Analisis Sebelum di Lapangan Analisis Selama di Lapangan

1 H : π 75 Hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran resource based learning yang mendapat nilai 78 kurang dari 75 Statistik yang digunakan adalah uji proporsi pihak kiri dan menggunakan taraf signifikan α = 5. Menurut Sudjana 2005: 233, rumus yang digunakan sebagai berikut. n n x Z 1       Keterangan: n x : proporsi sampel Z : hasil perhitungan  : proporsi yang ditetapkan 75 Menurut Sudjana 2005: 234, kriteria pengujiannya yaitu jika nilai 5 ,     Z Z hitung , dimana 5 ,   Z diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang 0,5 – α maka H di tolak dan 1 H diterima. Hal ini berarti bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran resource based learning yang mendapatkan nilai ≥ 78 lebih dari 75.

3.6.2 Analisis Data Kualitatif

3.6.2.1 Analisis Sebelum di Lapangan

Sebelum kita melakukan analisis di lapangan perlu melakukan studi pendahuluan yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Analisis sebelum di lapangan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi awal dengan guru matematika. Data hasil observasi digunakan untuk menetukan fokus penelitian tentang kemampuan komunikasi matematis siswa serta gaya belajar siswa.

3.6.2.2 Analisis Selama di Lapangan

Menurut Miles Humberman sebagaimana dikutip oleh Moleong 2010: 308, analisis data dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan apakah satu atau lebih dari satu situs. Jadi seorang analisis sewaktu hendak mengadakan analisis data harus menelaah terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang dilakukannya satu situs atau lebih. Langkah-langkah dalam megnalisis ketika peneliti di lapangan adalah sebagai berikut. 3.6.1.2.1. Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh perlu diadakan pencatatan secara teliti dan rinci, ini dikarenakan jumlahnya yang cukup banyak. Semakin lama peneliti akan mendapatkan data yang makin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu reduksi data sangat dibutuhkan. Menurut Sugiyono 2010: 338, cara dalam mereduksi data yaitu dengan memilih hal-hal yang dianggap penting, merangkum, mencari pola dan membuang hal-hal yang dianggap tidak perlu, sehingga data yang kita peroleh memberikan gambaran yang lebih jelas. Tujuan yang akan dicapailah yang nantinya akan memandu peneliti. Penelitian kuantitatif bertujuan pada temuannya. Oleh karena itu yang dijadikan perhatian oleh peneliti dalam melakukan reduksi data yaitu sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola. Tahap-tahap mereduksi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Mengoreksi hasil tes penggolongan gaya belajar, yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan subjek penelitian. 2 Hasil pengamatan terhadap subjek penelitian dihitung skornya kemudian disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi. 3 Hasil wawancara terhadap subjek penelitian disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi. 3.6.1.2.2. Data Display Penyajian Data Setelah melakukan reduksi data langkah berikutnya yaitu menyajikan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles Humberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2010: 341, menyatakan bahwa yang sering digunakan dalam penyajian data pada penelitian kualitatif yaitu dengan teks yang bersifat naratif. Oleh karena itu data kualitatif berupa hasil wawancara dan observasi gaya belajar dan kemampuan komunikasi matematis siswa nantinya akan disajikan secara naratif. 3.6.1.2.3. Conclusion DrawingVerification Langkah terakhir setelah menyajikan data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal penelitian didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan dalam mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dapat dipandang sebagai kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan adalah temuan baru. Temuan yang didapatkan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang setelah diteliti menjadi lebih jelas dan dalam penelitian ini berupa hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.

3.6.2.3 Keabsahan Data