Hubungan Faktor Kebutuhan Dengan Penggunaan Penolong Persalinan 1

71 ibu dengan penggunaan penolong persalinan oleh ibu melahirkan di Provinsi Papua berdasarkan data SDKI 2012.

5.2.3 Hubungan Faktor Kebutuhan Dengan Penggunaan Penolong Persalinan 1

Hubungan antara Komplikasi Kehamilan dengan Penggunaan Penolong Persalinan Hasil analisis bivariat antara komplikasi kehamilan dengan penggunaan penolong persalinan akan dijelaskan pada tabel 5.22 berikut ini: Tabel 5.22 Hubungan antara Komplikasi Kehamilan dengan Penggunaan Penolong Persalinan di Provinsi Papua-Data SDKI 2012 Komplikasi Kehamilan Penggunaan penolong persalinan Total P value Tanpa penolong Bukan tenaga kesehatan Tenaga kesehatan n n n n Pernah 1 1,2 40 50,0 39 48,8 80 100 0,283 Tidak Pernah 5 0,7 310 41,7 429 57,7 744 100 6 0,7 350 42,5 468 56,8 824 100 Berdasarkan hasil tabel diatas, diketahui bahwa ibu pernah mengalami komplikasi kehamilan lebih tinggi melakukan persalinan tanpa penolong yaitu sebanyak 2,9 , dan lebih tinggi dalam menggunakan bukan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya yaitu 50. Sedangkan penggunaan tenaga kesehatan lebih tinggi pada ibu yang tidak pernah mengalami komplikasi kehamilan sebesar 57,7. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh Pvalue 0,283 yang artinya pada = 5 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komplikasi kehamilan dengan 72 penggunaan penolong persalinan oleh ibu melahirkan di Provinsi Papua berdasarkan data SDKI 2012. 2 Hubungan antara Kunjungan Antenatal dengan Penggunaan Penolong Persalinan Analisis bivariat antara kunjungan antenatal dan penggunaan penolong persalinan dijabarkan dalam tabel 5.23 sebagai berikut: Tabel 5.23 Hubungan antara Kunjungan Antenatal dengan Penggunaan Penolong Persalinan di Provinsi Papua-Data SDKI 2012 Kunjungan Antenatal Penggunaan penolong persalinan Total P value Tanpa penolong Bukan tenaga kesehatan Tenaga kesehatan n n n n Tidak antenatal 6 4,9 102 82,9 15 12,2 123 100 0,000 Tidak Tahu 44 57,9 32 42,1 76 100 1 kali 21 77,8 6 22,2 27 100 2-3 kali 100 59,5 68 40,5 168 100 4+ kali 95 15,2 530 84,8 625 100 6 0,6 362 35,5 651 63,9 1019 100 Berdasarkan hasil tabel diatas, diketahui bahwa ibu yang tidak antenatal lebih tinggi melakukan persalinan tanpa penolong sebesar 4,9. Ibu yang tidak melakukanantenatal juga menggunakan penolong persalinan bukan tenaga kesehatan untuk menolong persalinannya yaitu sebanyak 82,9 , dan lebih tinggi dengan tanpa penolong persalinan untuk persalinannya yaitu 4,9. Sedangkan penggunaan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan lebih tinggi pada ibu yang melakukan kunjungan antenatal 4+ kali 84,8. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh Pvalue 0,000 yang artinya pada = 5 terdapat hubungan yang signifikan antara kunjungan 73 antenatal dengan penggunaan penolong persalinan oleh ibu melahirkan di Provinsi Papua berdasarkan data SDKI 2012. BAB VI PEMBAHASAN 74

6.1 Keterbatasan Penelitian