Gambar 21 Peta pola spasial tipologi sumberdaya infrastruktur dan sarana umum di Gugus Pulau Kaledupa
5.2.4. Pola Spasial Tipologi Sumberdaya Infrastruktur Perikanan
Dari hasil analisis factor score dapat dibangun bangun indeks 1-9 Lampiran II. Untuk menentukan jumlah tipologi wilayah dilakukan analisis
Tree-clustering. Dari hasil analisis Tree-clustering dengan memaksimumkan tingkat ke-takmiripan 30 terhadap 3 variabel indeks komposit potensi
sumberdaya infrastruktur perikanan maka Gugus Pulau Kaledupa dapat dibagi menjadi 4 klaster tipologi wilayah. Indeks komposit pengukur potensi sumberdaya
infrastruktur perikanan terdiri atas; 1 indeks sarana perahu dan alat tangkap, 2 indeks areal tangkap laut dalamkarang, dan 3 indeks diversitas alat tangkap.
Pola spasial tipologi sumberdaya infrastruktur perikanan di Gugus Pulau Kaledupa dapat dilihat dalam grafik berikut.
Indeks Ketersediaan perahu dan alat tangkap perikanan
Gambar 22 Grafik indeks ketersediaan perahu dan alat tangkap Gugus Pulau Kaledupa
Langge Sombano
Lewuto Laulua
Ambeu Raya Ambeu
Lagijaya Kalimas
Ollo Ollo Selatan
Buranga Waduri
Balasuna Balasuna Selatan
Tanomeha Tanjung
Lentea Darawa
Pajam Kasuari
Peropa Tampara
Horuo Mantigola
Samabahari P. Hoga
Sandi
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa ketersediaan sarana perahu dan alat tangkap ikan terkonsentrasi pada 2 lokasi yaitu di Desa Mantigola dan
Samabahari. Selanjutnya di Desa Sombano dan Horuo. Sedangkan wilayah- wilayah lain relatif rendah. Desa yang memiliki ketersediaan perahu dan alat
tangkap perikanan terendah adalah Desa Pajam, Pulau Hoga dan Desa Kalimas. Hal di atas menunjukkan sarana peralatan tangkap perikanan terkonsentrasi pada
wilayah Desa Mantigola dan Samabahari sedangkan wilayah lainnya relatif merata.
Dari hasil analisis K-Means Clustering yang dibangun 4 klaster tipologi wilayah dengan menggunakan kriteria nilai jarak terdekat Euclidean Distance
sebesar 1,1. Tipologi wilayah sumberdaya infrastruktur perikanan dapat diklasifikasi 3 tingkat yaitu;
≥ 1,1 adalah tinggi, ≥ 1,1 jarak ≤ -1,1 sedang dan jarak
≤ -1,1 adalah rendah. Dari 3 variabel indeks komposit masing-masing di atas nyata membedakan setiap spasial tipologi dengan P-value yang signifikan.
Nilai tengah Euclidean Distance indeks potensi sumberdaya infrastruktur perikanan di Gugus Pulau Kaledupa dapat disajikan dalam grafik berikut.
Plot of Means for Each Cluster
Cluster 1 Cluster 2
Cluster 3 Cluster 4
IndIFU_F1Ikn IndIFU_F2Ikn
IndIGU_F3Ikn Variables
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
5
Gambar 23 Grafik nilai tengah Euclidean Distance spasial tipologi sumberdaya infrastruktur perikanan
Keterangan; IndIFU_F1Ikn = indeks sarana perahu dan alat tangkap,
IndIFU_F2Ikn = indeks areal tangkap laut dalamkarang IndIFU_F3Ikn = indeks diversitas alat tangkap.
T inggi
Se dan
g
Re nd
a h
Dari hasil analisis tipologi wilayah di atas, jumlah dan anggota wilayah dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 41
Kelompok wilayah berdasarkan tipologi potensi sumberdaya infrastruktur perikanan
Tipol ogi
Nama Daerah InIFU_
F1Ikn InIFU_
F2Ikn InIFU_
F3Ikn I
II III
IV Samabahari dan Matigola
Balasuna Selatan, Langge, Sandi, Tanomeha, Tanjung, Lentea dan Darawa
Horuo, Pajam, Tampara, Kasuari, dan Peropa Sombano, Laolua, Ambeua, Lewuto, Ambeua
Raya, Lagijaya, Kalimas, Ollo, Ollo Selatan, Buranga, Waduri, Balasuna, Hoga
tinggi sedang
sedang sedang
sedang sedang
tinggi sedang
sedang rendah
sedang sedang
Sumber: Data sekunder diolah 2009 Keterangan;
IndIFU_F1Ikn = indeks sarana perahu dan alat tangkap, IndIFU_F2Ikn = indeks areal tangkap laut dalamkarang,
IndIFU_F3Ikn = indeks diversitas alat tangkap.
Dari tabel di atas terdapat 4 tipologi wilayah yaitu; Tipologi I terdiri atas; Desa Samabahari dan Mantigola. Tipologi Wilayah I ini dicirikan dengan; 1
indeks sarana perahu dan alat tangkap, tinggi, 2 indeks areal tangkap karang dan laut dalam, sedang dan 3 indeks diversitas alat tangkap, sedang. Dengan melihat
penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah I dapat dideskripsikan sebagai kawasan yang memiliki sarana perahu dan alat tangkap yang tinggi.
Tipologi II terdiri atas 7 desa yaitu Desa Balasuna Selatan, Langge, Sandi, Tanomeha, Tanjung, Lentea dan Darawa. Tipologi Wilayah II ini dicirikan
dengan; 1 indeks sarana perahu dan alat tangkap, sedang, 2 indeks areal tangkap karang dan laut dalam, sedang, dan 3 indeks diversitas alat tangkap,
rendah. Dengan melihat penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah II dapat dideskripsikan sebagai kawasan yang memiliki sarana perikanan rendah.
Tipologi III terdiri atas 5 wilayah yaitu; Desa Horuo, Pajam, Tampara, Kasuari, dan Peropa. Tipologi Wilayah III ini dicirikan dengan: 1 indeks sarana
perahu dan alat tangkap, sedang, 2 indeks areal tangkap laut dalam, tinggi atau areal tangkap karang rendah, dan 3 indeks diversitas alat tangkap, sedang.
Dengan melihat penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah III dapat dideskripsikan sebagai kawasan dengan wilayah perikanan tangkap laut dalam.
Tipologi IV terdiri atas 13 desa yaitu; Desa Sombano, Laolua, Ambeua, Lewuto, Ambeua Raya, Lagijaya, Kalimas, Ollo, Ollo Selatan, Buranga, Waduri,
Balasuna dan Pulau Hoga. Tipologi Wilayah IV dicirikan dengan: 1 indeks sarana perahu dan alat tangkap, sedang 2 indeks areal tangkap karang dan laut
dalam, sedang dan 3 indeks diversitas alat tangkap sedang. Dengan melihat penciri wilayah di atas maka tipologi Wilayah IV dapat dideskripsikan sebagai
kawasan yang memilki sarana perikanan relatif merata. Pola spasial tipologi potensi sumberdaya infrastruktur perikanan Gugus
Pulau Kaledupa dapat dilihat pada peta berikut.
Gambar 24 Peta pola spasial tipologi sumberdaya infrastruktur perikanan Gugus Pulau Kaledupa
5.2.5. Pola Spasial Tipologi Sumberdaya Kepariwisataan