Menyarankan Fungsi Pelanggaran Prinsip Kerja Sama

Widjajanto. Fungsi implikaturnya untuk menyarankan bahwa untuk kasus Budi Gunawan dan Bambang Widjajanto, biarkan berjalan sesuai dengan prosedur ketentuan hukum yang berlaku. Jika terbukti melakukan tindak pidana sesuai dengan yang disangkakan, berhentikan.

b. Maksim Relevansi

10 Konteks: Moderator ingin meminta tanggapan dari Bibit mengenai pernyataan dari Ubedilah mengenai adanya kemungkinan intervensi dari partai politik. Benarkah ada intervensi dari partai politik yang memanfaatkan institusi KPK atau Polri dengan tujuan tertentu. Data 9 Moderator: “Pak Bibit tidak melihat ada tadi yang sempat disampaikan Bang Ubed, intervensi. Intervensi-intervensi kepentingan dari partai politik.” Bibit Samad Rianto: “Nah” Moderator: “yang menggunakan misalnya institusi, menggunakan Polri atau menggunakan KPK untuk tujuan tertentu Pak Bibit? ” Bibit Samad Rianto: “Ya jangan mau diintervensi. Supaya ga diintervensi pilihlah pemimpin-pemimpin yang punya integritas, punya kompetensi yang sesuai dan konsisten. Ini aja pemimpinnya yang.. yang.. yang jadi pengalaman saya di Polres di Polda pemimpinnya ngomong A bawahannya yo A kok. Tak..tak.. tidak usah di.. apa, tidak usah dipaksa-paksa. Dia melihat, kita konsisten dengan A tadi mereka yang tidak A ya akan malulah. ” ` Moderator: “Oke” Bibit Samad Rianto: “artinya dan seterusnya. Itu pemimpinnya.” Data di atas menunjukkan bahwa Bibit tidak menjawab pertanyaan moderator, apakah Bibit setuju dan juga melihat bahwa ada intervensi dari kepentingan partai politik terhadap KPK dan Polri untuk tujuan tertentu. Bibit malah seperti terpengaruh dengan pertanyaan tersebut dan seperti langsung mengafirmasi bahwa ada intervensi terhadap KPK dan Polri. Padahal dengan jelas itu tidak dinyatakan oleh Moderator. Moderator meminta konfirmasi. Ketika Bibit seperti terpengaruh dengan pertanyaan moderator dan seperti mengafirmasi bahwa ada intervensi maka Bibit menyarankan bahwa sebagai seorang pemimpin dari institusi yang terhormat seharusnya enggan untuk diintervensi. Bibit pun kemudian melanjutkan dengan menyarankan cara dalam memilih seorang pemimpin. Jadi, fungsi implikatur tuturan Bibit adalah menyarankan. c. Maksim Cara 12 Konteks : Moderator menanyakan perihal solusi yang bisa diajukan untuk mengatasi permasalahan antara Polri dan KPK. Sisno pun menyoroti masalah hukum. Data 2 Moderator: “…. Pak Sisno, kalau Anda melihat apa yang terjadi sama Polri dan KPK ini sebenarnya bukan hal yang baru. Ada catatan, ada ini yang ketiga kali, kisruh seperti ini. Menurut Anda sebenarnya solusi seperti apa yang bisa ditawarkan? ” Sisno Adiwinoto: “….kita semua sepakat untuk bekerja berdasarkan tadi, eh… objektif, kebenaran, keadilan, dan kemudian secara penegakan hukum, eh… kita tidak saja eh... menganut azas legalitas formal, tapi kita memilih azas, eh… oportunitas sehingga diberi kesempatan memang untuk mengeyampingkan perkara. Kalau perkara itu diproses menjadi lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya bisa dikesampingkan. Secara resmi, Jaksa dan Polisi bisa deponeer, ya, tapi kelihatannya KPK tidak bisa deponeer tidak ada penghentian ya, tapi pernah terjadi, eh… yang lalu, ada pejabat KPK yang sampai diproses sampai di Jaksa Agung dan sampai di Jaksa Huk, Jaksa Agung walaupun tidak secara, eh… spesifik dinyatakan deponeer tapi itu dihentikan karena syarat. ” Fungsi implikatur berdasarkan data di atas yaitu untuk menyarankan bahwa ada celah hukum yang bisa digunakan untuk mengatasi kekisruhan yang terjadi antara KPK dan Polri dengan memanfaatkan asas oportunitas. Sisno tidak ingin menjelaskan maksudnya secara terang- terangan karena ditakutkan itu salah satu bentuk intervensi terhadap proses hukum.

