Penolong Persalinan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Penolong Persalinan Di Provinsi Papua (Data SDKI 2012)

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penolong Persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan suatu kejadian fisiologi yang normal. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses saat janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 37- 42 minggu, berlangsung tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin Prawirohadrjo, 2009. Penolong persalinan terlatih menurut WHO, ICM International Confideration of Midwives, dan FIGO International of gynecology and obstetrics adalah profesional kesehatan terakreditasi seperti bidan, dokter atau perawat yang telah diberi pendidikan dan dilatih dalam keterampilan yang diperlukan untuk menangani persalinan normal tanpa komplikasi, kelahiran bayi, dan periode pasca salin dini, juga mampu mengidentifikasi, mengelola, serta merujuk komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir Sastrawinata, 2009. Menurut Departemen Kesehatan 2008 Penolong persalinan yang aman adalah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pencegahan infeksi; 10 b. Metode pertolongan persalinan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan; c. Segera merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi; d. Dapat melaksanakan inisiasi menyusui dini IMD; e. Dapat memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir. Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan ini merupakan salah satu tujuan pemerintah untuk mengurangi angka kematian ibu AKI dan angka kematian bayi AKB. Hal ini dikarenakan penolong persalinan profesional dapat melakukan pencegahan akan terjadinya infeksi dalam persalinan. Infeksi dalam persalinan atau infeksi intrauretin merupakan salah satu infeksi yang dapat menyebabkan kematian ibu. Infeksi intrauterine korioamnionitis, infeksi intraannion,amnionitis merupakan infeksi akut pada cairan ketuban, janin dan selaput korioamnion yang disebabkan oleh bakteri. Sekitar 25 infeksi intrauterine disebabkan oleh ketuban pecah dini. Makin lama jarak antara ketuban pecah dengan persalinan, makin tinggi pula resiko morbiditas dan mortalitas ibu dan janin Prawirohadrjo, 2009. Oleh karena itu, penggunaan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan sangatlah diperlukan. Tenaga penolong persalinan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pertama penolong persalinan dengan tenaga kesehatan yang termasuk didalamnya adalah dokter umum, dokter kandungan, bidan dan bidan desa, dan tenaga profesional lainnya Farrer, 2001. Kedua adalah penolong 11 persalinan bukan tenaga kesehatan yaitu dukun, keluargatemanlainnya selain tenaga profesional yang terlatih.

2.2 Perilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan