Gambar 18 Peta pola spasial tipologi sumberdaya manusia bidang
ketenagakerjaan Gugus Pulau Kaledupa
5.2.3. Pola Spasial Tipologi Sumberdaya Infrastruktur dan Fasilitas Umum
Hasil analisis factor score dapat digunakan untuk bangun indeks komposit dengan skala 1-9. Indeks komposit pengukur aspek sumberdaya infrastruktur dan
fasilitas umum terdiri atas; 1 indeks rumah permanen dan sumber air dari PAM, 2 indeks listrik non PLN dan sumber air hujan, 3 indeks rumah semi permanen
dan ketersediaan listrik, 4 indeks sumber air sumur mata air, 5 indeks keluarga bahan bakar minyak dan kayu dan tidak ada listrik, dan 6 indeks
kerapatan jalan aspal. Pola spasial tipologi sumberdaya sarana dan infrastruktur dan fasilitas
umum di Gugus Pulau Kaledupa dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 19 Grafik indeks rumah semi permanen dan ketersediaan listrik Gugus Pulau Kaledupa
Langge Sombano
Lewuto Laulua
Ambeu Raya Ambeu
Lagijaya Kalimas
Ollo Ollo Selatan
Buranga Waduri
Balasuna Balasuna Selatan
Tanomeha Tanjung
Lentea Darawa
Pajam Kasuari
Peropa Tampara
Horuo Mantigola
Samabahari P. Hoga
Sandi
Dari Grafik di atas menunjukkan bahwa indeks rumah semi permanen dan dan ketersediaan listrik tertinggi ada di wilayah Desa Lagijaya nilai indeks 9,
Desa Ambeua nilai indeks 8,1 dan Desa Ollo selatan nilai indeks 7.9. Sedangkan wilayah yang memiliki nilai indeks ketersediaan listrik dan rumah
semi permanen terendah berada di Desa Peropa, Tampara dan Pajam. Dari hasil analisis Tree-Clustering dengan memaksimumkan tingkat ke-
takmiripan 50 Lampiran IV terhadap 6 variabel indeks komposit potensi sumberdaya infrastruktur dan fasilitas umum maka Gugus Pulau Kaledupa dapat
dibagi menjadi 5 klaster tipologi wilayah. Hasil analisis K-Means Clustering atas 5 klaster wilayah dengan menggunakan kriteria nilai jarak terdekat Euclidean
Distance sebesar 0,8. Tipologi wilayah sumberdaya infrastruktur dan fasilitas umum dapat diklasifikasi 3 tingkat yaitu;
≥ 0,8 adalah tinggi, ≥ 0,8 jarak ≤ -0,8 sedang dan jarak
≤ -0,8 adalah rendah. Dari 6 variabel komposit di atas nyata membedakan setiap spasial tipologi dengan P-value yang signifikan.
Nilai tengah Euclidean Distance indeks potensi sumberdaya infrastruktur dan fasilitas umum di Gugus Pulau Kaledupa dapat disajikan dalam grafik berikut.
Plot of Means for Each Cluster
Tipologi I Tipologi II
Tipologi III Tipologi IV
Tipologi V Ind_IFU_F1_SrnPbk
Ind_IFU_F2_SrnPbk Ind_IFU_F3_SrnPbk
Ind_IFU_F4_SrnPbk Ind_IFU_F5_SrnPbk
Ind_IFU_F6_SrnPbk Variables
-2 -1
1 2
3
Gambar 20 Grafik nilai tengah Euclidean Distance potensi sumberdaya
infrastruktur dan fasilitas umum Gugus Pulau Kaledupa
Keterangan; Ind_IFU_F1SrnPbk = indeks rumah permanen dan sumber air PAM
Ind_IFU_F2SrnPbk = indeks listrik non PLN dan sumber air hujan Ind_IFU_F3SrnPbk = indeks rumah semi permanen dan ketersediaan listrik
Ind_IFU_F4SrnPbk = indeks sumber air sumur, Ind_IFU_F5SrnPbk = indeks ketersediaan rumah bahan dan bahan bakar kayuminyak,
Ind_IFU_F6SrnPbk = indeks kerapatan jalan aspal.
Tinggi Se
dan g
Re ndah
Dari hasil analisis tipologi wilayah di atas, jumlah dan anggota wilayah dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 40
Kelompok wilayah berdasarkan tipologi potensi sumberdaya infrastruktur dan fasilitas umum
Tipo logi
Nama Daerah Ind_IFU_
F1SrnPbk Ind_IFU_
F2SrnPbk Ind_IFU_
F3SrnPbk Ind_IFU_
F4SrnPbk Ind_IFU_F
5SrnPbk Ind_IFU_F6
SrnPbk
I II
III IV
V
Sombano, Lentea, Darawa, Samabahari dan Mantigola
Ambeau, Ambeua raya, Lagijaya dan Buranga
Kasuari, Peropa ,Tampara, Pajam dan Hoga
Langge, Tanomeha, dan Tanjung Laolua,Lewuto, Lagijaya, Kalimas,
Balasuna, Balasuna Selatan, Horuo ,Ollo Selatan
sedang sedang
sedang tinggi
sedang tinggi
sedang sedang
sedang sedang
sedang sedang
rendah sedang
sedang tinggi
sedang sedang
sedang rendah
sedang rendah
sedang tinggi
sedang sedang
tinggi rendah
rendah sedang
Sumber: Data sekunder diolah 2009 Keterangan;
Ind_IFU_F1SrnPbk = indeks rumah permanen dan sumber air PAM Ind_IFU_F2SrnPbk = indeks listrik non PLN dan sumber air hujan
Ind_IFU_F3SrnPbk = indeks rumah semi permanen dan ketersediaan listrik Ind_IFU_F4SrnPbk = indeks sumber air sumur,
Ind_IFU_F5SrnPbk = indeks ketersediaan rumah bahan dan bahan bakar kayuminyak, Ind_IFU_F6SrnPbk = indeks kerapatan jalan aspal.
