Model Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kepulauan Wakatobi

2.4. Beberapa Penelitian Terkait dengan Pengembangan Sumberdaya

Ekonomi Kabupaten Wakatobi

2.4.1. Model Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kepulauan Wakatobi

Penelitian dengan judul Model Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Kepulauan Wakatobi ini dilaksanakan pada tahun 2004 di empat pulau di Gugusan Kepulauan Wakatobi yaitu; Pulau Wanci, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko. Tujuan penelitian ini adalah; 1 mengkaji pemanfaatan sumberdaya mangrove untuk pemukiman penduduk terhadap aspek kelestarian biomassa kepiting pada lingkungan mangrove, biomassa ikan balanak pada lingkungan lamun dan biomassa ikan kerapu pada lingkungan terumbu karang, 2 mengkaji pemanfaatan terumbu karang untuk fondasi rumah di laut terhadap kelestarian terumbu karang dan biomassa ikan kerapu pada lingkungan terumbu karang, 3 mengkaji kontribusi sektor ekonomi dalam pengelolaan wilayah Kepulauan Wakatobi terhadap; keterkaitan langsung kedepan dan kebelakang keterkaitan langsung dan tidak langsung kedepan dan kebelakang, pengganda pendapatan, daya kepekaan, pengganda tenaga kerja, konsumsi tenaga kerja, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, ekspor pertumbuhan ekonomi dan PDRB, dan dampak negatif aktivitas sektor ekonomi dan lingkungan mangrove, lamun dan terumbu karang, dan 4 menyusun model pengelolaan pulau-pulau kecil dalam rangka pengembangan wilayah Kepulauan Wakatobi. Dari hasil analisis yang dilakukan, beberapa informasi yang penting yang terkait dengan penelitian ini adalah; 1 pemanfaatan sumberdaya mangrove dan terumbu karang untuk kebutuhan pemukiman penduduk telah menurunkan biomassa kepiting dan degradasi terumbu karang. Penambahan 1 ha wilayah pemukiman, menurunkan biomassa kepiting mangrove sebesar 23,75 kgpertahun dan degradasi terumbu karang rata-rata sebesar 355,33 m 3 tahun, dan 2 dalam rangka pengembangan wilayah Kepulauan Wakatobi kedepan maka langkah mencapai tingkat pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi serta kelestarian sumberdaya alam dan kelautan ada sembilan sektor dari 19 ekonomi yang ada antara lain; sektor industri lainnya, sektor perdagangan, sektor angkutan dan komunikasi, sektor perikanan, sektor penggalian dan pertambangan, sektor peternakan, sektor bahan makanan dan minuman dan sektor lembaga keuangan. 2.4.2. Pendekatan Penataan Ruang dalam Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Studi Kasus; Pulau Kaledupa Taman Nasional Kepulauan Wakatobi Sulawesi Tenggara Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Pulau Kaledupa pada tahun 2003. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah; 1 menganalisis apakah pemanfaatan ruang selama ini telah sesuai ditinjau dari segi kesesuaian lahan, 2 menghasilkan penataan ruang wilayah Pulau Kaledupa dalam bentuk rekomendasi penataan ruang serta acuan arahan pembangunan dengan memperhatikan kondisi fisik- geografis dan sosial ekonomi budaya masyarakat dalam konteks pembangunan wilayah secara terpadu dan berkelanjutan. Dari hasil kajian dan analisis yang dilakukan ada beberapa informasi yang terkait dengan penelitian ini yaitu; klasifikasi kesesuaian kawasan untuk pengembangan perikanan di Gugus Pulau Kaledupa seperti; untuk budidaya laut; sangat sesuai seluas 45,287 Km 2 dan sesuai seluas 31,823 km 2 . Mencermati beberapa hasil penelitian di atas, maka ada beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain; 1 penelitian sebelumnya sebagian besar terfokus pada suatu kajian tema atau sektor tertentu saja sedangkan panelitian ini lebih konfrehensif melihat berbagai aspek potensi sumberdaya ekonomi dan kinerja pembangunan wilayah, 2 penelitiannya sebelumnya melihat aspek wilayah masih bersifat agregat sedangkan pada penelitian ini lebih rinci pada satuan wilayah desa dan pulau, 3 penelitian sebelumnya hanya menganalisis berbagai driving forces intra wilayah saja, sedangkan dalam peneliti ini menganalisis berbagai keterkaitan dan pengaruh potensi sumberdaya ekonomi intra maupun antar wilayah dalam mendorong kinerja pembangunan pada suatu wilayah. Dengan menganalisis berbagai aspek potensi ekonomi dan keterkaitannya baik intra maupun antar wilayah sangat memungkinkan untuk melakukan perumusan kebijakan pembangunan lebih terpadu, baik antar sektor maupun antar wilayah. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian