Uji Normalitas Uji Ketuntasan Tes Uji Hipotesis

Sebelum dilakukan uji ketuntasan maka dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Penggunaan uji normalitas yaitu untuk mengetahui keadaan sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka uji statistiknya adalah parametrik, sedangkan jika data berdistribusi tidak normal maka uji statistiknya adalah non parametrik. Hipotesisnya adalah: : H sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal : 1 H sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Menurut Sukestiyarno 2012: 74, uji normalitas dilakukan dalam penelitian ini menggunakan SPSS dengan uji Kolmogorow Smirnove. Derajat kepercayaan yang digunakan yaitu 5, apabila nilai signifikan pada H 5, maka H diterima, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3.6.1.2 Uji Ketuntasan Tes Uji Hipotesis

3.6.1.2.1 Uji Ketuntasan Individual Uji ketuntasan individual digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen mencapai ketuntasan individual 78. Menurut Sudjana 2005: 227, hipotesis yang diuji untuk ketuntasan secara individual sebagai berikut. H : μ ≥ 78 rata-rata nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa lebih dari atau sama dengan 78 1 H : μ 78 rata-rata nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa kurang dari 78 Menurut Sudjana 2005: 227, untuk pengujiannya menggunakan rumus berikut. n s x t    Keterangan: : distribusi student uji t �̅ : rata-rata kelas penelitian � : kriteria ketuntasan minimal � : banyaknya anggota kelompok penelitian : simpangan baku Menurut Sudjana 2005: 232, kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika    1 t t hitung dengan   1 t didapar dari daftar distribusi student t menggunakan peluang 1 – α dan 1   n dk . 3.6.1.2.2 Uji Ketuntasan Klasikal Uji ketuntasan klasikal digunakan untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar pada kelas eksperimen memenuhi ketuntasan klasikal atau tidak. Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hipotesis yang digunakanadalah sebagai berikut. H : π ≥ 75 Hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran resource based learning yang mendapat nilai 78 lebih dari atau sama dengan 75 1 H : π 75 Hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran resource based learning yang mendapat nilai 78 kurang dari 75 Statistik yang digunakan adalah uji proporsi pihak kiri dan menggunakan taraf signifikan α = 5. Menurut Sudjana 2005: 233, rumus yang digunakan sebagai berikut. n n x Z 1       Keterangan: n x : proporsi sampel Z : hasil perhitungan  : proporsi yang ditetapkan 75 Menurut Sudjana 2005: 234, kriteria pengujiannya yaitu jika nilai 5 ,     Z Z hitung , dimana 5 ,   Z diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang 0,5 – α maka H di tolak dan 1 H diterima. Hal ini berarti bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran resource based learning yang mendapatkan nilai ≥ 78 lebih dari 75.

3.6.2 Analisis Data Kualitatif