Saran KESIMPULAN DAN SARAN
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014 dalam Niswah, 2014. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak buah parijoto Medinilla speciosa Blume menggunakan metode difusi
cakram. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad, 1986 dalam Marliana et al., 2005.. Skrining Fitokomia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam Sechium edule jacq. Swartz Dalam Ekstrak etanol. Jurnal Biofarmasi 31: 26-31.
Ascent. 2012. Simvastatin-DP Product Information. South Melbourn. 130603.p1- 25.
Balamurugan, K. Nishantini, A., Mohan., V.R. 2013. Antidiabetic And Antihyperlipidaemic Activity Of Ethanol Extract Of Melastoma
Malabathricum L.
Leaf In
Alloxan Induced
Diabetic Rats.
Ethnopharmacology Unit, Research Department of Botany, V. O. Chidambaram College, Tuticorin 628 008, Tamil Nadu, India.
Bullock, Shane., Hayes, Majella. 2013. Principles of Pathophysiology. 2013. Pearson Australia.
Brunton., et al , 2008 dalam Purwanti, Septi. 2012. Skripsi Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70 buah Oyong Luffa acutangula
L. Roxb Pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
Conforti et al., 2008 dalam Wachidah, Leliana N., 2013. Uji aktivitas antioksidan serta penentuan kandungan fenola dan flavonoid total dari buah parijoto
Medinilla speciosa Blume.Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000.Parameter Standar umum
ekstrak tumbuhan obat. Jakarta:Departemen Kesehatan RI., Hal. 13-17. Dinayanti, Tezza. 2010. Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Kering Bunga
Rosella Hibiscus sabdariffa Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Sprague-Dawley Hiperkolesterolemik. Skripsi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro: Semarang.
Dipiro, Joseph T., 2005. Pharmacotherapy : A patophysiologic Approach. New York : McGaraw-Hill., 429-452.
Dyatmiko, Wahjo. 2004. Pengaruh Pemberian Perasan Sechium edule Jacq. Swartz Terhadap
Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Mencit Queckerbus. Fakultas Farmasi Universitas Airlanggaberk. Penel.Hayati: 9
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
139-142, 2004 Fakultas MIPA Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.
Dubey, Nawal Kishore. 2015. Plant as A Source of Natural Antioxidants. USA: CAB International.
Edwards et al., 1972 dalam Santosa, Sylvia., et al., 2007. Physiological and therapeutic factor affecting cholesterol metabolism: Does a reciprocal
relationship between cholesterol absorption and synthesis really excist?. Science Direct. 80. 505-514.
Ganiswara, G, Suliatia, dkk., 1995., Farmakologi Dan Terapi Edisi ke-4., Fakultas Kedokteran UI., Jakarta.
Gebhardt, R. 2001. Anticholestatic Activity Of Flavonoids From Artichoke Cynara Scolymus L. And Of Their Metabolites. Med Sci Monit 7 Suppl
1: 316. Gilman, 2012. Goodman and Gilman: Dasar farmakologi terapi. Edisi 10. Vol. 2
Jakarta : EGC. Hal. 943-968. Goldberg, I.J. and M. Merkel. 2001. Lipoprotein Lipase, physiology, biochemistry
and molecular biology. Front Biosci 6:D388. Gross, Myron. 2004. Flavonoid and Cardiovascular Disease. Pharmaceutical
Biology. 21-35. Guevara, 1985 dalam Wachidah, Leliana N., 2013. Uji aktivitas antioksidan serta
penentuan kandungan fenola dan flavonoid total dari buah parijoto Medinilla speciosa Blume.Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Harvey D. 2000. Modern Analytical Chemistry. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2-8.
