51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur
Judul yang dibahas pada debat kali ini yaitu “Adu Aksi
KPK−Polri”. Debat tersebut menampilkan satu pihak yang mewakili KPK dan di pihak satunya mewakili Polri. Hal unik yang ada dalam debat kali
ini yaitu tidak terdapat saling adu argumen, saling serang, membela dan meyakinkan. Kedua pihak lebih kepada penyelamatan kedua institusi ini
KPK dan Polri dari prahara yang terjadi meskipun di dalamnya tetap terdapat sentimen negatif terhadap KPK dan Polri.
Dalam bab ini akan dibahas satu-persatu pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi dan kemudian menjelaskan implikatur yang terkandung
dalam pelanggaran prinsip kerja sama tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan fungsi implikatur dari pelanggaran prinsip kerja sama
tersebut yang dibahas secara terpisah atau pada subbab berikutnya. Pembahasan dilakukan dengan menganalisis satu-persatu maksim dimulai
dengan maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, maksim cara serta pelanggaran lebih dari satu maksim atau pelanggaran maksim
gabungan. Pada pembahasannya, ada beberapa pelanggaran maksim yang langsung mengarah kepada tuturan yang dianggap sebagai pangkal atau
penyebab dari terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama sehingga tidak ditampilkan tuturan secara keseluruhan. Hal tersebut dimaksudkan untuk
lebih mudah dalam pembacaan dan langsung fokus kepada sasaran yang dimaksud.
Adapun penggambaran situasi tutur secara umum dalam acara Debat TV One bisa diketahui dengan menggunakan rumusan Dell Hymes
yaitu SPEAKING. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Setting and Scene
Acara Debat TV One dilaksanakan di studio TV One Cawang kampus STIE Nusantara Jl. D.I. Panjaitan. Adapun waktu
berlangsungnya acara debat ya itu dari pukul 19.00 WIB− 20.00 WIB.
Latar suasana atau psikologis dalam acara Debat yaitu berlangsung secara serius. Meskipun memang salah satu partisipan dalam debat ada
yang menciptakan suasana humor tetapi latar suasana atau psikologis dalam acara Debat didominasi oleh latar suasana yang serius.
2. Participants
Pembicara di pihak Polri yaitu Sisno Adiwinoto dan Junimart Girsang. Sisno Adiwinoto merupakan purnawirawan Polri. Ketika
masih aktif sebagai anggota Polri, Sisno Adiwinoto pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Mabes Polri dan juga pernah menjabat sebagai
Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat. Setelah pensiun, Sisno tetap aktif di kegiatan yang masih menyangkut kepolisian. Sisno kini menjabat
sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Sarjana dan Profesi Perpolisian Indonesia. Adapun Junimart Girsang merupakan anggota DPR RI dari
fraksi partai PDI Perjuangan. Sebelum menjadi politisi dan anggota DPR, Junimart Girsang merupakan seorang pengacara.
Pembicara di Pihak KPK yaitu Bibit Samad Rianto dan Ubedilah. Bibit Samad Rianto merupakan purnawirawan Polri dan juga eks
komisioner KPK. Ketika masih aktif menjadi anggota Polri, Bibit Samad Rianto pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara,
Kapolres Jakarta Pusat, Wakapolda Jawa Timur, dan Kapolda Kalimantan Timur. Bibit Samad Rianto menjabat sebagai wakil ketua
KPK pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Bibit Samad Rianto kini aktif di organisasi Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi.
Ubedilah atau nama lengkapnya Ubedilah Badrun merupakan seorang pengamat sosial politik Universitas Negeri Jakarta. Selain itu,
Ubedilah Badrun juga menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Sosial Politik Puspol Indonesia.