d. Maksim Kuantitas dan Maksim Cara

15 Konteks: Moderator ingin meminta tanggapan dari Sisno berkaitan dengan pendapat dari Bibit yang menyatakan bahwa hak imunitas boleh saja diberikan ketika kasus itu merupakan kasus yang lama dari seorang pimpinan KPK. Bukan kasus yang ada atau muncul ketika ia menjabat sebagai pimpinan KPK. Memproses kasus yang lama tersebut ketika pimpinan KPK tersebut telah selesai menjabat sebagai pimpinan KPK. Data 14 Moderator: “Oke, Pak Sisno. Kalau Pak Sisno bisa Pak seperti itu Pak tadi yang disampaikan Pak Bibit tadi memang eh… nanti dulu setelah pimpinan KPK nya selesai dulu kemudian baru proses. ” Sisno Adiwinoto “Ya kalau kasusnya sudah kasus lama tambah lagi 5 tahun selama ” Moderator: “Takut habis Pak, ya?” Sisno Adiwinoto: “di KPK kadaluarsa bisa” Moderator: “Kadaluarsa” Sisno Adiwinoto: “Jadi saya pikir wacana imunitas itu mengada-ngada” Moderator: “Oke” Sisno Adiwinoto: “Jadi tidak perlu saya pikir. Kemudian juga yang perlu lagi eh… kita menegakkan hukum tadi jangan ada intervensi. Janganlah galang menggalang. Jangan juga membangunkan. Saya dipesenin nih polisi itu 400 ribu lebih. Kalau dengan keluarga besar Polrinya itu bisa sampai 4 juta .” Berdasarkan data di atas, fungsi implikatur digunakan untuk menyarankan bahwa tidak perlu ada pihak yang galang-menggalang dukungan terutama dukungan untuk KPK karena itu seperti menyudutkan Polri. Polri seperti telah melakukan tinda kan yang “salah” terhadap KPK. Itu dikhawatirkan akan membuat Polri balik bereaksi. Dalam hal ini, Sisno tidak ingin menyampaikan maksudnya secara terang-terangan.

3. Menegaskan

Pada fungsi implikatur untuk menegaskan terdapat pada maksim kuantitas dan maksim relevansi. Frekuensi yang paling banyak ada pada maksim kuantitas.

a. Maksim Kuantitas

3 Konteks: Moderator menanyakan berdasarkan pernyataan Junimart tentang tim independen yang dibentuk oleh Presiden untuk tidak masuk ke dalam substansi perkara Budi Gunawan dan Bambang Widjajanto Data 6 Moderator: “Jadi maksudnya perkara Pak Budi Gunawan, perkara, Pak eh… Bambang, itu tetap berjalan?” Junimart: “Tetap. Biarkan hukum sebagai panglima di negara ini. Itu yang pertama. Yang kedua, kita mengatut, eh… mengenal asas, ya, persamaan di depan hukum. Semua sama di muka hukum. Tidak terkecuali siapapun. Ah ini kita harus sepakat dulu, ya, kita harus sepakat. Yang ketiga, kalau tim ini bekerja, tentu mereka bekerja harus dengan betul-betul objektif dan tidak mempunyai target untuk masuk ke substansi perkara. Ini sangat perlu. Jadi jangan sekali- kali tim ini menyentuh perkara. Silakan tugas yang diberikan oleh Presiden ” Data tersebut menunjukkan bahwa fungsi implikatur yang muncul dari pelanggaran prinsip kerja sama maksim kuantitas ini yaitu ingin menegaskan. Sebelumnya, itu sudah diujarkan oleh Junimart sebagai saran kepada tim independen untuk tidak menyentuh substansi perkara, tetapi diulang kembali oleh Junimart dalam rangkaian pernyataannya yang lain dan itu tidak ditanyakan oleh Moderator. Itu dilakukan oleh Junimart sebagai penegasan kepada tim independen untuk jangan masuk ke substansi perkara cukup hanya instruksi yang diberikan oleh presiden. 4 Konteks: Moderator sebelumnya bertanya kepada Sisno apakah Sisno melihat sepeti kabar yang beredar bahwa ada sekelompok orang yang memanfaatkan Polri untuk tujuan tertentu. Sisno tidak menjawabnya secara langsung. Untuk itu kemudian moderator menanyakan kembali kepada Sisno apakah Polri dimanfaatkan oleh sekelompok tertentu dengan suatu tujuan. Data 11 Moderator: “Tapi mungkin ga pak pertanyaannya soal tadi, Polri itu dimanfaatkan kelompok… sekelompok tertentu?” Sisno: “Saya pikir tidak ada manfaat-memanfaatkan. Justru yang kita waspadai jangan personifikasi memanfaatkan institusi dengan dalih ya, dengan dalih kewenangan kemudian tugas yang mulia, ya, tapi dia terselubung .” Moderator: “Oke.” Sisno Adiwinoto: “itu yang mungkin pada saat kita sekarang era eh… Revolusi mental kita bersih-bersih mari kita bersih- bersih sehingga bukan tadi, kalau tadi, bukan selamatkan eh… KPK ataupun Polri tapi mari kita bersihkan sehingga institusi Polri institusi KPK tidak diduduki atau tidak diawaki oleh orang-orang yang mungkin ” Moderator: “Baik.” Sisno Adiwinoto: “mental atau kredibilitasnya kurang.” Sebelumnya Sisno sudah menjelaskan bahwa sebenarnya institusi yang “ditunggangi” itu KPK. Ada individu yang “menunggangi” KPK. Individu yang dimaksud dalam hal ini yaitu Abraham Samad. Ketika Sisno kembali ditanya dengan hal yang sama oleh moderator Sisno mengujarkan hal yang sama dengan sebelumnya. Fungsi implikatur yang muncul yaitu untuk menegaskan bahwa yang patut diwaspadai itu di institusi KPK. Ada individu yang memanfaatkan institusi KPK.

