25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4.4 Uji Antioksidan Kualitatif Conforti et al., 2008 dalam Wachidah,
2013
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkal radikal bebas DPPH.
3.4.4.4.1 Pembuatan Larutan Uji
Ekstrak dibuat dengan konsentrasi 100 ppm kemudian dilarutkan dengan etanol 70 hingga 5 mL.
3.4.4.4.2 Pembuatan Larutan Vitamin C
Vitamin C dibuat dengan konsentrasi 50 ppm lalu dilarutkan dengan etanol 70 hingga 10 ml.
3.4.4.4.3 Pembuatan Larutan DPPH 0,5 mM
DPPH ditimbang sebanyak 2 mg kemudian dilarutkan dengan etanol 70.
3.4.4.4.4 Pengujian Kualitatif Aktivitas Antioksidan
Larutan uji diambil sebanyak 1 mL kemudian ditambahkan 1 mL laruran DPPH 0,5 mM dan ditambahkan etanol 70 sebanyak 3 mL, didiamkan selama
30 menit untuk kontrol negatif, larutan sampel diganti dengan etanol 70. Setelah 30 menit, amati perubahan warna yang terjadi.
3.4.4.5 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol 70 Parijoto
Ekstrak etanol 70 bauh parijoto sesuai dengan dosis yang telah ditentukan disuspensikan dengan Na CMC 0,5. Pembuatan suspensi ini dimulai
dengan dosis tertinggi yaitu 90 mg ekstrak kental200 g bb dosis I. Dosis II dan dosis III diperoleh dengan cara mengencerkan dosis I. Suspensi yang sudah
dibuat nantinya kan diberikan peroral ke hewan uji dengan volume yang disesuaikan dengan berat badan Lampiran 2.
3.4.4.6 Pembuatan Suspensi Simvastatin
Pada uji efek antihiperlipidemia tetapi menggunakan ekstrak yang berbeda, Simvastatin akan disuspensikan dengan konsentrasi 0,18 bv dalam
larutan Na CMC 0,5. Tiap 3 ml suspensi simvastatin, mengandung 1,8 mg
simvastatin Lampiran 2 Purwanti, 2012.
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4.7 Pembuatan Larutan Na CMC 0,5
Larutan Na CMC yang akan dibuat dengan cara menimbang Na CMC sejumlah 0,5 g dan dikembangkan dalam akuades dengan dipanaskan pada suhu
60
o
C sebanyak 10 ml 20 kali berat Na CMC selama 30 menit lalu dihomogenkan. Volume larutan dicukupkan hingga 100 ml kemudian
dihomogenkan kembali Lampiran 3 Purwanti, 2012.
3.4.4.8 Pembuatan Makanan Diit Tinggi Kolesterol dan Lemak
Menurut Purwanti 2012 makanan diit tinggi kolesterol dan lemak yang diberikan ke hewan uji dibuat dengan komposisi kuning telur sebesar 80,
sukrosa 65 sebesar 15, dan lemak hewan sebesar 5. Dibuat dalam bentuk emulsi, semua bahan dicampurkan, kemudian dikocok dengan kecepatan tinggi
hingga homogen dan dibuat baru setiap hari dan diberi peroral ke hewan uji dengan volume yang sesuai dengan berat badan Lampiran 4. Induksi makanan
diit tinggi kolesterol dan lemak diberikan satu hari sekali pada pagi hari. 3.4.5
Pelaksanaan Percobaan 3.4.5.6
Pengelompokan Hewan Uji dan Perlakuan
Menurut kriteria World Health Organization WHO, jumlah sampel minimal tiap kelompok hewan coba adalah 5 ekor. Dalam penelitian ini digunakan
5 ekor tikus disetiap kelompok dengan jumlah 6 buah kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok normal, induksi, simvastatin, dan kelompok dosis.
Kelompok kontrol normal bertujuan untuk mengetahui tikus yang tidak mengalami hiperlipidemia, sedangkan kelompok kontrol simvastatin digunakan
sebagai kelompok pembanding untuk melihat perbandingan pengaruh bahan uji dengan obat yang telah diketahui efektif dalam menurunkan kadar lipid.
Kelompok dosis dibuat dalam 3 variasi dosis untuk melihat secara signifikan lipid pada jaringan hati. Setiap kelompok akan diberi perlakuan selama 42 hari dengan
rancangan perlakuan yang tercantum pada tabel 3.2