Pola Asosiasi Potensi Sumberdaya Manusia

5.1.2 Pola Asosiasi Potensi Sumberdaya Manusia

Potensi sumberdaya manusia Gugus Pulau Kaledupa terdiri atas 20 variabel indikator nyata menjadi penciri utama faktor yang dibagi kedalam 3 bidang yaitu; 1 kependidikan 7 variabel, 2 kependudukan 8 variabel, dan 3 ketenagakerjaan 5 variabel. Dari hasil analisis pola asosiasi potensi sumberdaya manusia bidang kependidikan terdapat 4 faktorkomponen utama yang memiliki akar ciri eigenvalue lebih dari 1 dengan nilai eigen sebesar 74. Eigenvalues sumberdaya manusia bidang kependidikan tiap faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 22 Eigenvalues potensi sumberdaya manusia bidang kependidikan Extraction: Principal components Value Eigenvalue Total variance Cumulative Eigenvalue Cumulative 1 2 3.335323 1.853859 47.64747 26.48371 3.335323 5.189182 47.64747 74.13117 Sumber: Data sekunder diolah 2009 Dari factor loadings diperoleh informasi bahwa terdapat 4 variabel penciri utama faktor 1 dan 3 variabel penciri utama faktor 2. Faktor 1 menggambarkan adanya keterkaitan erat positif antara bobot lokasi penduduk yang berijazah SMU, D2, D3 dan berijazah sarjana. Meningkatnya bobot penduduk berijazah SMU di suatu wilayah akan seiring dengan meningkatnya bobot penduduk berijazah D2, S3 dan sarjana di wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya, faktor 1 mempresentasikan penduduk berijazah SMU ke-atas. Faktor 2 menggambarkan bahwa adanya saling terkait erat positif antara bobot lokasi penduduk tidak berijazah, ijazah SD dan SMP. Meningkatnya bobot penduduk berijazah SMP di suatu wilayah akan diikuti oleh meningkatnya bobot penduduk tidak berijazah dan berijazah SD pada wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya, faktor 2 mempresentasikan penduduk berijazah SMP ke-bawah. Pola asosiasi variabel penciri utama tiap faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 23 Pola asosiasi potensi sumberdaya manusia bidang kependidikan Faktor Simbol Nama Variabel Penciri Utama Nilai Bobot Faktor 1 SDM_F 1Pdkn Penduduk berijazah SMU ke atas Bobot Lokasi Penduduk Berijazah SMUSetara Bobot Lokasi Penduduk Berijazah D2 Bobot Lokasi Penduduk Berijazah D3 Bobot Lokasi Penduduk Berijazah D4S1 0.827043 0.828183 0.730528 0.946676 Faktor 2 SDM_F 2Pdkn Penduduk berijazah SMP ke bawah Bobot Lokasi Penduduk tidak Berijazah Bobot Lokasi Penduduk Berijazah SD Bobot Lokasi Penduduk Berijazah SMP 0.701881 0.82694 0.755216 Sumber: Data sekunder diolah 2009 Hasil analisis pola asosiasi potensi sumberdaya manusia bidang kependudukan terdapat 4 faktorkomponen utama dengan eigenvalue lebih dari 1 dan dihubungkan dengan garis curam. Ke-4 komponen utama tersebut memiliki nilai eigen sebesar 67 yang berarti mewakili diatas 67 dari keragaman data. Eigenvalues sumberdaya manusia bidang kependudukan tiap faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 24 Eigenvalues potensi sumberdaya manusia bidang kependudukan Extraction: Principal components Value Eigenvalue Total variance Cumulative Eigenvalue Cumulative 1 2 3 4 3.031085 1.977001 1.839484 1.260168 25.25904 16.47501 15.32904 10.50140 3.031085 5.008087 6.847571 8.107739 25.25904 41.73406 57.06309 67.56449 Sumber: Data sekunder diolah 2009 Dari hasil factor loadings diperoleh informasi bahwa terdapat 2 variabel indikator penciri utama masing-masing faktor. Faktor 1 menggambarkan bahwa rataan usia penduduk saling terkait erat berlawanan dengan diversitas usia penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan tingginya diversitas usia penduduk pada suatu wilayah akan diikuti dengan menurunnya rataan usia penduduk pada wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya, faktor 1 merupakan rataan dan diversitas usia penduduk. Faktor 2 menggambarkan bahwa adanya keterkaitan erat positif antara rasio ketersediaan tenaga dokter dengan tingkat kematian penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kawasan dengan tingkat kematian tinggi akan diikuti oleh peningkatan rasio tenaga dokter per penduduk. Informasi di atas menggambarkan bahwa tenaga dokter ditempatkan pada wilayah-wilayah dengan tingkat kematian penduduk yang tinggi. Berdasarkan variabel utama penyusunnya, faktor 2 merupakan kematian penduduk dan ketersediaan tenaga dokter. Faktor 3 menggambarkan bahwa saling terkait positif antara rasio ketersediaan puskesmas per penduduk dengan rasio penduduk usia subur PUS perkeluarga. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya pasangan usia subur di suatu wilayah dan diikuti oleh meningkatnya ketersediaan sarana puskesmas di wilayah tersebut. Informasi di atas menggambarkan bahwa penempatan pusat pelayanan puskesmas dominan pada wilayah yang memiliki penduduk dengan pasangan usia subur yang tinggi. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya, faktor 3 merupakan ketersediaan puskesmas dan pasangan usia subur PUS. Faktor 4 menjelaskan keterkaitan erat positif antara tingkat kepadatan penduduk dengan tingkat kelahiran. Hal tersebut menggambarkan bahwa semakin meningkatnya angka kelahiran penduduk di suatu wilayah akan seiring dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk pada wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya, faktor 4 mempresentasikan kepadatan dan tingkat kelahiran penduduk. Pola asosiasi sumberdaya manusia bidang kependudukan tiap faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 25 Pola asosiasi potensi sumberdaya manusia bidang kependudukan Faktor Simbol Nama Variabel Penciri Utama Nilai Bobot Faktor 1 SDM_ F1Pddk Rataan diversitas usia Penduduk Rataan usia Penduduk Diversitas usia penduduk -0.843671 0.846727 Faktor 2 SDM_ F2Pddk Tingkat kematian dan ketersediaan Dokter Tingkat kematian penduduk Rasio tenaga medis dokter per 100 jiwa 0.719874 0.888266 Faktor 3 SDM_ F3Pddk Ketersediaan Puskesmas dan PUS Tingkat Pasangan usia subur per Keluarga Rasio Puskesmas terhadap penduduk unitJiwa 0.775965 0.893305 Faktor 4 SDM_ F4Pddk Kepadatan dan tingkat kelahiran Tingkat Kepadatan penduduk Jiwaha Tingkat Kelahiran Penduduk jiwaPUS 0.728878 0.716782 Sumber: Data sekunder diolah 2009 Hasil PCA terhadap aspek sumberdaya manusia bidang ketenagakerjaan terdiri atas 3 faktorkomponen utama yang eigenvalue lebih dari 1. Ke-3 komponen utama tersebut memiliki nilai eigen sebesar 72 atau mewakili lebih 72 keragaman data. Eigenvalues sumberdaya manusia bidang ketenagakerjaan tiap faktor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 26 Eigenvalues potensi sumberdaya manusia bidang ketenagakerjaan Extraction: Principal components Value Eigenvalue Total variance Cumulative Eigenvalue Cumulative 1 2 3 3.130263 1.576737 1.060635 39.12828 19.70921 13.25794 3.130263 4.707000 5.767635 39.12828 58.83749 72.09543 Sumber: Data sekunder diolah 2009 Dari factor loading diperoleh informasi bahwa terdapat 2 variabel penciri utama faktor 1, 2 variabel menciri utama faktor 2 dan hanya 1 variabel penciri utama faktor 3. Faktor 1 menggambarkan bahwa ada keterkaitan erat positif antara bobot lokasi keluarga jasa angkutantransportasi dan keluarga jasa umum. Hal di atas menjelaskan bahwa dengan meningkatnya bobot keluarga angkutan di suatu wilayah akan seiring dengan bertambahnya keluarga jasa umum lainnya di wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya faktor 1 mempresentasikan keluarga jasa. Faktor 2 menggambarkan bahwa bobot keluarga tani terkait negatif dengan bobot keluarga nelayan dengan mewaliki 19 keragaman data. Hal di atas menunjukkan bahwa dengan meningkatnya bobot keluarga tani di suatu wilayah akan diikuti dengan menurunnya bobot keluarga nelayan di wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya, faktor 2 mempresentasikan keluarga pertaniannelayan. Faktor 3 menggambarkan bobot keluarga budidaya agar. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya faktor 3 merupakan keluarga budidaya agar. Pola asosiasi sumberdaya manusia bidang ketenagakerjaan tiap faktor disajikan pada tabel berikut. Tabel 27 Pola asosiasi potensi sumberdaya manusia bidang ketenagakerjaan Faktor Simbol Nama Variabel Penciri Utama Nilai Bobot Faktor 1 SDM_ F1tngkrj Keluarga Jasa Bobot Lokasi Keluarga Jasa Angkutan Bobot Lokasi Keluarga Jasa Umum 0.871064 0.809513 Faktor 2 SDM_ F2tngkrj Keluarga pertanian Bobot Lokasi Keluarga Tani Bobot Lokasi Keluarga Nelayan 0.726637 -0.673315 Faktor 3 SDM_ F3tnkrj Keluarga budidaya agar Bobot Lokasi Keluarga budidaya agar 0.932850 Sumber: Data sekunder diolah 2009

5.1.3 Pola Asosiasi Sumberdaya Infrastruktur Fasilitas Umum, Perikanan dan Kepariwisataan