Pelanggaran Maksim Kuantitas dan Cara

Pada tabel di atas, maksim yang sering dilanggar dalam interaksi komunikasi debat khususnya dalam acara Debat TV One yaitu maksim kuantitas. Maksim berikutnya yang secara kuantitas kedua terbanyak yaitu maksim relevansi. Diikuti kemudian oleh maksim cara dan terakhir yaitu maksim kualitas. Untuk pelanggaran maksim gabungan terdapat dua pelanggaran yaitu maksim cara dan maksim kualitas dan kemudian yaitu maksim kuantitas dan maksim cara. Dalam acara Debat TV One seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada waktu yang ditentukan bagi setiap partisipan untuk berbicara. Kontrol atau kendali sepenuhnya berada di tangan moderator. Itulah, sekiranya alasan pelanggaran pada maksim kuantitas sering terjadi. Partisipan atau peserta debat selain menjawab pertanyaan dari moderator kemudian menambahkan lagi sebuah persoalan atau pembahasan baru yang kemudian tujuannya bisa bermacam-macam. Moderator juga menanggapi persoalan atau pembahasan baru tersebut di luar dari pertanyaan moderator sehingga debat bisa menjadi lebih hidup dan kemudian debat tidak berjalan hanya berdasarkan teks atau daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh moderator saja. Akibatnya, ada hal-hal atau informasi yang didapat di luar dari dugaan moderator tidak disiapkan oleh moderator. Dalam hal ini, moderator harus memiliki wawasan yang luas terhadap tema yang dibahas atau sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup terhadap tema tersebut. Jadi, tidak masalah melakukan pelanggaran maksim kuantitas dalam versi model Debat yang dipakai oleh acara Debat TV One. Hal yang menjadi pengecualian dari pelanggaran maksim kuantitas dalam versi model Debat yaitu ketika informasi yang disampaikan tidak seinformatif yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini ditemukan dua kasus hal seperti itu. Kasus yang pertama dilakukan oleh Bibit Samad Rianto dan kasus yang kedua dilakukan oleh Junimart Girsang. Hal yang perlu menjadi perhatian juga yaitu dalam menyampaikan kebenaran suatu fakta. Hal yang sekiranya berdasarkan pengamatan yang dangkal dan pengetahuan yang minim sebaiknya tidak usah disampaikan karena itu bisa menimbulkan pelanggaran maksim kualitas. Seperti halnya yang disampaikan oleh Sisno, yaitu pernyataan bahwa Polri tidak mengenal istilah kriminalisasi. Hal terakhir yang perlu diperhatikan, yaitu dalam menjawab pertanyaan usahakan untuk menelaah secara cermat hal yang ditanyakan oleh lawan bicara. Berikanlah jawaban yang sesuai dengan maksud pertanyaan lawan bicara. Jangan melakukan kesalahan seperti yang dilakukan oleh Bibit Samad Rianto. Bibit Samad Rianto memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan maksud pertanyaan moderator. Dengan demikian kesalahan-kesalahan tersebut dapat dipelajari dari hasil penelitian ini.

B. Fungsi Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

Dari beberapa implikatur yang terkandung dalam pelanggaran prinsip kerja sama terdapat beberapa fungsi implikatur tersebut. Setiap implikatur yang terkandung dalam sebuah pelanggaran prinsip kerja sama tentunya memiliki fungsi implikatur yang terikat dengan konteks karena implikatur ditentukan berdasarkan konteksnya. Fungsi-fungsi implikatur yang terdapat dalam acara Debat TV One yaitu untuk menyatakan, menyarankan, menegaskan, dan menyindir. Adapun pembahasannya sebagai berikut.

1. Menyatakan

Fungsi implikatur yang digunakan untuk menyatakan terdapat pada semua maksim yaitu maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara.

