47
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah mixed metod atau yang lebih
akrab dikenal dengan metode kombinasi. Metode penelitian kombinasi menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian,
karena peneliti ini memiliki kebebasan untuk menggunakan semua alat pengumpulan data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Menurut Sugiyono
2013: 404, metode penelitian kombinasi merupakan suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode
kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan obyektif.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain squential explanatory urutan pembuktian. Menurut Sugiyono 2013: 415, metode kombinasi desain
squential explanatory adalah metode penelitian yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan dengan tahap pertama
melakukan penelitian dengan metode kuantitatif dan pada tahap ke dua dilakukan dengan metode kualitatif. Pada dasarnya penelitian kombinasi ini dilakukan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian kuantitatif dan rumusan masalah kualitatif yang berbeda, tetapi saling melengkapi.
Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Menentukan fokus penelitian, yakni analisis kemampuan komunikasi
matematis melalui pembelajaran model resource based learning ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VIII-E pada materi kubus dan balok.
2. Peneliti melakukan penggolongan gaya belajar dengan meminta siswa
mengisi angket gaya belajar yang telah disiapkan, selanjutnya diperoleh penggolongan siswa dengan gaya belajar visual, auditoria, dan kinestetik.
3. Peneliti melakukan pembelajaran materi kubus dan balok melalui
pembelajaran model resource based learning. 4.
Peneliti memberikan tes kemampuan komunikasi matematis kepada siswa pada materi kubus dan balok.
5. Peneliti menuliskan hasil penggolongan gaya belajar berupa skor dan tes
kemampuan komunikasi matematis ke dalam bentuk tulisan dan kemudian melakukan uji ketuntasan pada hasil tes kemampuan komunikasi matematis.
6. Peneliti menentukan subjek penelitian, yakni 6 siswa kelas VIII-E SMP 1
Jekulo yang terbagi dalam tiap gaya belajar. Penentuan subjek berdasarkan skor gaya belajar tertinggi untuk tiap gaya belajar dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. 7.
Peneliti melakukan wawancara kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar 6 subjek penelitian.
8. Peneliti membandingkan data hasil tertulis subjek penelitian dengan data
hasil wawancara dan kemudian melakukan analisis.
9. Peneliti menarik simpulan dari penelitian dan memberikan saran berdasarkan
hasil penelitian. Skema penelitian yang dilakukan peneli dalam penelitian ini disajikan dalam
Gambar 3.1.
Hasil wawancara Hasil penggolongan
gaya belajar Penggolongan gaya
belajar
Pengisian angket gaya belajar
Kemampuan komunikasi matematis siswa SMP 1 Jekulo belum optimal
Pembelajaran matematika dengan model RBL untuk merangsang kemampuan
komunikasi matematis Tes kemampuan
komunikasi matematis
Hasil TKKM
Uji ketuntasan
Wawancara siswa dengan nilai TKKM tertinggi berdasarkan
penggolongan gaya belajar Hasil TKKM mencapai
KKM yang ditentukan
Analisis hasil TKKM dan wawancara
Kemampuan komunikasi matematis dengan model pembelajaran RBL
mencapai KKM Terdiskripsinya kemampuan
komunikasi matematis jika ditinjau dari gaya belajar
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3.2 Ruang Lingkup Penelitian