28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengambilan jaringan hati dilakukan pada hari ke-43. Hewan uji tersebut di terminasi dengan menggunakan eter. Lalu tikus dibedah di bagian abdomen dan
diambil organ hatinya bagian lobus kanan.
Organ hati tikus direndam dengan formalin 10. Preparasi jaringan hati
dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3.4.5.9 Pengamatan Histologi Hati
Hasil pemeriksaan preparat dianalisis secara deskriptif dan untuk membandingkan keseluruhan gambaran preparat dilakukan pengamatan hepatosit
pada 5 lapang pandang. Preparat dilihat dengan mikroskop perbesaran 10 x 40 Anggraini, 2014.
Parameter yang diamati adalah degenerasi lemak sel hati di sekitar vena sentral dan sinusoid. Penilaian yang dilakukan adalah menghitung jumlah sel yang
normal, sel steatosis sel yang mengalami perlemakan dan sel nekrosis, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan one-way ANOVA
Kaniati, 2012.
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian 4.1.1 Ekstraksi Buah Parijoto
Buah parijoto sebanyak 1.950 gram diekstraksi dengan 15 liter etanol 70 didapatkan ekstrak kental sebesar 54,409 gram dengan rendemen 2,790. Setelah
didapatkan ekstrak kental kemudian di keringkan dengan cara freeze-dried didapatkan ekstrak kering sebesar 33,486 gram.
Rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi buah parijoto relatif kecil kemungkinan karena faktor pemilihan pelarut. Hasil penelitian yang dilakukan
Wachidah 2012 yang menggunakan metanol sebagai pelarut menghasilkan rendemen sebesar 4,60 di mana adanya perbedaan pelarut mempengaruhi
jumlah ekstrak yang dihasilkan. Buah parijoto segar diekstraksi dengan metode maserasi. Pelarut yang
digunakan adalah etanol 70. Menurut Depkes RI tahun 2000 tentang penggunaan etanol sebagai pelarut, penelitian ini menggunakan hewan uji
sehingga bila digunakan pelarut lain, seperti metanol yang penggunaannya dihindari karena sifatnya yang toksik akut dan kronik.
4.1.2 Uji Penapisan Fitokimia
Ekstrak kental buah parijoto kemudian dilakukan penapisan fitokimia untuk mengetahui kandungan kimia ekstrak.
Tabel 4.3. Hasil uji penapisan fitokimia ekstrak kental
No. Metabolit Sekunder
Ekstrak Kental 1.
Alkaloid -
2. Saponin
+
3. Tanin
+