Problem Ekonomi Pulau-Pulau Kecil

yang didasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas maka terdapat 3 hal yang dapat dipakai untuk membuat suatu batasan pengertian pulau kecil yaitu: i batasan fisik menyangkut ukuran luas pulau; ii batasan ekologis menyangkut perbandingan spesies endemik dan terisolasi; dan iii keunikan budaya. Kriteria tambahan lain yang dapat dipakai adalah derajat ketergantungan penduduk dalam memenuhi kebutuhan pokok. Apabila penduduk suatu pulau dalam memenuhi kebutuhan pokok hidupnya bergantung pada pulau lain atau pulau induknya maka pulau tersebut dapat diklasifikasikan sebagai pulau kecil.

2.1.3. Problem Ekonomi Pulau-Pulau Kecil

Karakteristik ekonomi lain dari pulau-pulau kecil adalah tingkat ketergantungan yang tinggi dari bantuan atau subsidi dari pihak luar yang dalam konteks negara kepulauan adalah dari pemerintah pusat atau dalam konteks SIDS small islands development states adalah dari negara lain, misalnya negara- negara pulau yang masuk dalam kategori the common wealth sekutu Inggris. Karakteristik ini membuat subsidi per kapita dari pulau-pulau kecil menjadi lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1984 negara-negara pulau SIDS menerima subsidi sebesar US 248 per kapita dari ODA, lebih besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang sebesar US 14 per kapita dan US 21,8 per kapita untuk the least developed countries Hein, 1990 diacu dalam Adrianto 2005. Pengurangan sama sekali tingkat bantuansubsidi untuk pulau-pulau kecil merupakan hal yang dipandang tidak realistik meskipun dalam jangka panjang. Karena pulau-pulau kecil memiliki banyak keterbatasan baik dalam konteks ekonomi maupun ekosistem, maka pemberian subsidi yang tepat sasaran masih merupakan strategi yang diperlukan bagi pengelolaan ekonomi pulau-pulau kecil. Karakteristik penting lain dari pulau-pulau kecil yang terkait dengan pengembangan ekonomi daerah adalah tingkat insularitas. Pulau-pulau kecil memiliki tingkat insularitas yang tinggi karena sebagian besar jauh dari daratan induknya. Persoalan ekonomi pulau-pulau kecil yang terkait dengan karakteristik insularitas ini terutama yang terkait dengan persoalan transportasi dan komunikasi, lingkungan ekonomi yang cenderung monopolistik, melimpahnya sumberdaya dan dominasi sektor jasa. Beberapa hal lain yang menjadi ciri keterbatasan ekonomi daerah pulau- pulau kecil terkait dengan ukuran fisik smallness disajikan pada Tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2 Keterbatasan ekonomi pulau-pulau kecil terkait dengan ukuran fisik Smallness No Keterbatasan 1 2 3 4 5 6 7 8 Terbatasnya sumberdaya alam dan ketergantungan terhadap komponen impor yang tinggi Terbatasnya substitusi impor bagi ekonomi pulau. Kecilnya pasar domestik dan ketergantungan terhadap ekspor untuk menggerakkan ekonom pulau. Ketergantungan terhadap produk-produk dengan tingkat spesialisasi tinggi Terbatasnya kemampuan untuk mempengaruhi harga lokal Terbatasnya kemampuan untuk menentukan skala ekonomi Terbatasnya kompetisi lokal Persoalan yang terkait dengan administrasi publik Sumber : Adrianto 2005 Transportasi di pulau-pulau kecil merupakan persoalan yang khas mengingat tingkat insularitas mengakibatkan biaya transportasi yang relatif mahal per km-nya dibanding daerah lain yang lebih dekat dengan daratan induk. Apalagi apabila sistem transportasi antar pulau belum terbentuk dengan baik, sehingga membuat biaya transportasi menjadi semakin mahal. Transportasi feri dari Jepara ke Kepulauan Karimunjawa lebih mahal dibanding lokasi lain dengan jarak tempuh yang sama. Skala yang tidak ekonomis untuk sektor transportasi ini juga dipengaruhi oleh sulitnya membangun jaringan di pulau-pulau oseanik. Berbeda dengan kawasan kontinental yang mampu membangun jaringan transportasi terkait antar daerah, kasus untuk pulau-pulau kecil menjadi sulit karena tidak jarang jarak antar pulau sangat jauh dan pembangunan jaringan antar pulau menjadi sangat mahal Adrianto 2005. Terkait dengan persoalan transportasi, terdapat tendensi adanya sistem monopoli dan oligopoli di daerah pulau-pulau kecil Hein 1990; McKee dan Tisdell 1990diacu dalam Fachrudin 2006. Hal ini terkait dengan industri perdagangan di mana karena terbatasnya pilihan terhadap suplier, sehingga cenderung menjadi monopoli. Tabel 2.3 menyajikan karakteristik pulau-pulau kecil dilihat dari sifat insularitas seperti yang disampaikan oleh Adrianto 2005. Tabel 3 Keterbatasan ekonomi pulau-pulau kecil terkait dengan tingkat insularitas No Keterbatasan 1 2 3 4 5 6 7 8 Biaya transportasi per unit produk Ketidakpastian suplai Volume stok yang besar Ketergantungan terhadap produk-produk dengan tingkat spesialisasi tinggi Terbatasnya kemampuan untuk mempengaruhi harga lokal Terbatasnya kemampuan untuk menentukan skala ekonomi Terbatasnya kompetisi lokal Persoalan yang terkait dengan administrasi publik Sumber : Adrianto 2005 2.2. Konsep Pembangunan Daerah 2.2.1. Pengertian Pembangunan dan Pengembangan Daerah