Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 peraturan perpajakan yang berlaku. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memainkan kebijakan leverage atau tingkat penggunaan hutang. Perusahaan dapat menyiasatinya melalui teknik keuangan dengan memanfaatkan kebijakan penggunaan hutang dalam mendanai aktivitas operasionalnya yang tertuang dalam komposisi struktur modal perusahaan. Direktorat Jenderal Ditjen Pajak menyatakan banyak perusahaan yang melakukan rekayasa utang untuk mengurangi besaran pajaknya. Salah satu cara yang digunakan yaitu memperbesar utang sehingga bunga utang besar dan beban pajaknya menurun.. 3 Penggunaan hutang oleh perusahaan akan menimbulkan biaya bunga yang harus dibayarkan secara periodik kepada kreditur atau investor obligasi. Peraturan perpajakan memperlakukan biaya bunga sebagai bagian dari biaya usaha. Oleh karena itu, semakin besar bunga hutang perusahaan maka pajak yang terutangnya akan menjadi lebih kecil karena bertambahnya unsur biaya usaha. Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 6 ayat 1 a UU Nomor 17 tahun 2000 yang menyatakan bahwa biaya bunga dapat menjadi unsur pengurang penghasilan kena pajak. Dalam situasi tertentu, keadaan inilah yang dapat mendorong adanya penggunaan utang yang semakin besar di dalam komponen struktur modal perusahaan. 3 Ramdhania El Hida, “Dirjen Pajak: Banyak Perusahaan Rekayasa Utang Untuk Kurangi Pajak”, artikel diakses pada 22 September 2014 dari http:finance.detik.comdirjen-pajak-banyak- perusahaan-rekayasa-utang-untuk-kurangi-pajak . 4 Berbeda dengan perusahaan yang berlabel sebagai emiten non syariah di Bursa Efek Indonesia BEI, pada perusahaan yang tergolong sebagai penerbit daftar efek syariah yang sahamnya masuk dalam kategori Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI, penghindaran beban pajak dengan cara memanfaatkan kebijakan hutang berbunga dalam komposisi struktur modal akan terbatasi dengan adanya peraturan Bapepam dan LK Nomor: Kep-208BL2012 yang hingga saat ini masih diimplementasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK, tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah, dimana salah satu poinnya mengatur besaran rasio total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aset tidak boleh melebihi dari 45 bagi emiten yang sahamnya dikategorikan sebagai saham syariah. Implikasi dari penerapan peraturan tersebut adalah adanya pembatasan dalam hal penggunaan hutang berbunga pada emiten syariah di BEI. Imbasnya teknik penghindaran pajak secara legal tax avoidance melalui hutang dengan maksud memanfaatkan biaya bunga pinjaman sebagai tax deductible akan terbatasi dengan adanya peraturan tersebut. Selain memanfaatkan kebijkan bunga atas hutang yang dapat dijadikan pengurang pajak, cara lain yang juga kerap ditempuh perusahaan dalam rangka menyiasati sebuah peraturan perpajakan yang terasa kurang menguntungkan bagi perusahaan adalah dengan cara melakukan praktik manajemen laba guna merekayasa angka laba yang dijadikan sebagai dasar pengenaan penghasilan kena pajak. 5 Perpajakan dapat menjadi motivasi bagi manajer untuk melakukan manajemen laba, yaitu dengan cara memperkecil taxable income dalam rangka mengurangi pajak. 4 Manajemen laba adalah upaya untuk mengubah, menyembunyikan dan merekayasa angka-angka dalam laporan keuangan dengan memainkan metode dan prosedur akuntansi yang digunakan perusahaan. 5 Kesenjangan informasi terkadang mendorong manajer untuk berperilaku oportunist dalam mengungkapkan informasi mengenai perusahaan. Manajer hanya akan mengungkapkan suatu informasi tertentu jika ada manfaat yang diperolehnya, apabila tidak ada manfaat yang bisa diperoleh, manajer cenderung akan menyembunyikan atau menunda pengungkapan informasi, bahkan kalau diperlukan manajer akan mengubah informasi tersebut. Fenomena manajemen laba yang berkaitan dengan kasus pajak pernah terjadi di Indonesia yang dilakukan oleh Grup Bakrie, salah satunya adalah Kasus PT. Kaltim Prima Coal KPC yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie selain PT. Bumi Resources Tbk dan PT. Arutmin Indonesia yang diduga terkait tindak pidana pajak tahun 2007. Dimana KPC diduga setelah penyelidikan oleh Ditjen Pajak memiliki kurang bayar sebesar Rp 1,5 triliun dan ditemukan adanya indikasi tindak pidana pajak berupa rekayasa penjualan yang dilakukan oleh KPC pada tahun 2007 untuk meminimalkan pajak. Hal inilah yang 4 William R Scoot, Financial Accounting Theory 2nd Edition. Scarrborough Ontario: Prentice Hall Canada Inc, 2000, h.361 5 Sri Sulistyanto, Manajemen Laba - Teori dan Model Empiris Jakarta: PT. Grasindo, 2008, h.15 6 dapat menimbulkan praktek manajemen laba yang berhubungan dengan pajak dalam merekayasa aktifvitas operasional dari sisi pengakuan pendapatan dan beban untuk tujuan meminimalkan pajak yang dibayar. 6 Undang-undang pajak penghasilan menentukan jenis-jenis penghasilan sebagai obyek pajak, namun pada umumnya penghasilan yang dinyatakan sebagai obyek pajak tidak secara spesifik mengatur saat pengakuan pendapatan dan biaya terkait. Dalam beberapa hal, wajib pajak mempunyai kebebasan di dalam membuat kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan penentuan saat pengakuan pendapatan dan biaya, meskipun kebijakan akuntansi yang telah ditetapkan harus diterapkan secara taat asas atau konsisten dari tahun ke tahun. Berbagai metode akuntansi digunakan pihak manajemen dalam rangka penghematan pajak. 7 Celah inilah yang dapat membuka peluang bagi manajemen untuk melakukan upaya-upaya untuk menunda atau mempercepat pengakuan pendapatan dan biaya, sehingga dapat menekan jumlah pajak yang akan dibayarkan. 8 6 Hidayani, “Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba. Earnings Management Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h.3 7 William R Scoot, Financial Accounting Theory 2nd Edition. Scarrborough Ontario: Prentice Hall Canada Inc, 2000, h.359 8 Lilis Setiawati dan Na’im, “Manajemen Laba” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 2001, h.159 7 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dengan ini penulis bermaksud untuk melakukan penelitian skripsi dengan mengangkat judul “Pengaruh Stuktur Modal dan Manajemen Laba Terhadap Pajak Penghasilan Badan Terutang”. Studi Pada Perusahaan Penerbit Daftar Efek Syariah Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini tidak meluas, maka penulis memfokuskan dan membatasi penelitian pada: Indikator struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan proksi Long Term Debt to Asset Ratio LDAR dan Debt to Equity Ratio DER. Perhitungan yang digunakan peneliti sebagai proksi manajemen laba dilakukan dengan pendeteksian melalui model yang dikembangkan oleh Friedlan 1994. Pajak Penghasilan yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari angka Pajak Penghasilan Badan Terutang atau pajak kini yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang tercatat sebagai penerbit daftar efek syariah atau saham syariah sektor property dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014. 8

