Kerangka Teori Kerangka Konsep

31 yang setidaknya menyelesaikan kunjungan antenatal sebanyak 4 kali atau lebih, memiliki peluang sebesar 2,4 kali untuk menggunakan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan.

2.5 Kerangka Teori

Kerangka teori ini disusun berdasarkan The Behavioral Model Of Health Service Use Andersen tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan dan dari berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan dan diketahui berpengaruh dalam pemilihan penolong persalinan. Faktor-faktor yang mempenaruhi pemilihan penolong persalinan ini dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor kebutuhan. Kerangka teori dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: 32 Gambar 2. Kerangka Teori Faktor-Faktor Pemilihan Penolong Persalinan Adaptasi Model Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Andersen = hubungan antar komponen ----= subkomponen dari masing-masing komponen Sumber: Ronald Andersen and John F. Newman 2005, diadaptasi oleh Salam Siddiqui 2006; Assfaw 2010; Kanini 2012; Simanjuntak,dkk 2012; Arung, dkk 2013; Choulagai, dkk 2013. Predisposisi - Umur - Paritas - Status perkawinan - Pendidikan ibu - Pendidikan suami - Status pekerjaan ibu - Status pekerjaan suami - Budaya - Pengetahuan - Sikap Pemungkin - Tingkat kekayaan - Dukugan keluarga - Biaya persalinan - Pendapatan kelurga - Jarak kepelayanan kesehatan - Wilayah Tempat Tinggal - Komplikasi kehamilan - Kunjungan pelayanan antenatal Kebutuhan Penggunaan pelayanan kesehatan 33 BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka hubungan antara konsep- konsep yang akan diukur atau diamati dalam penelitian, terdiri dari variabel- variabel serta hubungan antar variabel. Kerangka konsep mengacu pada kerangka teori dan dikembangkan dari tujuan penelitian yang telah dirumuskan Notoatmodjo, 2010. Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ibu dalam melakukan pemilihan penolong persalinan diantaranya yaitu faktor predisposisi umur, paritas, status perkawinan, pendidikan ibu, pendidikan suami, status pekerjaan ibu, status pekerjaan suami, budaya, pengetahuan, sikap, faktor pemungkin jarak kepelayanan kesehatan, wilayah tempat tinggal, tingkat kekayaan, pendapatan keluarga, biaya persalinan, dukungan keluarga dan faktor kebutuhan komplikasi kehamilan dan kunjungan pelayanan antenatal. Adapun variabel yang digunakan sebagai berikut: 34 Gambar 3.1 Kerangka Konsep Dalam penelitian tidak semua variabel digunakan, terdapat beberapa variabel yang tidak diamati dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan penelitian yang menggunakan data sekunder dari SDKI 2012, sehingga variabel-variabel yang digunakan mengacu pada data yang tersedia dalam SDKI 2012. Variabel-variabel yang tidak diamati antara lain yaitu pengetahuan, sikap, budaya, jarak kepelayanan kesehatan, pendapatan keluarga, biaya persalinan dan dukungan keluraga. Variabel- variabel tersebut tidak ada dalam data SDKI 2012. Faktor Predisposisi - Umur - Paritas - Status perkawinan - Pendidikan ibu - Pendidikan suami - Status pekerjaan ibu - Status pekerjaan suami Faktor Pemungkin - Tingkat kekayaan - Wilayah Tempat Tinggal Faktor Kebutuhan - Komplikasi kehamilan - Kunjungan pelayanan antenatal Penggunaan penolong persalinan 35

3.2 Definisi Operasional