sedangkan untuk subjek penelitian A-2, K-1 dan K-2 dilaksanakan pada hasi sabtu tanggal 5 Mei 2016.
Pada saat wawancara dilakukan, diperoleh hasil bahwa subjek-subjek penelitian dapat menjelaskan jalan pikiran mereka dengan baik dan disertai dengan
alasan-alasan yang jelas. Sehingga peneliti dapat memperoleh informasi tentang kemampuan komunikasi matematis dari masing-masing subjek penelitian.
Berdasarkan hal tersebut hasil wawancara dari masing-masing subjek penelitian disajikan pada lampiran 32.
4.1.5 Analisis Kuantitatif
Setelah melaksanakan pembelajaran selama 4 kali pertemuan serta telah melaksanakan tes kemampuan komunikasi matematis, diperoleh data berupa nilai
kemampuan komunikasi matematis. Data tes kemampuan komunikasi matematis siswa dalam penelitian dapat dilihat di lampiran 27.
4.1.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan pada kelas eksperimen VIII- E didasarkan pada perolehan nilai tes kemampuan komunikai matematis siswa
untuk mengetahui apakah distribusi nilai dari kelas VIII-E berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 16.0,
hipotesisnya adalah: H : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
1
H
: Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Output hasil perhitungan SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Uji Normalitas Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic Df
Sig.
TKKM
.136 36
.089
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai signifikan untuk tes kemampuan komunikasi matematis siswa sebesar 0,089 atau 8,9 yang berarti lebih dari 5.
Hal ini berarti bahwa H diterima, sehingga dapat diasumsikan bahwa nilai tes
kemampuan komunikasi matematis siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.4.2 Uji Ketuntasan Kemampuan Komunikasi Matematis
Data kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh dari tes kemampuan komunikasi matematis. Soal tes kemampuan komunikasi matematis
dan pedoman penskoran dapat dilihat pada lampiran 24 dan lampiran 25, sedangkan untuk data hasil tes kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat di lampiran
27. Pengujian ketuntasan dilakukan dengan membandingkan nilai yang
diperoleh dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu ketuntasan individual sebesar 78 dan ketuntasan klasikal sebesar
75 dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Diskripsi data kemampuan komunikasi mateatis dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Deskripsi data Kemampuan Komunikasi Matematis
Data
Banyak Siswa Jumlah Nilai
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Banyak Siswa yang Tuntas : 36 siswa
: 3093 : 98
: 63 : 29
Banyak Siswa yang Tidak Tuntas Ketuntasan Klasikal
: 7 : 75
Kemudian untuk menguji ketuntasan klasikal, maka setelah rata-rata nilai tes kemampuan komunikasi matematis diuji, selanjutnya dilakukan uji proporsi
pihak kiri untuk mengetahui apakah nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat mendapat minimal sama dengan KKM mencapai sekurang-
kurangnya 75. Statistik pengujiannya dengan menggunakan uji Z , dengan rumusan
hipotesis sebagai berikut. H :
π ≥ 75 Hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran resource based learning yang mendapat nilai 78 lebih
dari atau sama dengan 75
1
H
: π 75 Hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model
pembelajaran resource based learning yang mendapat nilai 78 kurang dari 75
Rumus yang digunakan untuk uji Z adalah:
n n
x Z
1
7708 ,
36 75
, 1
75 ,
75 ,
36 19
Z
dengan: n = 36
x = 29
= 0,75
Karena
64 ,
1 7708
,
tabel hitung
Z Z
, maka H diterima. Hal ini
berarti bahwa 75
,
atau hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa pada model pembelajaran resource based learning mencapai ketuntasan klasikal
75.
4.1.6 Analisis Kualitatif