94
6.3.5 Tingkat Pendidikan SuamiPasangan
Berdasarkan hasil uji statistik didapat Pvalue sebesar 0,000 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan suami atau pasangan
dengan pemilihan penolong persalinan. Suami mempunyai peran dalam pengambilan keputusan untuk penggunaan penolong persalinan. Berdasarkan
data SDKI 2012, menyebutkan bahwa suami yang turut berperan dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan persalinan sebesar 23,9.
Tingkat pendidikan suamipasangan yang tinggi akan lebih memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan istrinya. suamipasangan yang
mempunyai pendidikan rendah akan cenderung memilih tenaga penolong persalinan oleh bukan tenaga kesehatan. Hal ini dikarenakan pengetahuan
suamipasangan yang kurang tentang persalinan yang aman. Tingkat pendidikan yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk lebih mudah
menerima informasi, sehingga menambah pengetahuan orang tersebut. Sebaliknya jika pendidikan seseornag rendah maka akan menghambat
perkembangan sikap seseorang Mubarak, dkk., 2007. Oleh karena itu, suami dengan pendidikan yang tinggi akan lebih mendukung untuk menggunakan
tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan istrinya, dibandingkan dengan suami yang mempunyai pendidikan rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang Dagne 2010 diketahui bahwa wanita yang mempunyai pasangan dengan pendidikan tinggi cenderung menggunakan tenaga kesehatan untuk
persalinannya daripada wanita yang mempunyai pasangan tanpa pendidikan
95 Pendidikan yang tinggi yang akan mempengaruhi suamipasangan untuk
lebih peduli tentang kesehatan dibanding suamipasangan dengan pedidikan rendah. Pendidikan suamipasangan juga dapat memperlihatkan peran
suamipasangan dalam perawatan kesehatan keluaraga termasuk dalam perwatan kehamilan istri dan persiapan kelahiran BPS, 2013. Pendidikan
suamipasangan yang tinggi akan lebih positif dalam menerima informasi kesehatan dibanding suamipasangan yang mempunyai pendidikan rendah
atau tanpa pendidikan. Hal ini akan berdampak pula pada pengetahuan suamipasangan tentang kesehatan ibu hamil dan pelayanan persalinan.
Pengetahuan suami tentang pelayanan persalinan, juga dapat berdampak pada sikap suami terhadap tenaga kesehatan. Pengetahuan yang kurang akan
berdampak pula pada sikap yang kurang. Sikap juga dapat terbantuk melalui kepercayaan dan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek Mubarak,
dkk., 2007. Kepercayaan dan keyakinan suami terhadap persalinan yang salah akan berdampak pada dukungan suami terhadap keputusan ibu untuk
memilih penggunaan penolong persalinan. Suamipasangan yang lebih percaya pada penolong tradisional atau bukan tenaga kesehatan akan lebih
mendukung ibu untuk menggunakan penolong persalinan bukan tenaga kesehatan.
Hasil penelitian yang dilakukan Restiyanti 2013 di Toraja Utara, diketahui bahwa terdapat hubungan antara pendidikan suami atau pasangan
dengan perencanaan persalinan termasuk didalamnya merencanakan pemilihan penolong persalinan. Langi 2009, ibu yang memiliki suami
96 dengan pendidikan tinggi lebih tinggi menggunakan tenaga kesehatan sebagai
penolong persalinannya dibandingkan dengan ibu yang memiliki pendidikan rendah.
6.3.6 Status Pekerjaan Ibu