Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelitian

Tabel 4.2 Hasil Pemilihan Subjek No Kode Siswa Gaya Belajar Kode Subjek 1. 2. 3. 4. 5. 6. E-14 E-1 E-21 E-30 E-20 E-21 Visual Visual Auditorial Auditorial Kinestetik Kinestetik V-1 V-2 A-1 A-2 K-1 K-2

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan 18 April 2016 – 5 Mei 2016. Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Jadwal Penelitian No HariTanggal Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sabtu, 16 April 2016 Senin, 18 April 2016 Sabtu, 23 April 2016 Senin, 25 April 2016 Jumat, 29 April 2016 Sabtu, 30 April 2016 Senin, 2 Mei 2016 Jumat, 4 Mei 2016 Sabtu, 5 Mei 2016 Pengisian angket gaya belajar kelas VIII-E Pertemuan ke-1 kelas VIII-E Pertemuan ke-2 kelas VIII-E Pertemuan ke-3 kelas VIII-E Tes uji coba di kelas VIII-A Pertemuan ke-4 kelas VIII-E Tes Kemampuan Komunikasi Matematis kelas VIII-E Wawancara subjek penelitian Wawancara subjek penelitian Peneliti menggunakan model pembelajaran resource based learning. Pada model pembelajaran resource based learning terdapat 6 sintaks pembelajaran yaitu mengidentifikasi masalah, merencanakan cara mencari informasi, mengumpulkan informasi, menggunakan informasi, mensintesis informasi dan evaluasi. Secara umum sintaks model pembelajaran resource based learning dapat diimplemenntasikan dengan baik di SMP 1 Jekulo khususnya untuk kelas VIII-E. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil penilaian kinerja guru pada lampiran 30. Disajikan rekapitulasi hasil kinerja guru pada kelas eksperimen pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Pada Kelas Eksperimen Pertemuan Ke Skor Penilaian Kriteria 1 3,57 Sangat Baik 2 3,36 Sangat Baik 3 3,607 Sangat Baik 4 3,80 Sangat Baik Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil kinerja guru sangat baik. Walaupun sudah sangat baik juga masih terdapat sintak model pembelajaran resource based learning yang kurang maksimal. Dari hasil catatan peneliti selama pelaksanaan pembelajaran untuk sintak mengumpulkan informasi masih kurang maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan sumber-sumber belajar yang ada dalam mencari informasi yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan. Tidak hanya itu siswa juga masih banyak bertanya dengan kelompok lain dalam mencari informasi daripada mencari di buku pembelajaran yang sudah dimilikinya. Pada tahap evaluasi juga masih kurang maksimal. Berdasarkan catatan peneliti pada tahap evaluasi beberapa siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik, namun masih ada beberapa kelompok yang masih salah dalam melakukan penyelesaian. Tidak hanya itu saat pelaksanaan evaluasi juga masih ada siswa yang kurang memperhatikan. Walaupun belum semua siswa dapat terlibat aktif, terdapat beberapa siswa dalam kelas VIII-E yang sangat antusias dalam pembelajara. Salah satu siswa itu adalah subjek V-2. Dari hasil pengamatan dan hasil catatan peneliti, dari pembelajaran pertama subjek V-2 sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ia sering menyampaikan pendapat saat guru bertanya, tidak hanya itu subjek V-1 dan A-2 juga sangat aktif dalam pembelajaran. Ketiga subjek tersebut sangat berantusias saat ada pertanyaan dari guru, dan saat ada presentasi di depan kelas. Berbeda dengan subjek A-1, K-1 dan K-2 saat pembelajaran pertama mereka kurang berantusias dalam melaksanakan pembelajaran. Bahkan mereka tidak mau menyampaikan pendapat mereka dalam pembelajaran pertama. Mereka hanya duduk diam dan mendengarkan. Hanya saja saat diskusi kelompok, subjek A-1 dan K-2 memang terlihat lebih bisa mengerjakan permasalahan yang diberikan. Akan tetapi untuk subjek K-1, ia hanya berdiskusi seperlunya saja saat pelaksanaan diskusi. Subjek K-1 dan