Dari tabel di atas terdapat 5 tipologi wilayah yaitu; Tipologi I terdiri atas 5 wilayah yaitu; Desa Sombano, Lentea, Darawa, Samabahari dan Mantigola.
Tipologi Wilayah I ini dicirikan dengan; 1 indeks rumah permanen dan sumber air dari PAM, sedang 2 indeks listrik non PLN dan sumber air dari hujan, tinggi,
3 indeks rumah semi permanen dan ketersediaan listrik per keluarga, sedang 4 indeks sumber air sumur, tinggi 5 indeks bahan bakar rumah tangga dari minyak
dan kayu dan tidak ada listrik, sedang dan 6 indeks kerapatan jalan aspal, sedang. Tipologi Wilayah I dapat dideskripsikan sebagai kawasan non PLN dan
sumber air sumur dan hujan. Tipologi II terdapat 4 desa yaitu; Ambeau, Ambeua raya, Lagijaya dan
Buranga. Tipologi Wilayah II ini dicirikan dengan; 1 indeks rumah permanen dan sumber air dari PAM, sedang 2 indeks listrik non PLN dan sumber air dari
hujan, sedang, 3 indeks rumah semi permanen dan ketersediaan listrik per keluarga, sedang 4 indeks sumber air dari sumur, rendah 5 indeks bahan bakar
rumah tangga dari minyak dan kayu dan tidak ada listrik, rendah dan 6 indeks kerapatan jalan aspal, tinggi. Dengan melihat indeks komposit penciri wilayah di
atas maka tipologi Wilayah II dapat dideskripsikan sebagai kawasan beraspal dengan sumber bahan bakar minyak.
Tipologi III terdiri atas 5 wilayah yaitu; Desa Kasuari, Peropa, Tampara, Pajam dan Pulau Hoga. Tipologi Wilayah III ini dicirikan dengan; 1 indeks
rumah permanen dan sumber air dari PAM, sedang 2 indeks listrik non PLN dan sumber air dari hujan, sedang, 3 indeks rumah semi permanen dan ketersediaan
listrik per keluarga, rendah 4 indeks sumber air dari sumur, sedang 5 indeks bahan bakar rumah tangga dari minyak dan kayu dan tidak ada listrik, sedang dan
6 indeks kerapatan jalan aspal, rendah. Dengan melihat nilai indeks komposit penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah III dapat dideskripsikan sebagai
kawasan ketersediaan listrik dan sarana jalan rendah. Tipologi IV terdapat hanya 3 desa yaitu; Langge, Tanomeha, dan Tanjung.
Tipologi Wilayah IV dicirikan dengan; 1 indeks rumah permanen dan sumber air dari PAM, tinggi 2 indeks listrik non PLN dan sumber air dari hujan, sedang, 3
indeks rumah semi permanen dan ketersediaan listrik per keluarga, sedang 4 indeks sumber air dari sumur, rendah 5 indeks bahan bakar rumah tangga dari
minyak dan kayu dan tidak ada listrik, tinggi dan 6 indeks kerapatan jalan aspal, rendah. Tipologi Wilayah IV dapat dideskripsikan sebagai kawasan rumah semi
permanen dan sumber air PAM dengan sarana jalan non aspal serta keluarga berbahan bakar minyak.
Tipologi V terdapat 9 wilayah yaitu; Desa Laolua, Lewuto, Lagijaya, Kalimas, Balasuna, Balasuna Selatan, Horuo, dan Ollo Selatan. Tipologi Wilayah
V dicirikan dengan; 1 indeks rumah permanen dan sumber air dari PAM, sedang 2 indeks listrik non PLN dan sumber air dari hujan, sedang, 3 indeks rumah
semi permanen dan ketersediaan listrik per keluarga, sedang 4 indeks sumber air dari sumur, tinggi 5 indeks bahan bakar rumah tangga dari minyak dan kayu dan
tidak ada listrik, sedang dan 6 indeks kerapatan jalan dan jalan aspal, sedang. Dengan melihat penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah V dapat
dideskripsikan sebagai kawasan ketersediaan listrik dan sumber air dari mata air relatif tinggi.
Gambar 21 Peta pola spasial tipologi sumberdaya infrastruktur dan sarana umum di Gugus Pulau Kaledupa
5.2.4. Pola Spasial Tipologi Sumberdaya Infrastruktur Perikanan