Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

masalah autokorelasi, penulis juga menggunakan uji Run test. Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah residual terjadi secara random atau tidak. Uji run test akan memberikan kesimpulan yang lebih pasti jika terjadi masalah pada Durbin-Watson Test ketika nilai d terletak antara d L dan d U atau d diantara 4-dU dan 4-dL yang akan menyebabkan pengujian autokorelasi tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti atau pengujian tidak meyakinkan jika menggunakan DW test. Sebuah penelitan dikatakan bebas masalah autokorelasi jika hasil run test menunjukkan nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0.05, yang berarti bahwa data yang dipergunkan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji. 13

3. Analisis Regresi Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel dependen yang sudah diketahui 13 M Nashihun Ulwan, “Mendeteksi Autokorelasi dengan Run Test”, artikel diakses pada 23 Juni 2015 dari http:www.portal-statistik.com201405mendeteksi-autokorelasi-dengan-run-test.html . Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e besarnya. 14 Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. 15 Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model persamaan regresi linier berganda. Adapun variabel independen terdiri dari Struktur Permodalan yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio Debt to Asset Ratio dan Manajemen Laba yang dihitung melalui pendekatan model Friedlan 1994. Sedangkan variabel dependennya adalah Pajak Penghasilan PPh Badan Terutang. Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dimana : Y = PPh Badan Terutang a = Konstanta β 1, β 2, β 2 = Koefisien Regresi X 1 = Long Term Debt to Assets Ratio LDAR X 2 = Debt to Equity Ratio DER X 3 = Manajemen Laba e = error 14 Singgih Santosa, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010, h.163. 15 Nur Indriantoro dan Bambang Sopumo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2002, h. 211.

4. Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi R 2 , uji statistik F dan statistik t. a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. 16 Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya besarnya kontribusi atau pengaruh variabel independen long term debt to asset ratio, debt to equity ratio dan manajemen laba terhadap variabel dependen pajak penghasilan badan terutang. Besarnya koefisien determinasi dilihat dari nilai Adjusted R-Squared R 2 pada koefisien regresinya.

b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Pengujian ini untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap perubahan nilai variabel dependen. Untuk itu perlu dilakukan uji F atau ANOVA yang dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. 17 16 Duwi Priyatno. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, Yogyakarta: Andi, 2010, h.66 17 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009, h.127

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR MODAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 25 1

Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 88 134

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

0 2 16

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

1 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

1 5 7