a. Maksim Kuantitas

1 Konteks: Moderator ingin bertanya kepada Bibit Samad Rianto perihal yang terjadi antara KPK dengan Polri. Data 3 Moderator: “Apalagi ini yang terjadi Pak, antara KPK dan Polri ini?” Bibit Samad Rianto: “Masalah koordinasi aja, Mas. Koordinasi antara pimpinan Polri dengan pimpinan KPK,enggak,enggak sumut .” Moderator: “Koordinasi itu artinya” Bibit Samad Rianto : “Koordinasi” Moderator : “komunikasi seperti itu?” Dalam hal ini, fungsi implikatur dari pelanggaran prinsip kerja sama berdasarkan data di atas yaitu untuk menyatakan. Bibit Samad Rianto ingin menyatakan bahwa yang terjadi antara KPK dan Polri hanya masalah koordinasi saja yang tidak sumut. Tidak ada masalah serius antara Polri dan KPK. 5 Konteks: Setelah Junimart menjawab tidak ada intervensi dari PDIP untuk kasus yang terjadi antara KPK dan Polri. Moderator menanyakan apakah ada muatan politisnya calon Kapolri jagoan PDIP yaitu Budi Gunawan jadi tersangka. Data 12 Moderator: “Oke sampai disitu tuh ga ada, tidak ada muatan intervensi tapi berpikir atau tidak, ada muatan politisnya ketika yang dijagokan oleh PDI Perjuangan sebagai calon Kapolri itu dijadikan tersangka? ” Junimart: “Jadi begini, kita jangan langsung eh.. menjudge bahwa Pak BG itu eh.. dijagokan oleh PDIP. Kita bisa buktikan sewaktu fit and proper test semua fraksi minus Demokrat mendukung Pak BG. Bukan hanya PDIP di sana, ada 10 fraksi. Satu tidak ikut,sembilan mendukung. Ini Sembilan adalah partai politik yang semuanya kuat walaupun dalam paripurna satu partai politik yaitu PAN menarik diri, tinggal delapan. Jadi kalau dikatakan eh., partai PDIP sebagai pendukung Pak BG saya men.. mengatakan tidak. ” Fungsi dari implikatur pelanggaran prinsip kerja sama yaitu untuk menyatakan bahwa partai PDIP bukanlah satu-satunya partai yang mendukung pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri. Dalam ruang lingkup parlemen turut serta partai-partai lain mendukung Budi Gunawan menjadi Kapolri kecuali partai Demokrat dan partai PAN yang tidak ikut ambil bagian. Total ada delapan partai yang mendukung. 6 Konteks: Junimart tidak ingin ada pernyataan dari moderator atau ada opini yang menyatakan bahwa PDIP merupakan satu-satunya partai yang mendukung Budi Gunawan dan itu seperti menyudutkan partai PDIP. Data 13 Moderator: “Oh PDIP merasa disudutkan dengan masalah ini?” Junimart: “Bukan merasa disudutkan kan kelihatan, kelihatan kan, kelihatan, iya kan?. Saya perlu sampaikan, saya perlu sampaikan, ya, PDIP adalah partai yang tangguh, semakin disudutkan semakin tangguh dia. Itu partai PDIP. ” Dalam tuturan di atas, tampak bahwa fungsi implikatur dari pelanggaran prinsip kerja sama yaitu Junimart ingin menyatakan bahwa PDIP merupakan partai yang tangguh. Semakin disudutkan, maka semakin tangguh dia

b. Maksim Kualitas

8 Konteks: Moderator menanyakan perihal solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi permasalahan antara Polri dan KPK. Salah satu solusi yang diberikan oleh Sisno yaitu jangan ada kriminalisasi yang dilakukan oleh KPK dan Polri. Data 1 Moderator: “…. Pak Sisno, kalau Anda melihat apa yang terjadi sama Polri dan KPK ini sebenarnya bukan hal yang baru. Ada catatan, ada ini yang ketiga kali, kisruh seperti ini. Menurut Anda sebenarnya solusi seperti apa yang bisa ditawarkan? ” Sisno: “…kemudian jangan ada kriminalisasi. Mungkin nanti Pak Jumin, Junimart ya, yang DPR tapi kan mantan Pengacara. Apa sih itu kriminalisasi. Kalau dari kacamata kami, tidak mengenal, kalau pengamat saya selama di Kepolisian, pemerhati ya, tidak ada kata-kata kriminalisasi,ya, memenuhi unsur, cukup bukti atau tidak, ya, tindak pidana, eh… kejahatan atau pelanggaran tapi sekarang memasyarakat, ya, kriminalisasi. ” Dalam memberikan solusi terkait permasalahan KPK dan Polri, Sisno memberikan solusi bahwa jangan ada kriminalisasi. Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan bahwa Polri tidak mengenal istilah kriminalisasi. Polisi selalu bekerja on the track yaitu berdasarkan memenuhi bukti atau tidak serta termasuk jenis tindak pidana kejahatan atau pelanggaran. Jadi, fungsi implikaturnya untuk menyatakan hal tersebut. Ini juga sebuah pernyataan dari Sisno bahwa kasus yang menimpa Bambang

Dokumen yang terkait

Prinsip kerja sama dalam humor dialog cekakak-cekikik Jakarta Karya Abdul Chaer serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

3 14 165

IMPLIKATUR KONVENSIONAL DALAM STRUKTUR JOKE ACARA STAND UP COMEDY SEASON 5 DI KOMPAS TV DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 36 75

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DITAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik)

0 2 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DI TAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik

1 3 20

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 1 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 0 14

Jenis Tindak Tutur, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, dan Implikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kepenuhan Riau.

0 0 17

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PEMATUHAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK PELAYARAN "AKPELNI" SEMARANG.

0 0 16

KETIDAKPATUHAN MAKSIM PRINSIP KERJA SAMA DALAM ACARA “OPINI” DI TV ONE: SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

0 0 95

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

0 0 14