b. Maksim Relevansi

9 Konteks: Moderator ingin bertanya kepada Junimart apakah Junimart memiliki pandangan yang sama dengan Bibit Samad Rianto bahwa tidak ada sesuatu hal yang serius yang terjadi antara KPK dan Polri. Data 4 Moderator: “Mungkin ini juga Pak, ya, Pak Jokowi lihat kali ya, sebenarnya KPK sama Polri ini ga berantem. Jadi Pak… Pak Jokowi statemennnya biasa- biasa aja… katanya orang… banyak orang. Gitu Pak Junimart?” Junimart Girsang: “Iya… eh.. yang pertama tentu saya harus sampaikan…eh.. tidak ada, selamatkan KPK, tidak ada selamatkan Polri. Yang ada adalah harus saling menguatkan, ini dulu, ya, karena tidak ada yang tidak selamat di sini, semua selamat, ya, karena menurut saya, kalau istilah save KPK save Kapolri itu provo.. provokatir. Sangat provokatif itu, tidak boleh kita pergunakan itu, menurut saya, itu yang pertama ….” Junimart melalui implikatur yang terkandung dalam pernyataan yang maujudnya yaitu menjawab tidak ada masalah atau keributan antara KPK dan Polri. Jadi fungsi implikaturnya untuk menegaskan bahwa tidak ada masalah atau keributan antara KPK dan Polri. Junimart ingin menjelaskan latar belakang terjadinya keributan antara KPK dan Polri hingga muncul istilah Save KPK dan Save Polri. Istilah itu sangat provokatif sehingga terlihat seperti KPK dan Polri ini sedang berselisih.

4. Menyindir

Pada fungsi implikatur yang digunakan untuk menyindir terdapat pada pelanggaran maksim gabungan yaitu maksim cara dan maksim kualitas. 14 Konteks : Moderator menanyakan hal yang tidak dimengerti dari maksud pernyataan Junimart yang mengutip pernyataan Abraham Samad bahwa KPK tidak akan mati meski hanya dipimpin oleh satu orang.

Dokumen yang terkait

Prinsip kerja sama dalam humor dialog cekakak-cekikik Jakarta Karya Abdul Chaer serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

3 14 165

IMPLIKATUR KONVENSIONAL DALAM STRUKTUR JOKE ACARA STAND UP COMEDY SEASON 5 DI KOMPAS TV DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 36 75

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DITAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik)

0 2 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SHOW_ IMAH DI TRANS TV YANG DI TAYANGKAN Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Prinsip Kesopanan Dalam Acara SHOW_IMAH Di Trans TV Yang Ditayangkan Pada Bulan Februari 2013 (Tinjauan Pragmatik

1 3 20

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 1 12

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 0 14

Jenis Tindak Tutur, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, dan Implikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Kepenuhan Riau.

0 0 17

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PEMATUHAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK PELAYARAN "AKPELNI" SEMARANG.

0 0 16

KETIDAKPATUHAN MAKSIM PRINSIP KERJA SAMA DALAM ACARA “OPINI” DI TV ONE: SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK

0 0 95

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM TALK SHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TV ONE

0 0 14