Lembar Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pedoman Wawancara

digunakan tetapi perlu sedikit revisi. Hasil validasi angket gaya belajar dimuat pada lampiran 6. Instrumen penggolongan gaya belajar ini berupa angket yang dapat dilihat pada Lampiran 4. Tiap butir pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Ketiga jawaban tersebut mewakili ciri-ciri dari salah satu gaya belajar. Tugas siswa dalam penggolongan gaya belajar ini adalah memilih salah satu dari tiga pilihan jawaban yang tersedia pada masing-masing butir pertanyan. Menurut Gilakjani 2012: 109, kriteria penskoran angket gaya belajar dapat dilakukan oleh peneliti sendiri. Berdasarkan hal tersebut kriterian penskoran angket gaya belajar seperti berikut. 1 Jika skor gaya belajar visual V merupakan skor tertinggi VA dan VK maka siswa tersebut tergolong tipe gaya belajar visual. 2 Jika skor gaya belajar auditorial A merupakan skor tertinggi AV dan AK maka siswa tersebut tergolong tipe gaya belajar visual. 3 Jika skor gaya belajar visual K merupakan skor tertinggi KA dan KA.

3.4.4 Lembar Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Instrumen tes kemampuan komunikasi matematis digunakan dalam tes akhir. Tes akhir digunakan untuk melihat kemampuan komunikasi matematis apakah siswa yang diajar dengan model resource based learning mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan atau tidak. Instrumen tes pada penelitian ini berupa soal tes kemampuan komunikasi matematis yang berbentuk uraian dapat dilihat pada lampiran 24. Tes bentuk uraian dipilih karena peneliti dapat melihat proses berpikir siswa, pemahaman siswa terhadap masalah, langkah-langkah pengerjaan, langkah-langkah komunikasi matematis, serta ketelitian siswa. Indikator kemampuan komunikasi matematis yang dibuat peneliti dalam penelitian ini mengacu pada indikator dari Sumarmo dan NCTM 2000. Terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi sebelum membuat soal tes kemampuan komunikasi matematis, kemudian kisi-kisi soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru matematika di sekolah untuk mengetahui validitas teoritik dari instrumen yang akan dibuat. Sebelum tes diujikan pada kelas penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba soal tes kepada kelas uji coba. Soal tes uji coba kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat pada lampiran 9. Setelah soal diuji coba di tentukan mana yang valid dan akan digunakan selanjutnya dilakukan revisi maka instrumen dapat diberikan kepada kelas penelitian.

3.4.5 Pedoman Wawancara

Wawancara pada penelitian ini bersifat terstruktur untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa. Menurut Sugiyono 2010: 197, wawancara terstruktur yaitu wawancara dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan datanya. Pengumpulan datanya hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Tujuan peneliti dalam menggunakan wawancara terstruktur yaitu agar subjek dapat mengemukakan pendapat dan ide-idenya dengan jawaban yang telah mereka tuliskan. pedomaan wawancara dapat dilihat pada lampiran 31.

3.5 Analisis Instrumen