K-2 juga lebih suka memperagakan luas permukaan kubus dan balok dengan kardus-kardus yang mereka bawa. Subjek K-1 mulai terlihat aktif saat pembelajaran kedua. Disana ia sudah mau untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Begitupula untuk subjek gaya belajar V-2 dan K-2 mereka lebih sering membenarkan jawaban dari teman mereka. Ketika mereka punya jawaban yang berbeda, mereka juga tidak sungkan untuk bertanya dan menuliskan jawabannya di depan untuk dikoreksi bersama. Pada pembelajaran pertama guru sudah menekankan tentang kemampuan komunikasi matematis. Ketika siswa menyelesaikan masalah guru selalu memberikan intruksi kepada untuk selalu menuliskan informasi yang diketahui dan ditanya, mengintruksi untuk menuliskan simbol-simbol matematika dalam menuliskan informasi yang diketahui dan menuliskan rumus penyelesaian, menuliskan langkah-langkah, melakukan perhitungan dengan benar dan selalu mengingatkan untuk menuliskan simpulan yang sesuai. Ini dilakukan guru agar nantinya kemampuan komunikasi matematis siswa semakin membaik. Hal tersebut juga dapat dilihat pada lembar kinerja guru pada lampiran 32 pada aspek indikator kemampuan komunikasi matematis. Walaupun demikian pada pembelajaran pertama siswa masih belum terbiasa untuk menggunakan simbol-simbol dan menuliskan rumus-rumus yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan. Masih banyak siswa yang salah menuliskan rumus-rumus matematika saat mengerjakan soal. Mereka masih kurang mampu dalam mengevaluasi rumus-rumus yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Mereka juga masih belum dapat menuliskan simpulan dari soal. Berdasarkan catatan peneliti hanya 3 kelompok dari 9 kelompok yang dapat menuliskan simpulan dengan benar. Pada pembelajaran kedua siswa sudah mampu mengevaluasi rumus-rumus yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi masih saja terdapat beberapa kelompok diskusi yang tidak menuliskan rumus untuk mengerjakan soal. Mereka langsung mensubstitusikan informasi yang diketahui dan langsung menghitungnya. Penulisan simpulan pada pertemuan kedua terdapat perkembangan. Siswa sudah mampu menuliskan simpulan, namun masih salah dalam menuliskan hasilnya. Hal tersebut juga terlihat pada penyelesaian kuis yang diberikan. Sebagian siswa masih salah dalam mengevaluasi rumus dan menyimpulkan. Pada pembelajaran ketiga siswa sudah dapat menuliskan rumus-rumus yang digunakan. Mereka juga sudah dapat menuliskan simpulan dari soal walaupun masih salah dalam hasilnya. Dari catatan guru semua kelompok pada pembelajaran ketiga sudah menuliskan rumus-rumus matematika dalam menyelesaikan soal dan sudah menuliskan simpulan walaupun ada 2 kelompok yang masih salah dalam menuliskan hasil simpulannya. Pada pembelajaran keempat berdasarkan catatan dari guru juga siswa sudah dapat menggunakan simbol-simbol dengan benar dan lengkap dan dapat menuliskan rumus-rumus yang digunakan dengan lengkap. Akan tetapi pada saat menyimpulkan masih ada beberapa siswa yang masih salah dalam menuliskan simpulannya. Hal tersebut dapat dilihat peneliti dari pengamatan saat pembelajaran dan dari hasil kuis. Tidak setiap pembelajaran diadakan kuis. Kuis hanya diadakan pada pertemuan kedua dan keempat. Hal ini dikarenakan pada pertemuan satu membahas tentang konsep luas permukaan kubus dan balok, sedangkan pertemuan tiga membahas tentang konsep volume kubus dan balok. Kuis tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui seberapa besar kemampuan komunikasi matematis siswa dan digunakan untuk mengetahui ketercapaian indikator pembelajaran. Dari hasil catatan peneliti tentang hasil kuis diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa semakin lama semakin berkembang.

4.1.3 Tes Kemampuan Komunikasi Matematis