Rencana Struktur Ruang Kabupaten Wakatobi

7. Peningkatan ketersediaan data dan dokumen perencanaan; Sasaran dari prioritas pembangunan ini adalah untuk meningkatkan ketersediaan data, informasi dan dokumen perencanaan di Kabupaten Wakatobi. 8. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Sasaran pembangunan peningkatan kualitas lingkungan pada tahun 2008 difokuskan pada penurunan tingkat pencemaran lingkungan dan terciptanya lingkungan permukiman yang bersih dan sehat.

4.8.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Wakatobi

Untuk mewujudkan rencana kebijakan pembangunan daerah di atas perlu didukung oleh suatu Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW daerah yang sinergis dengan kegiatan pembangunan daerah dan nasional. Arahan pengembangan ruang tercantum dalam rencana pembangunan jangka panjang dan menengah daerah RPJPRPJMD. Kebijakan pengembangan ruang didasarkan atas satuan gugus pulau yang dibagi atas 4 satuan wilayah pembangunan SWP. Gugus pulau Wangi-Wangi merupakan satuan wilayah pengembangan I yang terdiri atas 3 fungsi wilayah yaitu; kawasan bisnis, kawasan wisata dan kawasan perikanan. Gugus Pulau Kaledupa merupakan satuan wilayah pengembangan II yang terdiri atas 4 fungsi kawasan yaitu; 1 kawasan pengembangan budaya, 2 kawasan pengembangan wisata, 3 kawasan olahraga, serta 4 kawasan perikanan. Gugus Pulau Tomia merupakan satuan wilayah pengembangan III yang terdiri atas 3 fungsi kawasan yaitu: 1 kawasan pendidikan dan riset, 2 kawasan pengembangan wisata, dan 3 kawasan perikanan. Gugus Pulau Binongko merupakan satuan wilayah pengembangan IV yang terdiri atas 3 fungsi kawasan yaitu: 1 kawasan pengembangan industri ramah lingkungan, 2 kawasan pengembangan wisata, dan 3 kawasan perikanan. Kabupaten Wakatobi berdasarkan satuan wilayah pengembangan dapat dilihat pada peta berikut; Gambar 7 Peta Gugusan Kepulauan Wakatobi berdasarkan Satuan Wilayah Pembangunan SWP Daerah Sedangkan untuk Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW laut Kabupaten Wakatobi terintegrasi dengan kebijakan zonasi Taman Nasional Kepulauan Wakatobi yang merupakan revisi dari zonasi sebelum Kabupaten Wakatobi terbentuk. Zonasi Taman Nasional tersebut disusun bersama antar berbagai pihak seperti; Balai Taman Nasional, pemerintah daerah dan masyarakat serta lembaga support system taman nasional seperti; The Natural Contervatoin TNC dan WWF sehingga struktur ruang laut telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang untuk rencana kegiatan pembangunan pemerintah daerah. Zonasi tersebut ditetapkan melalui SK Dirjen PHKA Departemen Ketuhanan no 307 tahun 2007 yang terdiri atas 6 fungsi ruangzona yaitu; 1 zona inti selaus 1.302 ha, 2 zona perlindungan bahari seluas 36.454 ha, 3 zona pariwisata seluas 6.179 ha, 4 zona pemanfaatan lokal seluas 804.858 ha, 5 zona pemanfaatan umum seluas 504.374 ha, dan 6 zona daratan seluas 46.372 ha. Tabel 15 Zonasi Taman Nasional Laut Kepulauan Wakatobi sesuai SK Dirjen PHKA Departemen Kehutanan no 307 tahun 2007 No Zona Luas Ha Persentase 1 2 3 4 5 6 Inti Perlindungan Bahari Pariwisata Pemanfaatan Lokal Pemanfaatan Umum Zona Khusus Daratan 1.302 36.454 6.179 804.858 504.374 46.372 0,1 2,6 0,4 57,5 36,0 3,3 Sumber: Balai Taman Nasional Kepulauan Wakatobi 2007 SWP III: kawasan Pendidikan dan riset, Wisata dan Perikanan SWP II: kawasan Wisata, Budaya, Olahraga dan Perikanan SWP I: kawasan Bisnis, Wisata dan Perikanan Kaledupa Wangi-Wangi Tomia Binongko SWP IV: kawasan Industri ramah lingkungan, Wisata dan Perikanan Dari tabel di atas menunjukkan bahwa zonasi Taman Nasional Laut Kepulauan Wakatobi sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi yaitu; pemanfaatan lokal sebesar 57, pemanfaatan umum sebesar 36, dan kegiatan pariwisata sebesar 2,6. Sedangkan untuk kawasan konservasi laut terdiri atas; zona inti sebesar 0,1 dan zona perlindungan bahari sebesar 36. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pola Asosiasi Potensi Ekonomi Kawasan Gugus Pulau Kaledupa