3. Ends
Ends merupakan tujuan dari diadakannya komunikasi sehingga melalui komunikasi tersebut dapat memenuhi hal yang dinginkan oleh
penutur terhadap kawan bicaranya. Adapun ends dalam acara debat yaitu untuk mencari tahu sesungguhnya yang terjadi antara KPK dan
Polri serta solusi agar KPK dan Polri tidak tampak seperti berselisih. Perlu diketahui sebelumnya, Budi Gunawan merupakan calon Kapolri
tunggal yang dipilih oleh Jokowi. Beberapa hari setelah diumumkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, KPK mengeluarkan
putusan status tersangka untuknya. Budi Gunawan ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK terkait dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah
atau janji selama menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003−2006 dan jabatan lainnya di
kepolisian. Selang beberapa hari kemudian, Polri menetapkan status tersangka kepada Bambang Widjajanto. Polri menjerat Bambang
Widjajanto terkait kasus dugaan memengaruhi saksi dalam memberikan keterangan tidak benar dalam sidang perkara sengketa
Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi. Dengan saling tangkap seperti itu, kemudian memicu asumsi bahwa telah terjadi
permasalahan antara KPK dan Polri.
4. Act Sequences
Act Sequences berkaitan dengan bentuk dan isi pesan. Hal yang difokuskan yaitu lebih kepada bentuk pesan. Adapun bentuk pesan
yang terdapat dalam acara debat yaitu berupa lokusi, ilokusi, serta perlokusi. Lokusi yaitu bentuk tuturan pesan untuk menyatakan
sesuatu. Adapun ilokusi yaitu bentuk tuturan pesan yang menitikberatkan lawan tutur untuk melakukan sesuatu. Jadi tidak
sekadar untuk mengatakan atau memberitahukan sesuatu. Perlokusi merupakan bentuk tuturan yang membuat pendengarnya atau kawan
bicara menjadi terpengaruh dengan apa yang dituturkan.
5. Key
Para partisipan dalam debat selalu serius dalam menyampaikan tuturannya. Meskipun para partisipan menyampaikan tuturannya
secara serius tetapi cara dan sikap dalam menyampaikan tuturan tetap
tenang dan santun. Para Partisipan tidak dengan sikap emosi atau marah ketika menyampaikan tuturan. Walau terdapat nada tinggi
dalam tuturan partisipan tetapi itu bukan menunjukkan sikap emosi atau marah melainkan partisipan ingin menunjukkan sikap tegas
terhadap suatu hal.
6. Instrumentalities
Instrumentalities berkaitan dengan media percakapan yang dilakukan. Debat merupakan interaksi komunikasi yang dilakukan
secara langsung, berada dalam tempat yang sama serta membutuhkan tanggapan cepat sehingga media percakapan dilakukan secara lisan.
7. Norms
Secara umum, aturan atau norma dalam debat yaitu setiap partisipan debat atau peserta debat harus bersikap tenang, santai, dan
sopan dalam
menyampaikan argumentasinya.
Hal tersebut
mengakibatkan para partisipan bersikap tenang dan santun dalam menyampaikan tuturan meskipun dalam suasana yang serius seperti
yang dijelaskan dalam poin 5 atau key
8. Genres
Debat secara umum yaitu penyampaian argumentasi terhadap suatu hal yang merefleksikan posisi dari penutur tersebut: menyetujui atau
tidak setuju terhadap suatu hal tersebut. Untuk itu dalam debat, wacana yang terbentuk yaitu wacana argumentatif. Namun dalam debat juga
bisa terdapat bentuk wacana persuasif. Seorang penutur selain menyampaikan argumentasi juga terkadang mengajak secara langsung
pendengar atau penonton yang ada dalam perdebatan tersebut untuk berada di pihak yang sama dengan penutur tersebut. Hal tersebut
diwujudkan dengan wacana persuasif. Berdasarkan penggambaran situasi tutur secara umum di atas maka
bisa diketahui suasana yang muncul yaitu suasana yang didominasi oleh suasana yang serius. Berdasarkan hal tersebut, para partisipan
menujukkan sikap, cara, dan nada yang serius dalam setiap tuturannya.