33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.3 Grafik peningkatan berat badan hewan uji
Dari grafik di atas memperlihatkan kenaikan berat badan pada kelompok hiperlipid perminggu, sedangkan pada kelompok lain terjadi kenaikan badan yang
fluktuatif setiap minggunya.
4.1.7 Makanan Induksi Kolesterol dan Lemak
Komposisi makanan induksi kolesterol dan lemak adalah campuran kuning telur 80, larutan sukrosa 65 sebanyak 15, dan lemak hewan 5. Komposisi
ini telah dilakukan pada penelitian sebelumnya oleh Nurcahyaningtias 2012 dan Purwanti 2012 menghasilkan kenaikan kadar kolestrol total dan trigliserida
secara bermakna. Kuning telur dan lemak hewan yang digunakan berasal dari ayam ras.
Kandungan kolesterol kuning telur dan lemak hewan yang berasal dari ayam ras memiliki kadar kolestrol cukup tinggi sekitar 290 mg
– 732 mg Saidin, 2000. Pada penelitian sebelumnya oleh Juheini 2003 dan Purwanti 2012 juga
menggunakan kuning telur dan lemak hewan dari ayam ras. Pengambilan lemak hewan dari kulit ayam ras dilakukan dengan memanaskan kulit ayam dalam api
kecil. Kemudian setelah minyak yang berwarna kuning keluar ditampung dalam wadah kedap udara serta terhindar dari cahaya untuk menghindari oksidasi lemak
Nurcahyaningtias, 2012.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pemberian induksi kolesterol dan lemak secara eksogen dipilih karena hewan uji ingin dibuat sebagai model hiperlipidemia seperti yang dialami
penderita hiperlipidemia yaitu pola makan yang tidak sehat dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol. Selain itu juga
karena bahan-bahan yang diperlukan mudah didapatkan dan harganya lebih murah.
4.1.8 Pelaksanaan Percobaan Antihiperlipidemia
Dalam penelitian, tikus dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal yang hanya diberikan Na CMC, kelompok induksi kolesterol dan lemak,
kelompok dosis dan kelompok simvastatin. Simvastatin digunakan sebagai kontrol pembanding mengacu pada Nurcahayaningtias 2012 dan Purwanti
2012. Percobaan ini dilakukan selama 42 hari 6 minggu disesuaikan dengan dengan tujuan untuk memastikan bahwa hewan percobaan sudah mengalami
hiperlipidemia. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Juheini 2003 yang juga menguji efek antihiperlipidemia selama 42 hari dan mengalami
hiperlipidemia. Lamanya percobaan juga disesuaikan dengan simvastatin yang dapat memberikan efek terapi maksimum dalam 4-6 minggu 28-42 hari terhadap
penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida Ascent, 2012. Induksi kolesterol dan lemak diberikan kepada hewan uji dalam bentuk
emulsi melalui sonde lambung satu hari sekali pada pagi hari. Rentang waktu yang dibutuhkan antara pemberian induksi kolesterol dan lemak dengan
pemberian simvastatin atau ekstrak buah parijoto adalah ± 9 jam. Hal ini dikarenakan ketika diberikan induksi pada pagi hari, sintesis kolesterol
berlangsung 9 jam setelah pemberian induksi Edwards et al., 1972 dalam Santosa et al., 2006.
Pada hari ke-43 dilakukan terminasi pada hewan uji. Bagian abdomen tikus dibedah dan diambil organ hatinya. Organ hati ditimbang lalu direndam
menggunakan formalin. Pada hari ke-44, formalin 10 diganti dengan formalin 10 yang baru dan dimasukkan kedalam botol gelap. Preparasi histologi hati
tikus dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.