bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria sebagai berikut:
I. kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu tidak melakukan kegiatan usaha:
a. perjudian dan permainan yang tergolong judi; b. perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barangjasa;
c. perdagangan dengan penawaranpermintaan palsu; d. bank berbasis bunga;
e. perusahaan pembiayaan berbasis bunga; f. jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian gharar danatau judi
maisir, antara lain asuransi konvensional; g. memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan danatau menyediakan
barang atau jasa haram zatnya haram li-dzatihi, barang atau jasa haram bukan karena zatnya haram li-ghairihi yang ditetapkan oleh DSN-MUI;
danatau, barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat; h. melakukan transaksi yang mengandung unsur suap risywah;
II. rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total aset tidak lebih dari 45, dan
III. rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari
10.
B. Konsep Modal
Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada disisi kanan suatu neraca,
yaitu utang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.
11
Menurut Thomas Copeland modal adalah suatu aktiva dengan umur lebih dari satu tahun yang tidak diperdagangkan dalam kegiatan sehari-hari.
12
Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa modal adalah dana yang digunakan
untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan yang tidak diperdagangkan dalam kegiatan sehari-hari.
C. Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri.
13
Struktur modal juga dapat didefinisikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.
14
11
Lukas Setia Atmaja, Manejemen Keuangan Yogyakarta: Andi, 2002, h.115
12
Suyadi Prawirosentono, Pengantar Bisnis Modern: Studi Kasus Indonesia dan Analisis Kualitatif Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h.365
13
Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan keputusan Jangka Panjang Yogyakarta: BPFE, 2000, h.275
Menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali, struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh
menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar
perusahaan.
15
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan struktur modal adalah proporsi dalam pemenuhan kebutuhan
belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinsai atau panduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber
utama, yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
2. Rasio Struktur Modal
Weston dan Copeland memberikan suatu konsep tentang faktor leverage sebagai rasio proksi dari struktur modal. Faktor leverage adalah rasio antara nilai buku
seluruh hutang debt = D terhadap total aktiva total aset = TA atau nilai total perusahaan. Bila membahas tentang total aktiva, yang dimaksudkan adalah total nilai
buku dari aktiva perusahaan berdasarkan catatan akuntansi. Nilai total perusahaan berarti total nilai pasar seluruh komponen struktur modal perusahaan.
16
14
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Yogyakarta: BPFE, 2001, h.296
15
Ahmad Rodoni dan Herni Ali, Manajemen Keuangan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010, h.137
16
Weston J Fred and Thomas E Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jilid II Jakarta: Binarupa Aksara, 1997, h.21
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari
hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.
17
3. Komponen Struktur Modal
Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri dari dua komponen, yakni hutang jangka panjang dan modal sendiri, yang diuraikan sebagai berikut:
18
1. Hutang Jangka Panjang Long Term Debt
Hutang jangka panjang meliputi pinjaman dari bank atau sumber lain yang meminjamkan uang untuk waktu jangka panjang lebih dari 12 bulan.
Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa pinjaman berjangka pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja permanen, untuk
melunasi hutang lain, atau membeli mesin dan peralatan dan penerbitan obligasi hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi, dalam
surat obligasi ditentukan nilai nominal, bunga per tahun, dan jangka waktu pelunasan obligasi tersebut.
19
2. Modal Sendiri Equity
Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan
tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas
17
Hadi Wahyono, “Komperasi Kinerja Perusahaan Bank dan Asuransi Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta, Jurnal riset ekonomi dan manajemen, vol. 2 No.2, Mei 2002, h.12
18
Warsono, Manajemen Keuangan Malang: UMM Press, 2003, h.236
19
Arthur J Keown, Manajemen Keuangan: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004, h.38