Pola Spasial Tipologi Sumberdaya Kepariwisataan

Balasuna dan Pulau Hoga. Tipologi Wilayah IV dicirikan dengan: 1 indeks sarana perahu dan alat tangkap, sedang 2 indeks areal tangkap karang dan laut dalam, sedang dan 3 indeks diversitas alat tangkap sedang. Dengan melihat penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah IV dapat dideskripsikan sebagai kawasan yang memilki sarana perikanan relatif merata. Pola spasial tipologi potensi sumberdaya infrastruktur perikanan Gugus Pulau Kaledupa dapat dilihat pada peta berikut. Gambar 24 Peta pola spasial tipologi sumberdaya infrastruktur perikanan Gugus Pulau Kaledupa

5.2.5. Pola Spasial Tipologi Sumberdaya Kepariwisataan

Hasil analisis factor score dapat di gunakan untuk bangun indeks komposit dengan skala 1-9. Indeks komposit pengukur aspek sumberdaya kepariwisataan terdiri atas; 1 indeks obyek wisata bahari, 2 indeks obyek wisata budaya, dan 3 indeks obyek wisata alam. Pola spasial tipologi indeks sumberdaya kepariwisataan Gugus Pulau Kaledupa dapat dilihat dalam grafik berikut. Langge Sombano Lewuto Laulua Ambeu Raya Ambeu Lagijaya Kalimas Ollo Ollo Selatan Buranga Waduri Balasuna Balasuna Selatan Tanomeha Tanjung Lentea Darawa Pajam Kasuari Peropa Tampara Horuo Mantigola Samabahari P. Hoga Sandi Gambar 25 Grafik indeks obyek wisata bahari Gugus Pulau Kaledupa Dari grafik di atas menunjukkan bahwa kawasan wisata bahari seperti wisata penyelaman dan pantai sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Hoga yang ditunjukkan dengan nilai indeks sebesar 9, sebagian lagi berada di wilayah Desa Peropa, Sombano dan Tampara dengan nilai indeks masing-masing sebesar 1,85. Hal di atas menunjukkan bahwa kawasan wisata bahari lebih terkonsentrasi pada Pulau Hoga. Dari hasil analisis Tree-clustering dengan memaksimumkan tingkat ke- takmiripan 40 terhadap 3 variabel indeks komposit potensi sumberdaya kepariwisataan maka Gugus Pulau Kaledupa dapat dibagi menjadi 4 klaster tipologi wilayah. Hasil analisis K-Means Clustering yang dibangun 4 klaster wilayah dengan menggunakan kriteria nilai jarak terdekat Euclidean Distance sebesar 1,9 tipologi wilayah sumberdaya kepariwisataan dapat diklasifikasi 3 tingkat yaitu; ≥ 1,9 adalah tinggi, ≥ 1,9 jarak ≤ -1,9 sedang dan jarak ≤ -1,9 adalah rendah. Dari 3 variabel komposit di atas masing-masing nyata membedakan setiap spasial tipologi dengan P-value yang signifikan. Nilai tengah Euclidean Distance indeks potensi sumberdaya kepariwisataan di Gugus Pulau Kaledupa dapat disajikan dalam grafik berikut. Plot of Means for Each Cluster Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3 Cluster 4 Obyk_Wst_Bhr ObykWst_budaya Obyk_Wst_Alm Variables -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 26 Grafik nilai tengah Euclidean Distance spasial tipologi sumberdaya kepariwisataan Gugus Pulau Kaledupa Keterangan; Obyk_Wst_Bhr = indeks obyek wisata bahari, Obyk_Wst_Bdy = indeks obyek wisata budaya, Obyk_Wst_Alm = indeks obyek wisata alam. Dari hasil analisis tipologi wilayah di atas, jumlah dan anggota wilayah dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 42 Kelompok wilayah berdasarkan tipologi potensi sumberdaya kepariwisataan Tipo logi Nama Daerah Obyk_Wst _Bhr Obyk_Wst _Bdy Obyk_Wst _Alm I II III IV Sombano, Hoga Pajam dan Peropa Ambeua Raya, Kalimas, Ollo, Ollo Selatan, Waduri, Balasuna, Balasuna Selatan, Langge, Tanomeha, Lentea, Darawa, Tampara, Kasuari, Laolua, Ambeua, Sandi, Tanjung, Lewuto, Horuo, Samabahari, Mantigola, Lagijaya dan Buranga sedang tinggi sedang sedang sedang sedang tinggi sedang tinggi sedang sedang sedang Sumber: Data sekunder diolah 2009 Keterangan; Obyk_Wst_Bhr = indeks obyek wisata bahari, Obyk_Wst_Bdy = indeks obyek wisata budaya, Obyk_Wst_Alm = indeks obyek wisata alam. Dari 4 tipologi wilayah di atas yaitu; Tipologi I terdiri hanya 1 wilayah yaitu; Desa Sombano. Tipologi Wilayah I ini dicirikan dengan; 1 indeks obyek wisata bahari, sedang, 2 indeks budaya sedang, dan 3 indeks obyek wisata alamdanau tinggi. Dengan melihat indeks komposit penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah I dapat dideskripsikan sebagai kawasan wisata alamdanau. Tinggi Se dang Re nd a h Tipologi II hanya ada satu wilayah yaitu Pulau Hoga. Tipologi Wilayah II ini dicirikan dengan; 1 indeks obyek wisata bahari, tinggi, 2 indeks obyek wisata budaya, sedang, dan 3 indeks obyek wisata alam, sedang. Dengan melihat indeks komposit penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah II dapat dideskripsikan sebagai kawasan wisata bahari. Tipologi III terdiri atas 2 wilayah yaitu; Desa Pajam dan Peropa. Tipologi Wilayah III ini dicirikan dengan; 1 indeks obyek wisata bahari, sedang, 2 indeks obyek wisata budaya, tinggi dan 3 indeks obyek wisata alam, sedang. Dengan melihat indeks komposit penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah III dapat dideskripsikan sebagai kawasan wisata budaya. Tipologi IV terdiri atas 23 desa yaitu; Desa Ambeua Raya, Kalimas, Ollo, Ollo Selatan, Waduri, Balasuna, Balasuna Selatan, Langge, Tanomeha, Lentea, Darawa, Tampara, Kasuari, Laolua, Ambeua, Sandi, Tanjung, Lewuto, Horuo, Samabahari, Mantigola, Lagijaya dan Buranga. Tipologi Wilayah IV dicirikan dengan; 1 indeks obyek wisata bahari, sedang, 2 indeks obyek wisata budaya sedang, dan 3 indeks obyek wisata alam, sedang. Dengan melihat indeks komposit penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah III dapat dideskripsikan sebagai kawasan non wisata. Pola spasial tipologi potensi sumberdaya kepariwisataan Gugus Pulau Kaledupa dapat dilihat pada peta berikut. Gambar 27 Peta pola spasial tipologi sumberdaya kepariwisataan Gugus Pulau Kaledupa Langge Lewuto Laulua Ambeu Raya Ambeu Lagijaya Kalimas Ollo Ollo Selatan Buranga Waduri Balasuna Balasuna Selatan Tanomeha Tanjung Lentea Darawa Kasuari Peropa Tampara Horuo Mantigola Samabahari Sandi

5.2.6. Pola Spasial Tipologi Kinerja Pembangunan