Implikasi Acara Debat TV One dalam Pembelajaran Bahasa

Debat berbeda dengan diskusi yang sering dilakukan oleh peserta didik pada umumnya. Diskusi umumnya mencari kesepakatan bersama atau bertukar pendapat untuk menyelesaikan sebuah persoalan. Berbeda halnya dengan debat, yang berupaya meyakinkan dan mempengaruhi orang dengan pendapatnya kemudian orang tersebut ikut setuju dengan pendapatnya tersebut. Adapun format debat yang dapat digunakan bisa dengan format debat British Parliamentary System, World Schools, atau juga dapat menggunakan format debat TV One. Pada prinsipnya, apapun format debat yang dipakai nanti dalam pembelajaran, hasil penelitian ini setidaknya dapat digunakan dan bermanfaat seperti hal yang sudah dijelaskan sebelumnya. 101 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diambil beberapa simpulan. Adapun simpulannya sebagai berikut. 1. Maksim yang sering dilanggar oleh partisipan debat yaitu maksim kuantitas dengan jumlah tujuh pelanggaran. Maksim yang secara kuantitas kedua terbanyak yaitu maksim relevansi dengan jumlah tiga pelanggaran. Diikuti kemudian oleh maksim cara dengan jumlah dua pelanggaran. Urutan terakhir yaitu maksim kualitas dengan jumlah satu pelanggaran. Sementara untuk pelanggaran maksim gabungan terdapat dua pelanggaran yaitu maksim cara dan maksim kualitas dan kemudian yaitu maksim kuantitas dan maksim cara. Jumlah pelanggaran maksim gabungan tersebut masing-masing berjumlah satu. Jumlah keseluruhan yaitu lima belas pelanggaran maksim. Dalam acara Debat TV One tidak ada waktu yang ditentukan bagi setiap partisipan untuk berbicara. Kontrol atau kendali debat sepenuhnya berada di tangan moderator. Itulah faktor yang menyebabkan sering terjadinya pelanggaran pada maksim kuantitas. 2. Fungsi implikatur yang paling banyak digunakan yaitu untuk menyatakan dengan jumlah enam tuturan. Fungsi implikatur untuk menyatakan sebagai bentuk klarifikasi, bentuk pandangan atau pendapat serta menyampaikan fakta. Fungsi kedua yang sering digunakan yaitu untuk menyarankan dengan jumlah lima tuturan. Pada saat tertentu, seorang partisipan secara eksplisit menyampaikan saran dan sebaliknya terkadang secara implisit. Fungsi implikatur selanjutnya yaitu untuk menegaskan dengan jumlah tiga tuturan. Partisipan ingin menegaskan hal yang perlu untuk menjadi perhatian. Fungsi implikatur yang terakhir yaitu untuk menyindir dengan jumlah satu tuturan. Fungsi implikatur untuk menyindir terdapat pada maksim gabungan yaitu maksim cara dan maksim Kualitas. 3. Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam interaksi debat ini yaitu ada tiga hal. Hal yang pertama yaitu informasi yang disampaikan tidak seinformatif yang dibutuhkan oleh lawan bicara. Hal itu tentu perlu menjadi perhatian, bahwa informasi yang disampaikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh lawan tutur. Apabila ingin menjawab secara ringkas atau singkat tentu itu diperkenankan dengan syarat informasi sudah memenuhi yang diinginkan oleh lawan tutur. Hal yang kedua yaitu dalam menyampaikan kebenaran suatu fakta. Hal yang sekiranya berdasarkan pengamatan yang dangkal dan pengetahuan yang minim sebaiknya tidak usah disampaikan karena itu dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran maksim kualitas. Hal yang ketiga atau terakhir, yaitu dalam menjawab pertanyaan usahakan untuk menelaah secara cermat hal yang ditanyakan oleh lawan bicara. Berikanlah jawaban yang sesuai dengan maksud pertanyaan lawan bicara. 4. Debat dapat digunakan sebagai metode pembelajaran, dapat diimplementasikan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau dalam Kurikulum 2013. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menjelaskan cara membangun komunikasi yang efektif dan santun. Guru juga dapat menerangkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam acara Debat TV One.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut : 1. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dalam bidang pragmatik maka dapat melakukan penelitian yang sama dengan format debat yang berbeda. Misalnya melakukan penelitian prinsip kerja sama dalam debat model British Parliamentary System. Hal tersebut akan menambah referensi tentang kepatuhan prinsip kerja sama dalam sebuah interaksi komunikasi debat. 2. Penelitian lain yang dapat dilakukan juga yaitu terhadap acara yang membahas sebuah tematopik yang menjadi sorotan masyarakat luas, Hal tersebut sebagai upaya untuk menangkap implikatur-implikatur yang terkomunikasikan oleh penuturnya. Belum tentu semua masyarakat paham implikatur yang terkomunikasikan tersebut. Peneliti yang menjembatani hal tersebut. Dari hasil penelitian tersebut dapat mengungkapkan dan menjelaskan lebih banyak informasi. 3. Guru dapat mencari contoh-contoh lain yang serupa tentang cara membangun komunikasi yang santun. Hal tersebut dapat menambah bahan referensi bagi peserta didik untuk melatih daya retorikanya. Guru sebaiknya menjadikan debat sebagai metode pembelajaran untuk melihat keberhasilan peserta didiknya dalam membangun dan mempertahankan argumentasi serta keberhasilan dalam mewujudkan komunikasi yang efektif dan santun. 4. Peserta didik harus mempelajari cara seorang partisipan menyusun sebuah argumentasi dalam mempengaruhi dan meyakinkan orang lain untuk setuju kepadanya. Untuk meyakinkan sebuah pendapat atau pendirian tidak perlu dengan marah atau emosi tetapi tetap sampaikan dengan santai, tenang, dan santun. Peserta didik harus membiasakan untuk berkomunikasi secara efektif dan santun terutama dalam berdebat Tidak semua saran dapat dinyatakan secara langsung. Begitupun halnya dengan sindiran, yang sebaiknya disampaikan secara tidak langsung. 104 DAFTAR PUSTAKA Al-Abrar. KPK Banjir Dukungan, Kelompok ini Malah Minta Abraham Samad Mundur”. http:www.news.metrotvnews.com, 4 Juli 2015 Badan Standar Nasional Pendidikan. “Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA”, http:www.mansurmok.files.wordpress.com, 27 September 2015 BBC Indonesia. “MK Menangkan Bibit-Chandra”, http:www.bbc.com, 2 Juli 2015. Black, Elizabeth. Pragmatic Stylistics. United Kingdom : Edinburgh University Press. 2009 Cole, Peter., et al . ed.. “ Syntax and Semantics 3: Speech arts ”, http:www.ucl.ac.uk , 2 Juli 2015. Cummings, Louise. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Terjemahan Eti Setiawati, dkk. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2007. Djajasudarma, T. Fatimah. Wacana dan Pragmatik. Bandung : PT. Refika Aditama. 2012 Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2008 Gunarwan, Asim. Pragmatik Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta : Universitas Atma Jaya. 2007 Hamzah, Andri, dkk. “Laporan Hasil Kerja Tim Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Pelaksanaan Asas Oportunitas dalam Hukum Acara Pidana Tahun Anggaran 2006”, http:www.tu.bphn.go.id, 4 Juli 2015 Harvey, Neill and Smith. “The Practical Guide to Debating: Worlds StyleBritish Parliamentary Style, http:www.debate.uvm.edu, 2 Juli 2015 Hendrikus, Dori Wuwur. Retorika : Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 1991 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X”, http:www.bse.kemdikbud.go.id, 27 September 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Buku Guru: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan A kademik kelas X”, http:www.bse.kemdikbud.go.id, 27 September 2015

Dokumen yang terkait

Prinsip kerja sama dalam humor dialog cekakak-cekikik Jakarta Karya Abdul Chaer serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

3 14 165

IMPLIKATUR KONVENSIONAL DALAM STRUKTUR JOKE ACARA STAND UP COMEDY SEASON 5 DI KOMPAS TV DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 36 75

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DITAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik)

0 2 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DI TAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik

1 3 20

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 1 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 0 14

Jenis Tindak Tutur, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, dan Implikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kepenuhan Riau.

0 0 17

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PEMATUHAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK PELAYARAN "AKPELNI" SEMARANG.

0 0 16

KETIDAKPATUHAN MAKSIM PRINSIP KERJA SAMA DALAM ACARA “OPINI” DI TV ONE: SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

0 0 95

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

0 0 14