12 Ingin melakukan segala sesuatu.
13 Menyukai permainan yang menyibukkan.
14 Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
15 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.
Berdasarkan uraian diatas, untuk menggolongkan siswa dalam gaya belajar kinestetik angket gaya belajar didasarkan pada ciri-ciri dari gaya belajar kinestetik.
Namun untuk gaya belajar kinestetik yang digunakan untuk membuat angket hanya beberapa saja yaitu dari nomor 1-13 sedangkan nomor 14-15 tidak digunakan.
2.1.6 Materi Penelitian
Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi kubus dan balok. Materi tersebut di dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan KTSP
terdapat di kelas VIII semester II pada bab ketiga. Berikut sajian materi tentang kubus dan balok.
2.1.6.1 Kubus
2.1.6.1.1. Luas Permukaan Kubus
Misalkan, kamu ingin membuat kotak makanan berbentuk kubus dari sehelai karton. Jika kotak makanan yang diinginkan memiliki panjang rusuk 8 cm, berapa
luas karton yang dibutuhkan untuk membuat kotak makanan tersebut? Masalah ini dapat diselesaikan dengan cara menghitung luas permukaan suatu kubus.Coba
kamu perhatikan gambar 2.1 berikut ini.
Dari Gambar 2.1 dan 2.2 terlihat suatu kubus beserta jaring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas jaring-
jaring kubus tersebut. Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan 6 buah persegi yang sama dan kongruen maka
luas permukaan kubus = luas jaring-jaring kubus L
= 6 × s × s L
= 6 × s
2
L = 6s
2
Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
2.1.6.1.2. Volume Kubus
Misalkan, sebuah bak mandi yang berbentuk kubus memiliki panjang rusuk 1,2 m. Jika bak tersebut diisi penuh dengan air, berapakah volume air yang dapat
ditampung? Untuk mencari solusi permasalahan ini, kamu hanya perlu menghitung volume bak mandi tersebut. Bagaimana mencari volume kubus? Untuk
menjawabnya, coba kamu perhatikan gambar 2.3 Gambar 2.2
Jaring – jaring Kubus
g Gambar 2.1
Kubus
Luas permukaan kubus = 6s
2
Gambar 2.3 menunjukkan bentuk-bentuk kubus dengan ukuran berbeda. Kubus pada gambar 2.3 a merupakan kubus satuan. Untuk membuat kubus satuan
pada gambar 2.3 b, diperlukan 2 × 2 × 2 = 8 kubus satuan, sedangkan untuk membuat kubus pada gambar 2.3 c, diperlukan 3 × 3 × 3 = 27 kubus satuan.
Berdasarkan hal tersebut, volume atau isi suatu kubus dapat ditentukan dengan cara mengalikan panjang rusuk kubus tersebut sebanyak tiga kali.
Sehingga volume kubus = panjang rusuk × panjang rusuk × panjang rusuk = s × s × s
= s
3
Jadi, volume kubus dapat dinyatakan sebagai berikut. dengan s merupakan panjang rusuk kubus.
Volume kubus = s
3
Gambar 2.3 Kubus dengan ukuran berbeda a
b c
2.1.6.2 Balok
2.1.6.2.1. Luas Permukaan Balok
Cara menghitung luas permukaan balok sama dengan cara menghitung luas permukaan kubus, yaitu dengan menghitung semua luas jaring-jaringnya. Coba
kamu perhatikan gambar berikut.
Misalkan, rusuk-rusuk pada balok diberi nama p panjang, l lebar, dan t tinggi seperti pada gambar .Dengan demikian, luas permukaan balok tersebut
adalah sebagai berikut. luas permukaan balok = luas persegipanjang 1 + luas persegipanjang 2 +
luas persegipanjang 3 + luas persegipanjang 4 + luas persegipanjang 5 + luas persegipanjang 6
= p × l + p × t + l × t + p × l + l × t + p × t = p × l + p × l + l × t + l × t + p × t + p × t
= 2 p × l + 2l × t + 2p × t = 2 p × l + l× t + p × t
= 2 pl+ lt + pt Jadi, luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Gambar 2.4 Balok Gambar 2.5
Jaring-jaring Balok
Luas permukaan balok = 2pl + lt + pt
2.1.6.2.2. Volume Balok
Proses penurunan rumus balok memiliki cara yang sama seperti pada kubus. Caranya adalah dengan menentukan satu balok satuan yang dijadikan acuan untuk
balok yang lain. Proses ini digambarkan pada gambar 2.25. Coba cermati dengan saksama.
Gambar 2.6 menunjukkan pembentukan berbagai balok dari balok satuan. gambar 2.6 a adalah balok satuan. Untuk membuat balok seperti pada gambar 2.6
b , diperlukan 2 × 1 × 2 = 4 balok satuan, sedangkan untuk membuat balok seperti pada gambar 2.6 c diperlukan 2 × 2 × 3 = 12 balok satuan. Hal ini menunjukan
bahwa volume suatu balok diperoleh dengan cara mengalikan ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut.
Volume balok = panjang × lebar × tinggi = p× l× t
Jadi volume balok dinyatakan dengan rumus sebagai berikut. Volume balok = p× l× t
Gambar 2.6 Balok dengan ukuran berbeda
2.2 Penelitian yang Relevan
Model pembelajaran
resource based
learning dinilai
mampu menumbuhkankan kemampuan komunikasi siswa. Hal itu dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Aliyah 2013: 10, yang menyatakan bahwa penerapan model resource based learning efektif terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa. Jika kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat dapat diartikan bahwa komunikasi matematis siswa semakin membaik atau mengalami
peningkatan pula. Selain menggunakan model pembelajaran, guru tentunya perlu mengetahui
gaya belajar siswa untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siwa. Saat guru mengetahui gaya belajar siswa, mereka juga dapat mendorong dan memotivasi
siswa dalam belajar. Gaya belajar yang dimaksud adalah, gaya belajar yang dikategorikan menjadi tiga gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar
auditorial dan gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari 2014: 11, yang menyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar visual akan
memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik, tetapi lebih baik dari siswa dengan gaya belajar auditorial. Dan siswa
dengan gaya belajar auditorial akan memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik. Pada penelitian ini
yang dilakukan adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar pada model pembelajaran resource based learning.