4. Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi R
2
, uji statistik F dan statistik t. a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen.
16
Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independen long term debt to asset ratio, debt to
equity ratio dan manajemen laba terhadap variabel dependen pajak penghasilan badan terutang. Besarnya koefisien determinasi dilihat dari
nilai Adjusted R-Squared R
2
pada koefisien regresinya.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Pengujian ini untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap perubahan nilai
variabel dependen. Untuk itu perlu dilakukan uji F atau ANOVA yang dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.
17
16
Duwi Priyatno. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, Yogyakarta: Andi, 2010, h.66
17
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009, h.127
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F:
1 Taraf signifikansi α = 0,05 2 Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value α dan
Ha ditolak apabila p value α
c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Menurut Imam Ghozali, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
parsial dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 α = 5. Penerimaan atau
penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria :
18
1 Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak Koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel
independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2 Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen
tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
18
Ibid., h.129
72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penemuan dan Pembahasan 1. Analisis Statistik Deskriptif
Output data hasil pengelolaan statistik dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Pajak_Penghasilan
64 1027246575 560048091102 104238067364 116518602352 LDAR
64 1,9
50,1 19,312
11,6113 DER
64 18,0
224,2 85,772
46,5179 Manajemen_Laba
64 -1,98
3,42 ,1902
,93798 Valid N listwise
64
Sumber : Output SPSS, 2015 Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran nilai minimum, maksimum, rata-
rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut : a. Pajak Penghasilan PPh Badan Terutang
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dari 32 sampel perusahaan penerbit daftar efek syariah yang bergerak pada sektor property dan real estate pada tahun 2013-
2014, PPh badan terutang perusahaan yang terkecil adalah Rp 1.027.246.575 yang dimiliki oleh PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk pada tahun 2013 dan
PPh badan terutang yang terbesar adalah Rp 560.048.091.102 yang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk pada tahun 2014. Nilai standar deviasi sebesar