Manajemen mempengaruhi laporan keuangan dengan cara memainkan kebijakan perkiraan akuntansi. Hal tersebut memberikan peluang bagi manajemen untuk
melibatkan subyektifitas dalam menyusun estimasi, misalnya: a Kebijakan mengenai perkiraan jumlah piutang tidak tertagih
b Kebijakan mengenai perkiraan biaya garansi c Kebijakan mengenai perkiraan terhadap proses pengadilan yang belum
terputuskan. 3. Menggeser periode biaya atau pendapatan
Manajemen menggeser periode biaya atau pendapatan atau sering disebut manipulasi keputusan operasional, misalnya:
a Mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sampai periode akuntansi berikutnya.
b Mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai periode berikutnya. c Kerjasama dengan vendor untuk mempercepat atau menunda pengiriman
tagihan sampai periode akuntansi berikutnya. d Menjual investasi sekuritas untuk memanipulasi tingkat laba.
e Mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai.
5. Teknik Pendeteksian Manajemen Laba
Pada penelitian skripsi ini, manajemen laba dideteksi dengan menggunakan discretionary accrual yang diukur menggunakan model yang dikembangkan oleh
Friedlan 1994.
33
Secara umum penelitian tentang manajemen laba menggunakan pengukuran berbasis akrual dalam mendeteksi ada tidaknya manipulasi. Salah satu
kelebihan dalam pendekatan total accrual adalah pendekatan tersebut berpotensi untuk dapat mengungkapkan cara-cara untuk menurunkan atau menaikkan laba,
karena cara-cara tersebut kurang mendapat perhatian untuk diketahui pihak luar. Total Accrual dalam perhitungan laba terdiri atas nondiscetionary dan discretionary
accrual, nondiscretionary accrual merupakan komponen akrual yang terjadi secara alami atau wajar seiring dengan perubahan aktivitas perusahaan. Sedangkan
discretionary accrual merupakan komponen akrual yang berasal dari rekayasa manajemen earnings management.
34
Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Gumanti 2000,
35
umumnya poin awal dalam pengukuran discretionary accruals adalah total accruals, dimana total accruals tersebut terdiri dari komponen non
discretionary accruals dan discretionary accruals. Selanjutnya model yang dikembangkan Friedlan 1994 digunakan untuk mengukur discretionary accruals.
33
Freidlan J. M. 1994. Accounting Choice of Issuers of Initial Public Offerings. Contempo- rary Accounting Research 11 1 1994: 1-31.
34
Veronica dan Bachtiar, Y. S. Good Corporate Governance Information Asymetry and Earnings Management. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar, 2004
35
Tatang Ari Gumanti. Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 2 2 2000: 104-115
Model pengukuran atas discretionary accruals pada penelitian ini dijelaskan dengan formula sebagai berikut:
Keterangan : TA = Total Accruals
NOI = Net Operating Income
CFO = Cash Flow Operting Activities.
Kemudian akan diukur nilai discretionary accruals dengan menggunakan persamaan :
Keterangan : DACpt = discretionary accrual periode tes
TApt = total accruals periode tes SALEpt = penjualan periode tes
TApd = total accruals periode dasar SALEpd = penjualan periode dasar
Didalam melakukan pendeteksian adanya manipulasi laba, pada umumnya akan ditemukan dua jenis discretionary accruals, yaitu discretionary accruals negatif
TA = NOI - CFO
DACpt = TAptSALEpt – TApdSALEpd
dan positif.
36
discretionary accruals positif mencerminkan manipulasi yang dilakukan manajer dengan pola income increasing, sedangkan negatif akan
menunjukkan manipulasi income decreasing, bentuk-bentuk discretionary accruals tersebut disesuaikan dengan motivasi yang dilakukan oleh manajer.
E. Pajak Penghasilan 1. Pengertian Pajak Penghasilan
Pengertian Pajak penghasilan adalah, pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau dapat
pula dikenakan pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak, apabila kewajiban pajak subyektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.
37
Dasar hukum pajak penghasilan adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tanggal 23 September 2008 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 4893, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3985 yang merupakan perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tanggal
31 Desember 1983 Tentang PPh, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263.
38
36
Saiful, “Hubungan manajemen laba earnings management dengan kinerja operasi dan return saham di sekitar IPO”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 7 3, 2004. h.316-332.
37
Erly Suandy, Perpajakan, edisi kedua, cetakan kedua Jakarta: Salemba Empat, 2010, h.81
38
Diaz Priantara, Perpajakan Indonesia, Edisi kedua Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013, h.171