hijab cosplay IOC episode UIN Jakarta

Ke enam anggota hijab cosplay yang mengikuti diskusi terarah diatas dihasilkan bahwa anggota hijab cosplay memiliki konsep diri positif walaupun ada beberapa yang menyatakan keraguan terhadap jawabannya. Namun, sebagian besar dari jawaban yang diberikan oleh keenamnya menunjukan sikap tegas terhadap penolakan akan dominasi kelompok lain. Penerimaan terhadap saran yang membangun. Kepercayaan diri atas gaya, perilaku dan sikap yang mereka tunjukan saat bercosplay dan keyakinan bahwa dirinya tidak menyalahi aturan Islam maupun aturan bercosplay, juga keyakinan dapat memberikan pemahaman dann membuat masyarakat dapat menerima hijab cosplay. Motivasi atau dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat memberikan dorongan bagi keenam anggota yang menjadi subjek penelitian ini, untuk terus berkreatifitas dan menyalurkan hobi mereka untuk bercosplay. Karena menurut mereka, gaya bercosplay yang mereka bawa ke masyarakat tidak menyalahi batasan dalam bercosplay maupun agama Tidak banyak tindakan atau kepribadian karakter dalam bercosplay ikut terbawa hingga kehidupan sehari-hari, dikarenakan karakter saat bercosplay memiliki perbedaan dengan karakter mereka sehari-hari. Hanya saja, kepercayaan diri dan menjaga citra diri saat anggota IOC berhijab cosplay, sedikitnya terbawa hingga keseharian mereka Konsep diri dapat dibentuk dan diubah seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, selain itu, lingkungan dimana anggota bersosialisasi juga berpengaruh terhadap konsep diri mereka. Tiga anggota yang menyatakan bahwa dirinya sebagai pribadi yang introvert pada kehidupan sehari-hari, nyatanya memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi respon negatif dan persoalan penerimaan hijab cosplay di hati masyarakat dan tidak membuat mereka ingin berhenti menyebarkan trend positif sebagai hijab cosplay. Penilaian mengenai sifat introvert yang dimiliki oleh tiga anggota yang menjadi subjek penelitian oleh dirinya sendiri, nyatanya tidak disetujui secara penuh oleh teman dekat mereka yang memberikan penilaian terhadap karakter hijab cosplayer tersebut sehari-hari. Karena pada dasarnya karakter introvert yang ditunjukan oleh hijab cosplayer tersebut disebabkan oleh lingkungan yang tidak begitu mendukung untuk membuat keterbukaan sifat mereka dan mereka lebih memilih untuk terbuka dan menujukan sifat ceria juga humorisnya hanya pada teman dekat ataupun lingkungan yang membuatnya nyaman saja

2. Cara Anggota Hijab Cosplay Mempertahankan Identitas Keislaman

Latar belakang dan tujuan hijab cosplay selain sebagai identitas bagi komunitas dan diyakini sebagai cara berdakwah dan menyebarluaskan tren positif mengenakan hijab melalui hobi. Hijab cosplayer IOC memiliki peraturan sendiri yang mengharuskan anggotanya, terutama yang bercosplay untuk menjaga identitas agamis yang mereka bawa. Diantaranya, menjaga jarak dengan lawan jenis, baik saat berada alam komunitas maupun sedang bercosplay. Tidak menggunakan kata-kata kasar saat berbicara dan memanggil dengan panggilan yang tidak disukai oleh orang tersebut, karena bagi cosplayer IOC mereka tidak hanya membawa kostum untuk ditampilkan saja tetapi membawa karakter baik sebagai seorang Muslimah. Menggunakan kostum yang menutup aurat dan tidak menunjukan lekuk tubuh cosplayer dan tetap menjalankan sholat kapan dan dimanapun mereka bercosplay Anggota maupun pengurus mengungkapkan bahwa keaktifan, kekreatifan dan keinovatifan dibuktikan dengan intensitas kehadiran anggota dalam setiap event dan keikutsertaan dalam project yang dibuat oleh komunitas. Lalu, kekeratifan dapat dilihat dari kostum modifikasi dan peralatan juga akseseris yang dibuat sendiri oleh anggotanya. Sedangkan, menjadi hijab cosplay sudah menjadi inovasi tersendiri untuk dunia hobi berkostum ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian penulis terhadap konsep diri anggota hijab cosplay IOC UIN Jakarta dalam mempertahankan identitas keislaman. Penulis menyarankan agar: 1. Bagi IOC Episode UIN Jakarta, selama penelitian peneliti belum pernah melihat cosplayer IOC UIN yang menggunakan karakter asli Indonesia yang di cosplaykan pada acara yang dihadiri. Karena kita tinggal di Indonesia, mungkin sedikitnya karakter fiksi asli Indonesia juga ikut di cosplaykan. Selain itu IOC diharapkan dapat meningkatkan sosilalisai mengenai Hijab cosplay karena saat ini masih orang-orang tertentu saja yang mengetahui mengenai Hijab Cosplay. 2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan melengkapi pembahasana mengenai hijab cosplay secara lebih luas. Tidak hanya di UIN saja dan menambahkan subjek penelitian agar lebih valid dan kaya informasi. Diharapkan penelitian selanjutnya juga menambah dan kembangkan mengenai teori identitas spiritual.

Dokumen yang terkait

Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

3 88 99

KONSEP DIRI DAN IDENTITAS PELAKU COSPLAY (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay di Komunitas Visual Shock Community Konsep Diri Dan Identitas Pelaku Cosplay (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay Di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

0 1 15

PENDAHULUAN Konsep Diri Dan Identitas Pelaku Cosplay (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay Di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

1 6 48

KONSEP DIRI DAN IDENTITAS PELAKU COSPLAY (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay di Komunitas Visual Shock Community Konsep Diri Dan Identitas Pelaku Cosplay (Studi Fenomenologi Pelaku Cosplay Di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

1 2 15

Konsep diri Anggota Hijabers Community Bandung.

0 0 2

Hobi Costume Play(Cosplay) dan Konsep diri (Studi Korelasional Hobi Cosplay dan Konsep diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 2

Hobi Costume Play(Cosplay) dan Konsep diri (Studi Korelasional Hobi Cosplay dan Konsep diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 14

Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 11

BAB II URAIAN TEORITIS - Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN - Hobi Costume Play (Cosplay) dan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Hobi Cosplay terhadap Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

0 0 7