3. Setelah mendapatkan tingkat kesukaran kemudian membandingkan dengan
kriteria berikut. Tabel 3.1 Kriteria tingkat kesukaran butir soal
Taraf Kesukaran TK Kriteria
30 ,
00
TK ,
70 ,
30
TK ,
00 ,
1 70
TK
,
Soal Sukar Soal Sedang
Soal Mudah
Menafsirkan tingkat kesukaran dengan membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriteria diatas. Hasil penafsiran tingkat kesukaran soal uji coba
kemampuan komunikasi matematis dari tujuh butir soal uraian, diperoleh tiga soal dengan kriteria mudah, yaitu soal nomor 2, 4, dan 5, tiga butir soal dengan kriteria
sedang, yaitu soal nomor 1, 6 dan 7, serta satu butir soal dengan kriteria sukar, yaitu butir soal nomor 3.
3.5.4 Daya Pembeda Butir Soal
Menurut Arikunto 20012 : 211, “daya beda soal adalah kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampu
an rendah.” Dalam hal ini tidak ada siswa yang bodoh. Daya pembeda soal uraian diperoleh melalui perhitungan
dengan menggunakan rumus:
maks M
M DP
B A
Keterangan: DP
: daya pembeda soal uraian M
A
: rata-rata skor siswa pada kelompok atas M
B
: rata-rata skor siswa pada kelompok bawah Maks : skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran
Menurut Arikunto 20012: 218 kriteria daya pembeda soal disajikan dalam Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Kriteria Daya Pembeda
Interval Dp Kriteria
D
Semua tidak baik butir soal dihilangkan
2 ,
D
4 ,
2 ,
D
Soal jelek Soal cukup
7 ,
4 ,
D
Soal baik
1 7
,
D
Soal baik sekali
Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh satu butir soal dengan daya pembeda yang jelek, yaitu soal nomor 3, tiga butir soal dengan kriteria cukup yaitu
nomor 2, 4, dan 5, serta tiga butir soal dengan kriteria baik yaitu nomor 1, 6 dan 7. Selengkapnya perhitungan daya beda dapat dilihat pada lampiran 13. Butir soal
nomor 2, 3, 4, 5, dan 6 dapat diterima karena memiliki daya beda, sebagaimana diungkapkan oleh Zulaiha 2008: 28, “soal yang baik atau diterima bila memiliki
daya pembeda soal di atas 0,25 karena soal tersebut dapat membedakan kelompok sis
wa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah.” Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
3.5.5 Hasil Analisis Soal Uji Coba
Berdasarkan analisis uji coba diperoleh satu soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1, empat soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 2, 3, 4, dan 5,
dan dua soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 6 dan 7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. Secara keseluruhan hasil analisis butir
soal dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Soal Uji Coba
No. Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya
Pembeda Keterangan
1 Valid
Sedang Baik
Digunakan 2
Valid Mudah
Cukup Digunakan
3 Tidak Valid
Sukar Jelek
Tidak digunakan
4 Valid
Mudah Cukup
Digunakan 5
Valid Mudah
Cukup Tidak
digunakan 6
Valid Sedang
Baik Digunakan
7 Valid
Sedang Baik
Digunakan
Dari ketujuh soal uji coba dipilih 5 soal yang digunakan sebagai soal tes kemampuan komunikasi matematis untuk mewakili indikator pencapaian
kompetensi yang sudah ditetapkan. Soal tersebut meliputi 3 soal kategori sedang, yaitu soal nomor 1, 6, dan 7, serta dua soal kategori mudah, yaitu nomor 2, dan 4.
Butir soal nomor 5 tidak diikutsertakan sebagai soal tes kemampuan komunikasi matematis, disebabkan oleh kertersediaan waktu tes yang terbatas, dan untuk
indikator menghitung volume balok dalam masalah sehari-hari diwakili soal nomor 4 dan 6.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif
Data penelitian ini, diperoleh data awal dan data akhir yang harus dianalisis oleh peneliti. Berikut adalah penjabaran teknik analisis data penelitian. Populasi
dalam penelitian ini, siswa kelas VIII SMP 1 Jekulo tahun pelajaran 20152016. Sampel penelitian dipilih satu kelas untuk ditetapkan menjadi kelas eksperimen.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling.