Gambaran Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan

59 tingkat kekayaan terbawah lebih tinggi dibandingkan ibu yang memiliki tingkat kekayaan lainnya. 2 Distribusi Wilayah Tempat Tinggal Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal Wilayah Tempat Tinggal Tidak Dibobot Dibobot n n Pedesaan 243 72,1 243 56,4 Pekotaan 94 27,9 188 43,6 Total 337 100 431 100 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa setelah dilakukan pembobotan weighting persentase ibu yang bertempat tinggal diwilayah pedesaan sebesar 56,4, sedangkan ibu yang bertempat tinggal diwilayah pekotaan sebesar 43,6. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa presentase ibu yang bertempat tinggal di wilayah pedesaan lebih tinggi dibandingkan ibu yang bertempat tinggal di wilayah pekotaan, baik sebelum dilakukan pembobotan maupun setelah dilakukan pembobotan.

5.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan Faktor Kebutuhan

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai faktor kebutuhan adalah kunjungan antenatal dan komplikasi kehamilan. Kunjungan antenatal ini merupakan jumlah atau frekuensi ibu dalam melakukan kunjungan ke pelayanan antenatal. Dalam penelitian ini di kategorikan menjadi 5, yaitu tidak antenatal, tidak tahu, 1 kali, 2-3 kali dan lebih dari 4. Komplikasi 60 kehamilan dikategorikan menjadi 2 yaitu pernah dan tidak pernah. Kategori ini menyesuaikan dengan data SDKI 2012. Gambaran distribusi frekuensi ibu berdasarkan faktor kebutuhan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: 1 Distribusi Kunjungan Antenatal Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Pelayanan Antenatal Kunjungan ANC Tidak Dibobot Dibobot n n Tidak ANC 123 36,5 123 12,1 Tidak Tahu 38 11,3 76 7,5 1 kali 9 2,7 27 2,6 2-3 kali 42 12,5 168 16,5 4+ kali 125 37,1 625 61,3 Total 337 100 1019 100 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa setelah dilakukan pembobotan weighting persentase ibu yang memiliki tidak melakukan kunjungan sebesar 12,1, ibu yang tidak tahutidak menjawab saat wawancara sebesar 7,5, ibu yang melakukan kunjungan sebanyak 1 kali sebesar 2,6, ibu yang melakukan kunjungan sebanyak 2-3 kali sebesar 16,5, dan ibu yang melakukan kunjungan sebanyak 4+kali sebesar 61,3. Berdasarkan hasil analisis, baik yang tidak dilakukan pembobotan atau yang dilakukan pembobotan tersebut, menunjukkan bahwa persentase ibu yang melakukan kunjungan antenatal 4+kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang melakukan kunjungan kurang dari 4+ kali. Akan tetapi, pada hasil tersebut menunjukkan perbedaan persentase pada ibu yang tidak melakukan 61 kunjungan. Pada hasil sebelum pembobotan persentase ibu yang tidak melakukan kunjungan dengan yang melakukan kunjungan 4+ kali lebih tinggi akan tetapi setelah pembobotan terlihat perbedaan yang sangat jauh. 2 Distribusi Riwayat Komplikasi Kehamilan Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Komplikasi Kehamilan Komplikasi Kehamilan Tidak Dibobot Dibobot n n Pernah 34 10,1 80 9,7 Tidak Pernah 303 89,9 744 90,3 Total 337 100 824 100 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa setelah dilakukan pembobotan weighting persentase ibu yang pernah mengalami komplikasi kehamilan sebesar 9,7, sedangkan ibu yang tidak pernah mengalami komplikasi kehamilan sebesar 90,3. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa presentase ibu yang tidak pernah mengalami komplikasi kehamilan lebih tinggi dibandingkan ibu yang pernah mengalami komplikasi kehamilan, baik sebelum dilakukan pembobotan maupun setelah dilakukan pembobotan. 62

5.2 Analisis Bivariat