Pelanggaran Maksim Cara dan Kualitas

Dua Wakil Ketua KPK yaitu Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto terkait masalah kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan, ketika itu sering disebut sebagai kriminalisasi. Akibatnya KPK tinggal menyisakan dua orang, yaitu Mochammad Jasin dan Haryono Umar. Meskipun menyisakan dua orang, kebijakan atau putusan-putusan mereka tetap dianggap sah dan KPK tetap beroperasi.

6. Pelanggaran Maksim Kuantitas dan Cara

15 Konteks: Moderator ingin meminta tanggapan dari Sisno berkaitan dengan pendapat dari Bibit yang menyatakan bahwa hak imunitas boleh saja diberikan ketika kasus itu merupakan kasus yang lama dari seorang pimpinan KPK. Bukan kasus yang ada atau muncul ketika ia menjabat sebagai pimpinan KPK. Memproses kasus yang lama tersebut ketika pimpinan KPK tersebut telah selesai menjabat sebagai pimpinan KPK. Data 14 Moderator: “Oke, Pak Sisno. Kalau Pak Sisno bisa Pak seperti itu Pak tadi yang disampaikan Pak Bibit tadi memang eh… nanti dulu setelah pimpinan KPK nya selesai dulu kemudian baru proses” Sisno Adiwinoto “Ya kalau kasusnya sudah kasus lama tambah lagi 5 tahun selama ” Moderator: “Takut habis Pak, ya?” Sisno Adiwinoto: “di KPK kadaluarsa bisa” Moderator: “Kadaluarsa” Sisno Adiwinoto: “Jadi saya pikir wacana imunitas itu mengada-ngada” Moderator: “Oke” Sisno Adiwinoto: “Jadi tidak perlu saya pikir. Kemudian juga yang perlu lagi eh… kita menegakkan hukum tadi jangan ada intervensi. Janganlah galang menggalang. Jangan juga membangunkan. Saya dipesenin nih polisi itu 400 ribu lebih. Kalau dengan keluarga besar Polrinya itu bisa sampai 4 juta. ” Sisno sudah menjawab dengan baik bahwa jika seperti yang disampaikan oleh Bibit maka sebuah kasus bisa kadaluarsa dan Sisno tidak setuju dengan hak imunitas dan menganggap tidak perlu karena itu hal yang mengada-ngada. Sampai pada pernyataan tersebut sebenarnya itu sudah cukup. Namun, Sisno melanjutkan kembali dengan pernyataan lain yang membuat Sisno akhirnya melanggar maksim kuantitas. Selain melanggar maksim kuantitas, Sisno pun melanggar maksim cara karena membuat pernyataan yang samar. Sisno menambahkan informasi bahwa jangan ada intervensi. Jangan galang-menggalang. Jangan membangunkan karena Sisno dititipkan polisi yang berjumlah 400 ribu lebih. Ditambah dengan keluarga besar Polri maka bisa mencapai 4 juta lebih. Hal yang perlu dipertanyakan, yaitu maksud Sisno sesungguhnya dengan menyatakan hal tersebut. Implikatur yang muncul dari pelanggaran maksim kuantitas dan cara ini yaitu janganlah ada upaya dalam galang-menggalang karena itu salah satu bentuk intervensi. Jangan sampai itu juga membuat Polisi akhirnya bereaksi dan Polisi mempunyai massa yang juga cukup banyak. Setelah Bambang Widjajanto ditangkap oleh Bareskrim Polri dan dijadikan tersangka, tidak lama kemudian muncul gelombang reaksi massa. Mereka adalah “kelompok aktivis, akademisi, profesional, dan seniman berbondong-bondong datang ke Gedung KPK.” 7 Upaya penggalangan massa yang banyak dapat sekiranya mengintervensi hukum dikarenakan nantinya ada penggiringan opini bahwa KPK “korban kejahatan” oleh Polri sehingga Polri akan seperti pihak yang salah dan tersudut. Hal tersebut ditakutkan, akan membuat Polri bereaksi dikarenakan Polri juga memiliki massa yang banyak. Untuk lebih memudahkan dalam melihat hasil secara keseluruhan, berbagai jenis pelanggaran maksim dirangkum dalam tabel di bawah. Tabel 1.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama 7 Al-Abrar, KPK Banjir Dukungan, Kelompok ini Malah Minta Abraham Samad Mundur, http:www.news.metrotvnews.com Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Nomor Data Jumlah Maksim Kuantitas Data 3, data 5, data 6, data 11, data 12, data 13, dan data 15 7 Maksim Kualitas Data 1 1 Maksim Relevansi Data 4, data 9, dan data 10 3 Maksim Cara Data 2 dan data 7 2 Maksim Gabungan 1. Maksim cara dan Kualitas 2. Maksim Kuantitas dan Cara Data 8 Data 14 1 1 Jumlah 15 Pada tabel di atas, maksim yang sering dilanggar dalam interaksi komunikasi debat khususnya dalam acara Debat TV One yaitu maksim kuantitas. Maksim berikutnya yang secara kuantitas kedua terbanyak yaitu maksim relevansi. Diikuti kemudian oleh maksim cara dan terakhir yaitu maksim kualitas. Untuk pelanggaran maksim gabungan terdapat dua pelanggaran yaitu maksim cara dan maksim kualitas dan kemudian yaitu maksim kuantitas dan maksim cara. Dalam acara Debat TV One seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada waktu yang ditentukan bagi setiap partisipan untuk berbicara. Kontrol atau kendali sepenuhnya berada di tangan moderator. Itulah, sekiranya alasan pelanggaran pada maksim kuantitas sering terjadi. Partisipan atau peserta debat selain menjawab pertanyaan dari moderator kemudian menambahkan lagi sebuah persoalan atau pembahasan baru yang kemudian tujuannya bisa bermacam-macam. Moderator juga menanggapi persoalan atau pembahasan baru tersebut di luar dari pertanyaan moderator sehingga debat bisa menjadi lebih hidup dan kemudian debat tidak berjalan hanya berdasarkan teks atau daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh moderator saja. Akibatnya, ada hal-hal atau informasi yang didapat di luar dari dugaan moderator tidak disiapkan oleh moderator. Dalam hal ini, moderator harus memiliki wawasan yang luas terhadap tema yang dibahas atau sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup terhadap tema tersebut. Jadi, tidak masalah melakukan pelanggaran maksim kuantitas dalam versi model Debat yang dipakai oleh acara Debat TV One. Hal yang menjadi pengecualian dari pelanggaran maksim kuantitas dalam versi model Debat yaitu ketika informasi yang disampaikan tidak seinformatif yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini ditemukan dua kasus hal seperti itu. Kasus yang pertama

Dokumen yang terkait

Prinsip kerja sama dalam humor dialog cekakak-cekikik Jakarta Karya Abdul Chaer serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

3 14 165

IMPLIKATUR KONVENSIONAL DALAM STRUKTUR JOKE ACARA STAND UP COMEDY SEASON 5 DI KOMPAS TV DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 36 75

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DITAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik)

0 2 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DI TAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik

1 3 20

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 1 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 0 14

Jenis Tindak Tutur, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, dan Implikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kepenuhan Riau.

0 0 17

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PEMATUHAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK PELAYARAN "AKPELNI" SEMARANG.

0 0 16

KETIDAKPATUHAN MAKSIM PRINSIP KERJA SAMA DALAM ACARA “OPINI” DI TV ONE: SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

0 0 95

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

0 0 14