Teori Belajar Konstruktivisme Teori Belajar Piaget

dalam mencari sumber belajar dan dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, siswa mampu menemukan dan membangun pengetahuan mereka kemudian menemukan solusi dari permasalahan yang harus diselesaikan, serta mereka dapat mengkomunikasikan solusi yang mereka dapat dalam bentuk yang sistematis dan dapat dipahami oleh orang lain. Penggunaan model resource based learning diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini dikarenakan dengan model pemeblajaran resource based learning siswa dapat bertukar pikiran dalam pembelajaran dengan teman dan orang yang lebih berpengalaman dari mereka. Sehingga mereka dapat menyelesaiakan permasalahan dengan baik dan benar serta dapat menyajikan hasil penyelesaian masalah dengan komunikatif yang dapat dipahami oleh orang lain. 2.1.4 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Resource Based Learning Teori-teori belajar yang mendukung pembahasan model pembelajaran resource based learning dalam penelitian ini sebagai berikut.

2.1.4.1 Teori Belajar Konstruktivisme

Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Esensi teori ini adalah siswa secara individu menemukan dan mentransfer informasi yang kompleks apabila menghendaki informasi itu menjadi miliknya. Menurut Rifa’i 2012: 189, teori ini berpandangan bahwa siswa secara terus-menerus memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan aturan-aturan lama dan merevisi aturan-aturan tersebut jika tidak sesuai lagi. Suryono 2011: 105, konstruktivisme malandasi pemikiannya bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi bentukan aktif manusia itu sendiri. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Satu prinsip yang paling penting adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benak mereka. Menurut Trianto 2007: 13, guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Teori konstrukivisme sesuai dengan penelitian ini dikarenakan siswa dapat menemukan informasi materi sendiri melalui sumber-sumber belajar yang ada serta siswa dilatih untuk memecahkan masalah matematika melalui model pembelajaran resource based learning RBL, dengan begitu diharapkan kemampuan komunikasi matematis siswa akan tumbuh dan berkembang.

2.1.4.2 Teori Belajar Piaget

Menurut Arends 2012: 400, Jean Piaget adalah seorang psikolog Swiss yang menghabiskan lebih dari lima puluh tahun mempelajari bagaimana anak-anak berpikir dan proses yang terkait dengan perkembangan intelektual mereka. Dalam menjelaskan bagaimana kecerdasan berkembang pada anak-anak, Piaget menegaskan bahwa anak-anak selalu penasaran dan terus berusaha untuk memahami dunia di sekitar mereka. Keingintahuan ini, menurut Piaget, memotivasi mereka untuk aktif membangun representasi dalam pikiran mereka tentang lingkungan yang mereka alami. Saat mereka tumbuh dewasa dan memperoleh kapasitas bahasa dan memori yang lebih, representasi mental mereka tentang dunia menjadi lebih rumit dan abstrak. Pada semua tahap pengembangan, namun, anak- anak perlu memahami lingkungan mereka memotivasi mereka untuk menyelidiki dan untuk membangun teori yang menjelaskan hal itu. Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget sebagaimana dikutip oleh Arends 2012: 330 termuat pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama Sensorimotor – 2 tahun Terbentuknya “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dan perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan. Praoperasional 2 – 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan objek-objek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. Operasional Konkret 7 – 11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir logis. Kemampuan- kemampuan baru termasuk penggunaan operasioperasi yang dapat-balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Operasional 11 – 15 tahundewasa Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Dengan demikian penelitian ini memiliki keterkaitan dengan teori Piaget yaitu belajar aktif melalui kemampuan siswa menemukan sendiri, belajar lewat interaksi sosial melalui diskusi kelompok, dan pembelajaran dengan pengalaman sendiri yang akan membentuk pembelajaran yang bermakna. Pemahaman teori ini mendukung pembelajaran matematika dengan model resource based learning dimana siswa bekerja dan berdiskusi dalam kelompok yang terdiri dari beberapa orang dengan menyelesaikan permasalahan nyata untuk memperoleh pengetahuan.

2.1.4.3 Teori Belajar David Ausubel