suatu objek yang setelah diteliti menjadi lebih jelas dan dalam penelitian ini berupa hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.
3.6.2.3 Keabsahan Data
Menurut Moleong 2010: 320-321, keabsahanan data yang dimaksud adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: 1 Mendemonstrasikan nilai yang benar;
2 Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; dan 3 Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan
kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep kesahihan validitas dan keandalan
realibilitas menurut versi positivisme dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan kriteria dan paradigmanya sendiri. Menurut Moleong 2010: 324,
untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan ada empat yaitu derajat
kepercayaan credibility,
keteralihan transferability,
kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability.
3.6.2.3.1 Credibility
Kriteria ini berfungsi melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai, menunjukkan derajat kepercayaan hasil-
hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Menurut Moleong 2010: 324, uji kredibilitas data dilakukan
dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketentuan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member
check. Uji Credibility dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.
Menurut Sugiyono 2010: 373, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila nantinya menghasilkan data yang berbeda-beda maka dilakukan
diskusi lebih lanjut terhadap sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
3.6.2.3.2 Transferability
Menurut Sugiyono 2010: 376, transferability merupakan validitas eksternal dari penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian terhadap populasi. Transferability di dalam penelitian ini, akan dilakukan dengan memberikan uraian rinci, jelas, sistematis,
dan dapat dipercaya dalam membuat laporan penelitiannya 3.6.2.3.3
Dependability Dependability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan reliabilitas.
Menurut Moleong 2010: 325, suatu penelitian yang reliabel yaitu ditandai dengan adanya orang lain yang dapat mengulangi atau mereplika penelitian tersebut.
Dependability dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor independent, atau
pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian, dimana dalam penelitian ini akan diaudit oleh dosen pembimbing.
3.6.2.3.4
Confirmability
Menurut Sugiyono 2010: 377, uji confirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersama. pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji objektifitas. Menurut Moleong 2010: 325, pemastian sesuatu yang objektif atau
tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Uji confirmability dalam penelitian ini akan dilakukan
oleh peneliti dan dosen pembimbing.
74
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian beserta dengan pembahasannya. Pembahasan didasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh serta
didukung oleh teori-teori yang ada pada bab 2.
4.1 Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini akan diuraikan tentang hasil yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Disini akan disajikan hasil penggolongan gaya belajar,
pelaksanaan pembelajaran, tes kemampua komunikasi matematis, kegiatan wawancara, analisis data kuantitatif, dan analisis data kualitatif. Penjelasan lebih
lanjut tentang hasil diatas disajikan sebagai berikut.
4.1.1 Penggolongan Gaya Belajar
Pengisian angket gaya belajar oleh siswa kelas VIII-E untuk keperluan menggolongkan gaya belajar siswa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada
pertemuan pertama hari senin tanggal 18 April 2016, dikala waktu istirahat selama 15 menit. Peserta yang mengikuti pengisian angket sebanyak 30 siswa, dikarenakan
6 siswa tidak berangkat pada hari itu. Selanjutnya untuk 6 orang siswa tadi diminta mengisi angket pada hari sabtu tanggal 23 April 2016. Sebelum melaksanakan
pengisian angket, guru memberi arahan pengisian angket tersebut. Setelah siswa selesai mengisi angket gaya belajar masing-masig, guru meminta kembali
mengumpulkan angket gaya belajar tersebut.