23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Buah segar kemudian ditimbang lalu dihaluskan dengan blender. Setelah diblender kemudian buah yang sudah halus dimaserasi dengan etanol 70 selama
24 jam kemudian maserat disaring, lalu dilakukan remaserasi hingga filtrat jernih. Maserat diuapkan menggunakan evaporator dengan suhu 40
o
C hingga diperoleh ekstrak kental.
3.4.4.2 Skrinning Fitokimia
Penapisan fitokimia dilakukan terhadap ekstrak etanol kental. Uji penapisan fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid, flavonoid, saponin,
tannin, antrakuinon, dan glukosida. Prosedur masing-masing pengujian adalah sebagai berikut Guevera, 1985 dalam Wachidah, 2013:
1. Identifikasi Alkaloid
Ekstrak kental ditimbang sebanyak 10 mg, lalu ditambahkan 10 mL kloroform diaduk rata. Campuran disaring kedalam tabung reaksi. Kemudian
ditambahkan 0,5 mL H
2
SO
4
1 M dan dikocok baik-baik, dibiarkan beberapa saat. Lapisan atas yang jernih dipipet kedalam 2 tabung reaksi kecil. Salah satunya
diberikan pereaksi Dragendorff dan tabung lainnya pereaksi Meyer 2-3 tetes. Reaksi positif apabila menunjukan endapan kuning jingga orange dengan
pereaksi Dragendorff dan endapan putih dengan perekasi Meyer. 2.
Identifikasi Flavonoid Ekstrak kental ditimbang sebanyak 10 mg, ditambahkan 20 mL etanol dan
dipipet 10 mL larutan ke dalam tabung reaksi lain. Campuran ditambahkan 0,5 mL HCl pekat, 3-4 butir magnesium dan ditambahkan 1 mL amil alkohol. Kocok
kuat-kuat dan biarkan beberapa saat kemudian amati perubahan warna pada masing-masing lapisan pelarut. Apabila terjadi pembentukan atau perubahan
warna menunjukkan reaksi positif terhadap flavonoid dan sianidin. 3.
Identifikasi Saponin Ekstrak kental ditimbang sebanyak 10 mg, lalu ditambahkan 10 mL air
panas. Selanjutnya dikocok kuat selama 10 detik, akan terbentuk buih yang mantap setinggi 1-10 cm selama 10 menit. Kemudian ditambahkan 1 tetes HCl 2N
dan diamati.