penyusunnya faktor 1 mempresentasikan kerapatan obyek wisata bahari. Faktor 2 menggambarkan bahwa terkait erat positif antara bobot lokasi obyek tempat
bersejarah dengan obyek wisata gedungbangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan meningkatnya bobot wisata tempat bersejarah di
suatu wilayah akan diikuti dengan meningkatnya bobot obyek wisata gedungbangunan bersejarah di wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri
utama penyusunnya, faktor 2 mempresentasikan obyek wisata budaya. Faktor 3 menjelaskan bobot obyek wisata danau. Faktor 3 mempresentasikan obyek wisata
alam. Tabel 34 Pola asosiasi potensi sumberdaya kepariwisataan
Faktor Simbol
Nama Variabel Penciri Utama
Nilai Bobot Faktor
1 IFU_F1
Wst Obyek wisata
Bahari Kerapatan obyek wisata unitKm2
Bobot lokasi obyek wisata pantai Bobot lokasi obyek wisata penyelaman
0.925133 0.947381
0.975009 Faktor
2 IFU_F2
Wst Obyek wisata
budaya Bobot lokasi obyek wisata tempat bersejarah
Bobot lokasi obyek wisata bangunan bersejarah 0.903725
0.883659 Faktor
3 IFU_F3
Wst Obyek wisata
alam Bobot lokasi obyek wisata danau
0.918659 Sumber: Data sekunder diolah 2009
5.1.4 Pola Asosiasi Sumberdaya Kinerja Pembangunan
Potensi sumberdaya kinerja pembangunan terdiri atas 9 variabel indikator. Pola asosiasi variabel indikator aspek kinerja pembangunan terdapat 3
faktorkomponen utama yang memiliki akar ciri eigenvalue lebih dari 1 dan dihubungkan oleh garis curam. Ke-3 faktor tersebut memiliki nilai eigen sebesar
75 atau mewakili 75 dari keragaman data, terdiri atas; faktor 1 sebesar 38, faktor 2 sebesar 24 dan faktor 3 sebesar 12. Eigenvalues sumberdaya kinerja
pembangunan tiap faktor disajikan pada tabel berikut. Tabel 35 Eigenvalues sumberdaya kinerja pembangunan
Extraction: Principal components
Value Eigenvalue Total
variance Cumulative
Eigenvalue Cumulative
1 2
3 4.279385
2.692294 1.346750
38.90350 24.47540
12.24318 4.279385
6.971679 8.318428
38.90350 63.37890
75.62208 Sumber: Data sekunder diolah 2009
Dari factor loadings diperoleh informasi bahwa terdapat 5 variabel penciri utama faktor 1, 3 variabel menciri utama faktor 2, dan hanya 1 variabel penciri
utama faktor 3. Faktor 1 menggambarkan adanya saling keterkaitan erat positif
antara bobot lokasi pendapatan keluarga jasa, bobot lokasi pendapatan keluarga angkutan, bobot lokasi pendapatan keluarga perdagangan, bobot lokasi
pendapatan keluarga industrikerajinan kecil dan bobot lokasi pendapatan keluarga pertambangangalian. Hal di atas menunjukkan bahwa dengan
meningkatnya salah satu pendapatan keluarga penciri faktor di atas akan diikuti meningkatnya pendapatan keluarga penciri faktor lainnya. Berdasarkan variabel
penciri utama penyusunnya, faktor 1 merupakan kinerja pembangunan sektor jasa, industri dan tambang. Faktor 2 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan perkapita
terkait positif dengan bobot pendapatan keluarga budidaya agar serta terkait erat negatif dengan pangsa keluarga miskin. Hal ini menunjukkan bahwa
meningkatnya pendapatan keluarga budidaya agar-agar di suatu wilayah akan searah dengan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat serta semakin
menurunnya tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Berdasarkan variabel penciri utama penyusunnya faktor 2 mempresentasikan kinerja pembangunan bidang
kesejahteraan dan budidaya agar penduduk. Faktor 3 menggambarkan bobot lokasi pendapatan keluarga tani. Berdasarkan variabel penciri utama
penyusunnya, faktor 3 merupakan kinerja pembangunan sektor pertanian. Pola asosiasi variabel indikator kinerja pembangunan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 36 Pola asosiasi sumberdaya kinerja pembangunan
Faktor Simbol
Nama Variabel Penciri Utama
Nilai Bobot
Faktor 1
IKE_F1 Pdtn
Kinerja pembangunan
sektor jasa, industri dan
tambang Tingkat pendapatan keluarga tambanggalian
Tingkat pendapatan keluarga perdagangan Tingkat pendapatan keluarga jasa Angkutan
Tingkat pendapatan per keluarga jasa umum Tingkat pendapatan keluarga industri kecil
0.781227 0.875421
0.883021 0.807371
0.885652
Faktor 2
IKE_F2 Pdtn
Kinerja pembangunan
bidang kesejahteraan
dan budidaya Tingkat kemiskinan jiwaKK
Tingkat pendapatan keluarga RpKK Tingkat pendapatan keluarga budidaya agar
-0.809102 0.944666
0.895558 Faktor
3 IKE_F3
Pdtn Kinerja
pembangunan sektor pertanian
Tingkat pendapatan per keluarga petani 0.953982
Sumber: Data sekunder diolah 2009
5.2 Pola Spasial Tipologi Potensi Ekonomi Gugus Pulau Kaledupa