10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tingginya kadar asam lemak bebas dalam darah, konsumsi etanol, dan adanya insulin yang tinggi dan kadar glukagon yang rendah sehingga meningkatkan
sintesis dan esterifikasi asam lemak serta manghambat oksidasinya Murray, Granner, dan Rodwell, 2009.
2.4.1.3 LDL Low Density Lipoprotein
LDL atau β-lipoprotein merupakan lipoprotein berdensitas rendah yang menggambarkan suatu tahap akhir metabolisme VLDL. LDL bertugas
menyalurkan kolesterol ke jaringan. Setelah dimetabolisme menjadi IDL, VLDL kemudian dapat diserap oleh hati secara langsung melalui reseptor LDL apo B-
100 E atau dapat diubah menjadi LDL. Hanya terdapat satu molekul apo B-100 di masing-masing partikel lipoprotein dan dipertahankan selama transformasi
sehingga setiap partikel LDL berasal dari satu partikel VLDL prekusor. Pada manusia, cukup banyak IDL membentuk LDL dan merupakan penyebab
meningkatnya kadar LDL pada manusia dibanding hewan mamalia Murray, Granner, dan Rodwell, 2009.
Hati dan banyak jaringan ekstrahepatik mengeskpresikan reseptor LDL apo B-100, E. Pada hiperkolestrolemia familial, reseptor ini terganggu sekitar
30 di jaringan ekstrahepatik dan 70 di hati Murray, Granner, dan Rodwell,
2009.
LDL memiliki waktu paruh 1,5-2 hari, hal ini menyebabkan konsentrasi LDL dalam plasma lebih tinggi dibanding VLDL dan IDL. Penanganan
hiperkolesterolemia yang paling efektif melalui diit dan farmakologi bekerja dengan meningkatkan ekspresi reseptor LDL di hati Gilman, 2012.
2.4.1.4 HDL
HDL High density Lipoprotein atau α-lipoprotein disintesis di hati dan
diekskresikan ke dalam usus. HDL berperan dalam transpor kolesterol bebas keluar jaringan yang dikenal sebagi transport kolesterol balik reverse cholesterol
transport dan pada metabolisme VLDL dan kilomikron. HDL yang disintesis miskin akan kolesterol dan mengandung Apo A, C, dan E, disebut HDL nascent
yang menerima kolesterol bebas. Fungsi utama HDL adalah bertindak sebagai tempat penyimpanan untuk apo C dan E yang dibutuhkan dalam metabolisme
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kilomikron dan VLDL. Lipoprotein ini disintesis dalam hati dan usus, namun sintesis di usus terjadi lewat rute tak langsung. Kadar HDL bervariasi secara
timbal balik dengan kadar trigliserida plasma dan secara langsung dengan aktivitas lipoprotein lipase yang mungkin disebabkan oleh konstituen permukaan
surplus, misanya fosfolipid dan apo A-1 yang dibebaskan sewaktu hidrolisis kilomikron dan VLDL serta ikut membentuk pra β-HDL dan HDL diskoid
Murray, Granner, dan Rodwell, 2009.
2.4.2 Kolesterol
Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai panjang
sebagai ester kolesterol. Kolesterol meruapakan lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma.
Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-koA dan sebagai prekusor semua steroid di dalam tubuh. Sebagai produk tipikal metabolisme hewan,
kolesterol terdapat dalam makanan hewani seperti kuning telur, daging, hati dan otak. Kolesterol adalah unsur pokok batu empedu dan sebagai faktor utama
pembentukan aterosklerosis arteri-arteri vital, yang menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer, koroner, dan serebrovaskuler. Peningkatan kadar
kolesterol yang terdapat di VLDL dan IDL, atau LDL menyebabkan aterosklerosis, sedangkan HDL dalam kadar tinggi memberikan efek protektif.
Murray, Granner, dan Rodwell, 2009. Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap :
1. Mevalonat, yang merupakan senyawa enam-karbon, disintesis dari asetil KoA.
2. Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat dengan menghilangkan CO2. 3. Enam unit isoprenoit mengadakan kondensasi untuk membentuk
intermediat, skualen. 4. Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk,
yaitu lanosterol.