2. Perumusan Masalah

Untuk mengangkat permasalahan yang dibahas dalam penelitian skripsi ini, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: a Apakah Long Term Debt to Assets Ratio LDAR berpengaruh terhadap pajak penghasilan badan terutang? b Apakah Debt to Equity Ratio DER berpengaruh terhadap pajak penghasilan badan terutang? c Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap pajak penghasilan badan terutang? d Apakah Long Term Debt to Assets Ratio LDAR, Debt to Equity Ratio DER dan manajemen laba secara simultan berpengaruh terhadap pajak penghasilan badan terutang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai: a Pengaruh Long Term Debt to Assets Ratio LDAR terhadap pajak penghasilan badan terutang. 9 b Pengaruh Debt to Equity DER terhadap pajak penghasilan badan terutang. c Pengaruh manajemen laba terhadap pajak penghasilan badan terutang. d Pengaruh simultan Long Term Debt to Assets Ratio LDAR, Debt to Equity Ratio DER dan manajemen laba terhadap pajak penghasilan badan terutang.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang terkait dengan topik penelitian, diantaranya: a Bagi Pemerintah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah khususnya direktorat jenderal pajak untuk mengeluarkan regulasi terkait besaran maksimal penggunaan struktur modal perusahaan yang berasal dari dana eksternal berupa hutang yang berbunga terkait untuk kepentingan pajak. Selain itu untuk meminimalisir praktik manajemen laba, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan yang ketat terkait penerapan transparansi dalam laporan keuangan dan berupa sanksi tegas terhadap perusahaan yang melakukan penyimpangan terkait pelaporan keuangannya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR MODAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 25 1

Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

8 88 134

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

0 2 16

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

1 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013).

1 5 7