Status Pekerjaan Suami Hubungan Faktor Predisposisi Dengan Penggunaan Penolong Persalinan

97 dilakukan dirumah maupun di luar rumah dan memperoleh penghasilanimbalan berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jenis pekerjaan yang dimiliki ibu sebesar 38,8 bekerja di bagian pertanian. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa lingkungan pekerjaan ibu dapat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu, yang juga dapat mendukung pembentukkan sikap ibu terhadap penggunaan penolong persalinan. Ibu yang berada pada lingkungan pekerjaan yang kurang mendukung pendidikan kesehatan, akan memiliki pengetahuan kesehatan yang kurang. Oleh karena itu, informasi-informasi kesehatan diperlukan disetiap lingkungan pekerjaan. Hal ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu.

6.3.7 Status Pekerjaan Suami

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki suami bekerja, melakukan persalinan tanpa penolong lebih tinggi yaitu 2,7 dan menggunakan bukan tenaga kesehatan sebanyak 73, hasil statistik didapat 0,014 yang artinya terdapat hubungan antara pekerjaan suami dengan pemilihan penolong persalinan yang digunakan ibu melahirkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Langi 2009 diketahui bahwa pekerjaan suami memiliki hubungan dengan pemilihan penolong persalinan ibu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu yang menggunakan penolong persalinan tenaga kesehatan lebih tinggi pada ibu yang mempunyai suami bekerja yaitu 49. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan suami dapat mempengaruhi ibu dalam mengambil keputusan untuk menggunakan 98 tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Hal ini sejalan dengan Dhakal 2011 bahwa semakin tinggi tingkat keterampilan pekerjaan suami, semakin tinggi kemungkinan ibu mmelahirkan di institusi pelayanan kesehatan dan dibantu oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Restiyanti 2013 di Toraja Utara, diketahui bahwa tidak ada hubungan yang antara pekerjaan suami dengan pemilihan penolong persalinan. Ibu yang mempunyai suami bekerja lebih tinggi melakukan kunjungan antenatal lebih dari 4 kali dibandingkan dengan ibu yang mempunyai suami tidak bekerja. Ibu yang memiliki suami bekerja mempunyai kesempatan yang lebih tinggi untuk mengakses pelayanan kesehatan dan menggunakan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya. Pekerjaan suami merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan angka pendapatan keluarga, dan juga dapat mendukung akses ibu untuk mendapatkan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Juliwanto 2009 diketahui bahwa terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemilihan penolong persalinan. Dalam penelitian ini ibu yang memiliki suami tidak bekerja lebih banyak menggunakan penolong persalinan bukan oleh tenaga kesehatan. Selain itu, sebanyak 75,7 suami yang tidak bekerja bertempat tinggal di wilayah pedesaan dan 51,4 ibu yang memiliki suami yang tidak bekerja mempunyai pendidikan rendah. Hal ini menyebabkan ibu yang memiliki suami atau pasangan yang tidak bekerja kurang mendapatkan dukungan dari 99 suami. Oleh karena itu, perlunya dukungan dari anggota kelurga lain maupun petugas kesehatan untuk meningkatkan penggunaan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.

6.4 Hubungan Faktor Pemungkin Dengan Penggunaan Penolong