Harborne, 1996 dalam Marliana et al., 2005. Skrining Fitokomia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam Sechium
edule jacq. Swartz Dalam Ekstrak etanol. Jurnal Biofarmasi 31: 26-31 Juheini. 2002. Pemanfaatan Herba Seledri Apium graveolens L. Untuk
Menurunkan Kolesterol dan Lipid dalam Darah Tikus Putih yang Diberi Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Makara
Sains, Vol.6, No.2. Agustus 2002.
Kamesh, Venkatakrishnan
and Thangarajan
Sumathi. 2012.
Antihypercholesterolemic effect of Bacopa monniera Linn. On high cholesterol diet induced hypercholesterolemia in rats. Asian Pasific
Journal of Tropical medicine.
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kaniati, Sri Dewi. 2012. Skripsi Uji Potensi Hepatoprotektif Senyaws Dimer dari Isoeugenol Terhadap Histologi Hati Mencit Mus Musculus Jantan
Galur DDY.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Biologi Universitas Indonesia.
Kimble, Marry A., et al., 2009. Applied Therapeuics-The clinical Use of Drugs. USA: Lippincott Williams Wilkins. 12-28.
Marlina, S. 2003. Pengaruh Ekstrak Campuran Buah Labu Siam Sechium edule dan Daun Salam Eugena polyantha Wighy terhadap Kadar Kolesterol
Total dan Trigliserida Tikus Jantan Putih yang Diberi Diit Kolesterol Tinggi dan Lemak. Depok: Skripsi Farmasi FMIPA UI.
Marliana, et al., 2005. Marliana et al., 2005.. Skrining Fitokomia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam Sechium
edule jacq. Swartz Dalam Ekstrak etanol. Jurnal Biofarmasi 31: 26-31. Mayes PA.
Lipid transport and stirage Harper’s Bio chemistry, 22nd Ed.Prentice- Hall International Inc, 1990.
McCance, Kathryn L., Huether, Sue E.,. 2013. Pathophysiology: The Biologic Basis For Disease In Adulys And Children. Canada: Elsevier.
Meenakshi, S., Umayaparvath, S., Arumugan, M. and Balasubramanian, T. 2012. In Vitro Antioksidant Properties and FTIR Analysis of Two Seeweeds of
Gulf of Mannar. Asian Pac. J. Trop. Biomed., 2:66-70 Mu’nim, 2011 dalam Purwnti, Septi. 2012. Skripsi Efek Antihiperlipidemia
Ekstrak Etanol 70 buah Oyong Luffa acutangula L. Roxb Pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak.
Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
Murray.R.K., Granner, and Rodwell. 2009. Biokimia Harper Brahm U. Pendit, et all, penerjemah.. Ed ke-27. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Niswah, Lukluatun. 2014. Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak buah parijoto Medinilla speciosa Blume menggunakan metode difusi cakram. Skripsi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nugroho, Christianto Adhy. 2012. Aktivitas Hipokolesterolimik Ekstrak Rosela
Hibiscus Sabdariffa Pada Tikus Putih Diabetes. Program Studi Biologi. Nurcahyaningtias, Haviani. 2012. Skripsi Efek Antihiperlipidemia Susu Kacag
kedelai Glycine Max L. Merr. Pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
O. T. Kolawole, S. O. Kolawole, A. A. Ayankunle and I. O. Olaniran Methanol Leaf Extract of Persea americana Protects
Rats against
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Cholesterol-Induced Hyperlipidemia. British Journal of Medicine Medical. Research 22: 235-242, 2012.
Oktavianti, 2005 dalam Wulandari, Debin. 2012. Kadar Malondialdehida Mda Dan Gambaran Histopatologi Organ Hati pada Hewan Model Tikus
Rattus Norvegicus Hiperkolesterolemia Setelah Terapi Ekstrak Air Benalu Mangga Dendrophthoe Pentandra L. Miq. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Brawijaya. Parijoto. www. Platamor.comindex.php?plant=826 diakses pada tanggal 30 Juni
2014. Pearce, C. Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia. Porth, C and G. Matfin. 2008. Pathophysiology: Concepts of Altered Health
States. Lippincott Williams Wilkins 8th edition. Purwanti, Septi. 2012. Skripsi Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70 buah
Oyong Luffa acutangula L. Roxb Pada Tikus Putih Jantan yang Diberi Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak. Skripsi. Depok: Universitas
Indonesia.
