2.2 Penelitian yang Relevan
Model pembelajaran
resource based
learning dinilai
mampu menumbuhkankan kemampuan komunikasi siswa. Hal itu dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Aliyah 2013: 10, yang menyatakan bahwa penerapan model resource based learning efektif terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa. Jika kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat dapat diartikan bahwa komunikasi matematis siswa semakin membaik atau mengalami
peningkatan pula. Selain menggunakan model pembelajaran, guru tentunya perlu mengetahui
gaya belajar siswa untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siwa. Saat guru mengetahui gaya belajar siswa, mereka juga dapat mendorong dan memotivasi
siswa dalam belajar. Gaya belajar yang dimaksud adalah, gaya belajar yang dikategorikan menjadi tiga gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar
auditorial dan gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari 2014: 11, yang menyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar visual akan
memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik, tetapi lebih baik dari siswa dengan gaya belajar auditorial. Dan siswa
dengan gaya belajar auditorial akan memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik. Pada penelitian ini
yang dilakukan adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar pada model pembelajaran resource based learning.
2.3 Kerangka Berpikir
Tujuan pembelajaran matematika salah satunya adalah agar kemampuan siswa dapat berkembang dengan baik. Salah satu hal yang dapat menunjukkan
kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika adalah komunikasi matematis. Kemampuan komunikasi matematis merupakan suatu cara seorang siswa dalam
menyampaikan gagasan atau ide-ide matematis mereka sebagai pesan yang harus disampaikan dari pembelajaran matematika yang telah dilaluinya.
Pemahaman guru terhadap siswa sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Diantaranya guru harus mengetahui gaya
belajar siswa. Jika seorang guru mengetahui gaya belajar siswa maka mereka dapat mengarahkan dan membantu siswa dalam pembelajaran secara maksimal. Menurut
Mousa 2014: 19 gaya belajar telah terbukti memberikan peran penting dalam proses pembelajaran. Menurut hasrul 2009: 2 jika siswa dapat memaksimalkan
gaya belajarnya dengan baik maka prestasi yang diperolehnya juga akan maksimal. Hal ini dapat diartikan bahwa jika seorang guru dapat membantu siswa dalam
memaksimalkan gaya belajar mereka, maka kemampuan komunikasi matematis siswa akan menjadi maksimal.
Pemilihan model pembelajaran yang sesuai juga dapat mempengaruhi kualitas belajar siswa. Model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan
komunikasi matesatis siswa adalah model pembelajaran dimana siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran yang berlangsung seperti melibatkan siswa berdiskusi
secara berkelompok dan membebaskan siswa dalam mendapatkan sumber belajar sendiri. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok
dan membebaskan siswa dalam mendapatkan sumber belajar sendiri yaitu model resource based learning RBL.
Model resource based learning juga sesuai dengan teori konstruktivisme, dimana dalam teori konstruktivisme siswa dilatih untuk dapat menemukan
informasi sendiri melalui sumber-sumber belajar yang ada. Tidak hanya itu model pembelajaran resource based learning juga sesuai dengan teori Piaget, hal ini
dikarenakan siswa dapat belajar dengan aktif melalui kemampuan yang dimilikinya untuk menentukan sendiri sumber belajarnya, belajar melalui interaksi sosial dalam
diskusi kelompok, dan pembelajaran dari pengalamannya sendiri yang akan membentuk pembelajaran bermakna. Selain itu model pembelajaran ini juga sesuai
dengan teori Vygotsky, karena siswa dapat melakukan penemuan terbimbing melalui kerjasama dalam kelompok dan dari lingkungan sekitarnya sehingga
mereka dapat mengkomunikasikan dengan baik apa yang telah mereka pelajari.
2.4 Hipotesis penelitian