Prakash et al., 2001 dalam Marliana et al., 200.. Skrining Fitokomia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam Sechium
edule jacq. Swartz Dalam Ekstrak etanol. Jurnal Biofarmasi 31: 26-3. Rahayu, 2005 dalam Umarudin, Susanti, dan Yuniastuti, Ari. 2012.
Efektivitas Ekstrak Tanin Seledri Terhadap Profil Hiperkolesterolemi Lipid Tikus
Putih. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Unnes Journal of Life Science. Reynertson. A. L. 2007. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituents ftom
Edible Myrtaceae Fruits. Dissertation. University of New York. New York.
Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI., 115.
Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 92, 259-260.
Saidin, Muhammad. 2002. Cholesterol Content of Foods Originatinf From Animal Tissue. Litbangkes-Depkes RI. 272. 224-230.
Sukandar, 2006 dalam Umarudin, Susanti, dan Yuniastuti, Ari. 2012.
Efektivitas Ekstrak Tanin Seledri Terhadap Profil Hiperkolesterolemi Lipid Tikus
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Putih. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Unnes Journal of Life Science. Wachidah, Leliana N., 2013. Uji aktivitas antioksidan serta penentuan kandungan
fenola dan flavonoid total dari buah parijoto Medinilla speciosa Blume.Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wibowo, H.A., Wasino Dewi Lisnoor Setyowati. 2012. Kearifan lokal dalam menjaga Lngkungan Hidup Studi Kasus Masyarakat di Desa Colo
Kecematan Dawe Kapbupaten Kudus, Journal of Educational Social Studies 1 1 : 25-30
Wulandari, Debin. 2012. Kadar Malondialdehida Mda Dan Gambaran
Histopatologi Organ Hati pada Hewan Model Tikus Rattus Norvegicus
Hiperkolesterolemia Setelah Terapi Ekstrak Air Benalu
Mangga Dendrophthoe Pentandra L. Miq. Fakultas Kedokteran
Hewan. Universitas Brawijaya.
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 1 : Kerangka Penelitian
Buah parijoto segar
ekstraksi dengan etanol 70
evaporasi
Ekstrak kental etanol 70 parijoto
Uji kadar air
Skrining fitokimia
rendemen
Pembuatan suspensi ekstrak etanol 70
parijoto Adaptasi Sampel
tikus 14 hari, dibagi 6 kelompok uji
Hewan siap diberikan intervensi sesuai
kelompok uji Pemberian
intervensi kepada hewan uji
Cek BB sampel seminggu sekali
Hari 43, pengambilan hati hewan uji
Preparasi jaringan hati hewan uji
Diberikan kepada hewan uji sesuai
dengan dosis yang telah ditentukan
Pemberian intervensi selama
42 hari
Dilihat dengan mikroskop
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2 : Pembuatan larutan Uji
Pembuatan larutan ekstrak etanol dibuat dengan perhitungan sebagai berikut dengan volume larutan yang diberikan adalah 3 ml200 bb, maka volume yang
dibutuhkan untuk masing-masing dosis adalah: Dosis III
: 5 ekor x 3 ml = 15 ml
Dosis II : 110 x 15 ml
= 1,5 ml Dosis I
: 1100 x 15 ml = 0,15 ml
Untuk suspensi bahan uji dosis I dan II, dibuat dengan pengenceran dari dosis III, yakni dengan cara mensuspensikan larutan uji dosis III dalam Na CMC 0,5
sampai volumenya 15 ml untuk masing-masing dosis I dan dosis II. Jumlah total suspensi bahan uji dosis III yang dibutuhakan perhari adalah 15 + 1,5
+ 0,15 ml = 16,65 ml ≈ 18 ml. Jumlah ekstrak dosis III yang harus ditimbang = 18 ml3 ml x 90 mg = 540 mg disuspensikan dengan larutan CMC 0,5 ad 18 ml
Dosis I dan II akan dibuat dari pengenceran dosis III Dosis II : 1,5 ml suspensi dosis III, ditambahkan larutan Na CMC 0,5 ad 15 ml
Dosis I : 0,15 ml suspensi dosis, ditambahkan larutan Na CMC 0,5 ad 15 ml
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3: Perhitungan dosis dan pembuatan suspensi simvastatin
Dosis efektif simvastatin pada manusia adalah 10-20 mghari, dan dosis yang akan dipakai adalah simvastatin dengan dosis 10 mghari. Maka dosis untuk tikus
per 200 g bb adalah 10 mghari x 0,018 x 10 = 1,8 mghari. Volume larutan yang akan diberikan adalah 3 ml maka volume yang dibutuhkan adalah: 5 ekor x 3 ml
=15 ml. Jadi jumlah simvastatin yang akan ditimbang : x 1,8 mg = 9 mg disuspensikan dengan larutan CMC 0,5 ad 15 ml
CMC yang ditimbang Larutan CMC 0,5 dibuat dengan menimbang 0,1 g CMC lalu ditaburkan
dalam air panas pada suhu 80
o
C dengan volume 20 kali berat CMC yaitu 2 ml dan didiamkan selama kurang lebih 30 menit hingga CMC mengembang. Setelah
pendiaman, CMC digerus hingga homogen, lalu ditambahkan aquadest hingga 15 ml.
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4: Pembuatan diit tinggi kolesterol dan lemak
Diit tinggi kolesterol dan lemak akan dibuat dengan komposisi: Kuning telur
80 Larutan sukrosa 65 15
Lemak hewan 5
Volume emulsi yang diberikan 3 ml maka volume yang dibutuhkan adalah: [5 kelompok x 5 ekor x 3 ml]= 75 ml
Kuning telur :
Larutan sukrosa 65 : Lemak hewan :
Diit tinggi kolesterol dan lemak dibuat dalam bentuk emulsi, sama bahan dicampur, kemudian dikocok dengan kecepatan tinggi hingga homogen. Diit
dibuat baru setiap harinya.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5: Jumlah sel normal, sel nekrosis, dan sel steatosis
Kelompok Normal 1
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
3 2
4 6
8
Normal
71 84
61 65
50
Steatosis
10 4
4 5
7
Kelompok Normal 2
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
14 11
22 26
22
Normal
11 15
7 10
17
Steatosis
30 35
20 37
38
Kelompok Normal 3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
60 43
42 35
35
Normal
5 10
8 11
15
Steatosis
12 20
21 17
20
Kelompok Hiperlipid
1 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5
Nekrosis
34 27
25 47
25
Normal
4 6
8 8
16
Steatosis
33 29
29 55
46
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelompok Hiperlipid
2 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5
Nekrosis
20 27
22 21
27
Normal
5 7
12 3
14
Steatosis
45 47
45 52
42
Kelompok Hiperlipid
3 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5
Nekrosis
30 27
26 30
31
Normal
3 5
17 7
4
Steatosis
24 32
39 21
24
Kelompok Simvastatin
1 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5
Nekrosis
26 29
21 12
12
Normal
7 10
13 10
7
Steatosis
28 31
28 24
27
Kelompok Simvastatin
2 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5
Nekrosis
29 20
25 10
13
Normal
5 7
8 7
10
Steatosis
27 26
24 20
20
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelompok Simvastatin
3 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5
Nekrosis
17 12
11 10
12
Normal
16 17
20 17
32
Steatosis
20 22
20 20
22
Kelompok D1P1
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
14 20
20 21
21
Normal
26 21
22 19
20
Steatosis
13 13
12 13
19
Kelompok D1P2
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
20 24
20 14
17
Normal
37 32
10 24
30
Steatosis
26 8
15 26
21
Kelompok D1P3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
12 19
18 17
14
Normal
26 30
25 19
19
Steatosis
19 22
20 23
21
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelompok D2P1
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
12 19
19 17
19
Normal
24 20
19 27
28
Steatosis
28 22
24 21
22
Kelompok D2P2
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
18 20
18 17
12
Normal
23 19
19 20
22
Steatosis
20 24
22 18
20
Kelompok D2P3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
12 10
12 13
11
Normal
22 24
24 25
25
Steatosis
19 20
20 19
20
Kelompok D3P1
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
16 17
16 20
17
Normal
35 40
25 27
30
Steatosis
15 20
20 23
24
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelompok D3P2
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
13 15
17 16
13
Normal
30 33
27 28
20
Steatosis
21 19
18 19
23
Kelompok D3P3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Nekrosis
10 17
12 12
10
Normal
40 37
35 25
27
Steatosis
23 24
9 10
19
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6: Persentase sel normal, sel nekrosis, dan sel steatosis
Normal 1 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
3.57 2.22
5.80 7.89
12.31 6.36
Normal 84.52
93.33 88.41
85.53 76.92
85.74 Steatosis
11.90 4.44
5.80 6.58
10.77 7.90
Normal 2 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
25.45 18.03
44.90 35.62
28.57 30.51
Normal 20.00
24.59 14.29
13.70 22.08
18.93 Steatosis
54.55 57.38
40.82 50.68
49.35 50.55
Normal 3 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
77.92 58.90
59.15 55.56
50.00 60.31
Normal 6.49
13.70 11.27
17.46 21.43
14.07 Steatosis
15.58 27.40
29.58 26.98
28.57 25.62
Hiperlipid 1
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 47.89
43.55 40.32
42.73 28.74
40.64 Normal
5.63 9.68
12.90 7.27
18.39 10.78
Steatosis 46.48
46.77 46.77
50.00 52.87
48.58 Hiperlipid
2 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
28.57 33.33
27.85 27.63
32.53 29.98
Normal 7.14
8.64 15.19
3.95 16.87
10.36 Steatosis
64.29 58.02
56.96 68.42
50.60 59.66
Hiperlipid 3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 52.63
47.37 45.61
52.63 54.39
50.53 Normal
5.26 7.81
20.73 12.07
6.78 10.53
Steatosis 42.11
50.00 47.56
36.21 40.68
43.31 Simvastatin
1 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
42.62 41.43
33.87 26.09
26.09 34.02
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Normal 11.48
14.29 20.97
21.74 15.22
16.74 Steatosis
45.90 44.29
45.16 52.17
58.70 49.24
Simvastatin 2
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 47.54
37.74 43.86
27.03 30.23
37.28 Normal
8.20 13.21
14.04 18.92
23.26 15.52
Steatosis 44.26
49.06 42.11
54.05 46.51
47.20 simvastatin
3 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
32.08 23.53
21.57 21.28
18.18 23.33
Normal 30.19
33.33 39.22
36.17 48.48
37.48 Steatosis
37.74 43.14
39.22 42.55
33.33 39.20
d1p1 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
26.42 37.04
37.04 39.62
35.00 35.02
Normal 49.06
38.89 40.74
35.85 33.33
39.57 Steatosis
24.53 24.07
22.22 24.53
31.67 25.40
d1p2 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
24.10 37.50
44.44 21.88
25.00 30.58
Normal 44.58
50.00 22.22
37.50 44.12
39.68 Steatosis
31.33 12.50
33.33 40.63
30.88 29.73
d1p3 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
21.05 26.76
28.57 28.81
25.93 26.22
Normal 45.61
42.25 39.68
32.20 35.19
38.99 Steatosis
33.33 30.99
31.75 38.98
38.89 34.79
d2p1 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
18.75 31.15
30.65 26.15
27.54 26.85
Normal 37.50
32.79 30.65
41.54 40.58
36.61 Steatosis
43.75 36.07
38.71 32.31
31.88 36.54
d2p2 Lapang
Pandang 1 Lapang
Pandang 2 Lapang
Pandang 3 Lapang
Pandang 4 Lapang
Pandang 5 Rata-
rata Nekrosis
29.51 31.75
30.51 30.91
22.22 28.98
Normal 37.70
30.16 32.20
36.36 40.74
35.43
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Steatosis 32.79
38.10 37.29
32.73 37.04
35.59 d2p3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 22.64
18.52 21.43
22.81 19.64
21.01 Normal
41.51 44.44
42.86 43.86
44.64 43.46
Steatosis 35.85
37.04 35.71
33.33 35.71
35.53 d3p1
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 24.24
22.08 26.23
28.57 23.94
25.01 Normal
53.03 51.95
40.98 38.57
42.25 45.36
Steatosis 22.73
25.97 32.79
32.86 33.80
29.63 d3p2
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 20.31
22.39 27.42
25.40 23.21
23.75 Normal
46.88 49.25
43.55 44.44
35.71 43.97
Steatosis 32.81
28.36 29.03
30.16 41.07
32.29 d3p3
Lapang Pandang 1
Lapang Pandang 2
Lapang Pandang 3
Lapang Pandang 4
Lapang Pandang 5
Rata- rata
Nekrosis 13.70
21.79 21.43
25.53 17.86
20.06 Normal
54.79 47.44
62.50 53.19
48.21 53.23
Steatosis 31.51
30.77 16.07
21.28 33.93
26.71
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7: Uji statistik sel normal hewan uji SPSS 16.0
1. Uji normalitas terhadap sel normalseluruh kelompok hewan uji spss 16.0
Tujuan: untuk melihat data sel normal seluruh kelompok hewan uji terdistribusi normal atau tidak
Hipotesis: Ho = Data sel normal tikus terdistribusi normal
Ha = sel normal tikus tidak terdistribusi normal Pengambilan Kesimpulan:
Ho diterima jika nilai signifikan 0,05 Ho ditolak jika nilai signifikan 0,05
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Normal N
18 Normal Parameters
a
Mean 33.1361
Std. Deviation 1.93620E1
Most Extreme Differences Absolute
.158 Positive
.157 Negative
-.158 Kolmogorov-Smirnov Z
.671 Asymp. Sig. 2-tailed
.758
Keputusan : Data sel normal tikuspada tiap kelompok terdistribusi normal 2.
Uji homogenitas Uji Levene terhadap sel normal seluruh kelompok hewan uji SPSS 16.0
Tujuan: untuk melihat sel normal seluruh kelompok hewan uji bervariasi homogen atau tidak
Hipotesis: Ho = Data sel normal tikus bervariasi secara homogen
Ha = Data sel normal tikus tidak bervariasi secara homogen
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengambilan Kesimpulan: Ho diterima jika nilai signifikan 0,05
Ho ditolak jika nilai signifikan 0,05
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1
df2 Sig.
11.892 5
12 .000
Keputusan : Data sel normal tikus pada tiap kelompok tidak bervariasi homogen 3.
Uji analisis kruskall-wallis terhadap sel normal seluruh kelompok hewan uji SPSS 16.0
Tujuan: untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan data terhadap sel normal seluruh kelompok hewan uji
Hipotesis: Ho = Data sel normal tikus tidak berbeda secara bermakna
Ha = Data sel noraml tikus berbeda secara bermakna Pengambilan Kesimpulan:
Ho diterima jika nilai signifikan 0,05 Ho ditolak jika nilai signifikan 0,05
Test Statistics